43 -Raden Secret-

21.8K 907 68
                                    

Makasih buat semuanya. Asal lo tau gue masih sayang sama lo

***

Valen dan Kayla menatap rumah megah berdesain eropa klasik itu. Dengan ragu-ragu Valen memencet bel yang dipasang di pagar rumah itu.

Ting... Tong...

Seorang wanita paruh baya yang sedang mengenakan celemek merah membuka pagar.

"Cari siapa ya?" tanya wanita itu.

"Maaf apa betul ini rumahnya Raden Maringan?" tanya Valen.

"Iya betul. Temannya Raden ya?"

Valen dan Kayla mengangguk.

"Radennya ada?" tanya Kayla.

"Ah ada kok lagi tidur di kamar. Ayo masuk saya bangunkan Den Raden dulu."

Valen dan Kayla menunggu Raden di ruang tengah rumah Raden. Kalau dipikir-pikir untuk rumah sebesar ini rumah Raden sangat sepi.

"Sepi banget deh rumahnya," ucap Kayla.

"Iya. Gue tebak pasti disini cuma ada Raden sama para pembantu-pembantunya," ucap Valen.

"Ngapain kalian kesini?" tanya Raden yang tiba-tiba berdiri di hadapan Valen dan Kayla.

"Mampir-mampir doang emang nggak boleh?!" ucap Kayla sewot.

"Kalau nggak ada keperluan apa-apa mending kalian pulang deh. Gue sibuk," ucap Raden.

"Sibuk apa? Sibuk molor?" tanya Valen.

Raden lalu duduk tanpa membalas ucapan Valen barusan.

"Den gue mohon jawab beberapa pertanyaan dari gue!" ucap Valen memohon.

Raden melirik Valen sebentar lalu kembali menatap langit-langit rumahnya. "Ya tergantung pertanyaan lo apa."

"L-lo pernah pacaran sama Amora dari kelas enam SD sampai kelas delapan SMP?" tanya Valen ragu-ragu.

"Maksud Valen sebelum Amora pindah ke SMP AIHS bareng kita," tambah Kayla.

Raden mengangguk.

"Kenapa kalian putus?" ceplos Kayla.

Raden menatap Kayla tajam. "Gue rasa lo sekarang tahu alasannya."

"Alasan?" tanya Valen.

Raden tersenyum miring. "Kalian nggak mungkin kesini kalau kalian belum tahu kelakuan asli temen lo yang satu itu."

"Udah gue duga lo pasti tau. Terus lo pasti juga udah memprediksi tentang kejadian mati lampu di basecamp kan?!" ucap Valen dengan bangga karena tebakannya benar.

"Nggak. Gue cuma iseng-iseng aja bawa kamera itu, tapi ternyata ada fungsinya juga."

"Terus kalau lo tau ada yang aneh dari dia sejak awal, kenapa lo nggak bilang kita-kita?"

"Awalnya gue kira dia nggak bakal ngelakuin hal-hal bodoh itu lagi makanya gue diem aja. Tapi ternyata dia kumat lagi," jawab Raden sambil tersenyum miris.

"Kalian aja yang ngakunya sahabat nggak ada yang nyadar kan?" lanjut Raden.

"Bener juga sih lo. Dia berlaku seolah-olah cewek SMA pada umumnya tapi ternyata..." Kayla sudah tak sanggup melanjutkan ucapannya.

"Terus sekarang dia dimana?" tanya Raden.

"Di basecamp."

"Sendirian?" tanya Raden lagi.

FEIND [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang