Agam Argariano Leonardo, siapa dia? Si kulkas berjalan bagi para siswa-siswi SMA Dirgantara. Kaku dan tidak memiliki ekspresi, flat. Putra pertama dari pasangan Genta & Ashila, orang tua yang benar-benar menyayangi nya tidak peduli apapun yang dilakukan putra satu-satu nya itu.
"Agam!" teriak Azrial membuat Agam berdecak, ia tidak suka ada yang berteriak tepat di telinganya. Jika Agatha yang melakukan itu, dengan senang hati Agam akan menyeretnya menjauh dari keramaian.
"Hehe ... sorry, Gam. Ada Alicia tuh, temuin gih!" kata Azrial membuat Agam semakin dongkol, Alicia? Siapa itu?! Agam saja tidak kenal. "Gue nggak kenal sih, tapi dia maksa buat nemuin lo. Tapi dia cantik, man!"
Agam mendelik tak suka, "Gue nggak mau, bilang aja gue nggak ada," katanya dengan seenaknya. Agam fokus kembali ke layar ponselnya yang tengah menampilkan seorang gadis yang tengah tidur, foto Agatha.
Agam mengabaikan buku paket yang tergeletak di meja kelasnya, ia bukanlah seorang cowok pintar di akademik. Ia bahkan merasa masa bodoh dengan semua mata pelajaran sekolahnya, ia hanya akan semangat jika pelajaran olahraga.
"Gam, nih cewek maksa!" kata Azrial seraya memegang lengan cewek yang memaksa bertemu dengan Agam. Azrial duduk di depan Agam, wajah Agam sudah tidak bersahabat sekarang.
Gadis yang bernama Alicia itu duduk tepat di samping Agam. Agam hanya diam saja, Alicia memegang erat bekal makan yang ia bawa dari rumah. Agam tak mempedulikan apa yang dilakukan gadis itu, bodo amat.
"Minggir kak Davian!"
"Agam!"
"Agam! Sialan! Keluar lo!"
Teriakan itu membuat Agam terkekeh dalam hati, itu adalah teriakan Agatha. Sebentar lagi, gadis itu akan marah-marah padanya. Ia jamin itu!
Gubrak!
"Agam sialan! Mati aja lo!"
Agam melihat pintu yang terbuka lebar dan Agatha muncul dengan wajah kesalnya. Agam hanya diam di tempatnya. Ini adalah ruangan khusus bagi Agam dan teman-temannya. Entah kenapa Agam begitu spesial disini sehingga sampai memiliki ruangan khusus di sekolah.
Agatha tersenyum sinis saat melihat Agam dengan seorang gadis di sampingnya. Agatha melihat gadis itu terlonjak kaget dan berdiri langsung menjauh dari Agam.
"Maaf, Kak." kata gadis itu membuat Agatha memicingkan matanya, gadis itu merasa terintimidasi dengan tatapan yang Agatha berikan. Agatha melirik Agam yang masih terlihat santai dengan ponselnya.
"Lo boleh pergi sekarang."
Gadis yang bernama Alicia itu mengangguk dan langsung pergi dari ruangan meninggalkan Agam dan membawa kotak makannya, Agam melirik Azrial dan memberikan kode agar pergi dan menutup pintu ruangan itu.
Azrial mengangguk mengerti dan segera berdiri melangkah keluar. Agatha sama sekali tidak menyadari hal itu.
Agatha tersadar saat bunyi pintu tertutup, gadis itu mendelik tidak suka pada Agam. Agam hanya tersenyum miring melihat hal itu membuat Agatha ingin sekali menggetok kepala cowok itu.
Agatha seakan tersadar tujuannya kemari untuk apa,"Agam! Siniin hape lo!" kata Agatha mendekat ke arah Agam, Agatha mendelik tak suka pada Agam saat cowok itu menaruh ponselnya pada saku celana abu-abunya.
"Sini, ambil sendiri."
Decakan halus terdengar dari Agatha, Agam menarik tangan Agatha agar duduk di sampingnya dan itu membuat Agatha memekik keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Completed]✓
Teen Fiction'She's mine!' "Gue bakalan bertahan, seberapa besar keinginan lo untuk lepas. Gue nggak bakalan nglepas lo."