6.

11 1 0
                                    



" Perasaan yang bimbang dan entah unuk siapa ku labuhkan hati yang sebenarnya ini. perasaan ini sangat rumit " 

Pelajaran bu Riska sudah berakhir. Bel istirahat sudah terdengar menandakan waktu istirahat. Semua murid berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar dan ada pula yang berhamburan ke perpus untuk mengisi jam istirahatnya untuk membaca buku, itu tipekal murid yang rajin. Ada juga yang pergi menuju taman belakang sekolah.

" Vell mau ke kantin gak ? " Tanya Rani kepada Vella yang sedang membereskan bukunya.

" Ya maulah Ran gue juga laper. Mana bu Riska tadi ngasih soal susah banget bikin nguras tenaga tau gak" Jawab Vella.

" Lia juga laper nih" Timbal Liana.

" Yaudah ayok ke kantin tar cirengnya mbak Ulan kehabisan lagi ". Ucap Rani untuk segera pergi ke kantin.

** ***

" Dim tumben banget lo mau jajan ke kantin, biasanya juga lo gamau berada di tempat rame kayak gini".

" Gue sih males sebenernya, ga tau kenapa gue keinget sama gebetan gue di sini. Dia pasti ada di sini"

" Gebetan pala lu. Dia udah lupa sama lo jadi ga usah ngareplah sama spesies cewek kayak dia". ucap Fazar sembari menoyor Dimas.

" Gue juga tau tapikan dia begitu karna salah gue juga sih. Gue yang terlalu dingin sama dia, Ah pokoknya gue nyesel". timbal Dimas dengan santai

" Seorang Dimas saputra nyesel gara- gara cewek? "

Ya. Lelaki itu adalah Dimas saputra sang THE MOST WANTED. Parasnya yang tampan dan sifat dinginnya membuat orang semakin tertarik padanya. Apalagi di kalangan perempuan. Dimas terlalu cuek kepada seseorang kecuali sahabatnya. Dimas tak suka dengan keramaian, Ia lebih suka berada di tempat yang sunyi. Menurut Dimas tempat itu cocock untuk orang sepertinya.

" Gue harap takdir baik datang sama gue". Ucap Dimas yang sudah berada di kantin. Ia menempati kursi di barisan paling pojok.

" Gue herman jadinya, dulu aja tuh anak belagak gak suka sama tuh cewek tapi ko kenapa sekarang mulai ada bercik- bercik cinta ya ". Cerocos Fazar yang bingung dengan sikap Dimas sahabatnya ini.

FAZAR FAJRIANSYAH, Sahabat karib Dimas. Fazar adalah sosok yang baik namun pria ini mempunyai sifat jutek kepada orang yang tertentu saja. Fazar pria yang tampan seperti Dimas. Mereka berdua sudah seperti sodara kembar yang kemana- mana selalu bersama.

" Mau pesen apa Dim ". Tanya Fazar melihat Dimas yang tengah mencari seseorang

Dimas hanya menoleh sebentar kearah Fazar. " Terserah lo aja". Jawabnya santai.

" Oke deh tunggu bentar". Timbal Fazar yang di balas angggukan oleh Dimas tanda jawaban.

Dimas terus bepikir apakah benar ia sekarang sudah mulai ada peraaan kepada perempuan itu. Demi apapun Dimas tak pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya. pasalnya dimas terlalu dingin kepada orang.  Perempuan itu sangat berbeda dengan yang lainnya. Itulah yang membuat Dimas suka dengannya.

****

Di sisi lain Vella merasakan ada yang tengah memperhatikannya tadi. Vella tau siapa yang tengah memperhatikannya tadi namun Vella masih tak percaya jika Dia yang sedang memperhatikannya. Pasalnya Vella tau pria itu tak mungkin juga memperhatikannya secara diam- diam di tempat seperti ini. Vella tau pria itu tak suka dengan keramaian.

" Vell ada si Dimas tuh di sini". Ucap Rani

" Mana- mana Lia pengen liat, kalau ada Dimas pasti ada Fazar. Lia mau melihat sang pangeran Fazar". Timbal Lia dengan hebohnya membuat Rani dan Vella hanya geleng- geleng kepala meihat tinggkah Liana.

" Mana ga ada Fazar disana Li". Ucap Vella

Lia mengerucutkan bibir mungilnya. " Yahhh ga ada". Ucapnya dengan kecewa

Vella sedari tadi melihat Dimas yang tengah memperhatikannya secara diam- diam tadi. Vella semakin di buat bingung oleh Dimas. Pria dingin dan selalu bersikap cuek padanya sekarang tengah memperhatikannya. Vella merasa baper sendiri. Pasalnya Vella dulu memang pernah memendan perasaanyanya pada Dimas sebelum ia dekat dengan Devan. Mungkin perasaan ini masih ada untuknya, Vellapun tak tau.

" Belum bisa move-on ?". Tanya Rani tiba- tiba melihat Vella sedari tadi hanya fokus melihat kearah Dimas yang berada di pojok kantin sana.

" Entahlah Ran. Perasaan gue rumit". Jawab Vella

" Gue aja masih bingung sama perasaan lo Vell. Gue gak tau sebenernya perasaan lo yang sesungguhnya itu untuk siapa, Devan atau Dimas ?. Menurut gue hati lo labil Vell". Ucap Rani yang merasa bingung dengan Vella.

Ucapan Rani ada benarnya juga. Vella sendiri tidak tahu dengan perasaan yang sebenarnya untuk siapa. Vella memang telah menjatuhan hatinya duluan kepada Dimas sebelum Devan. Namun Vella merasa Dimas tak pernah menerima kehadirannya. Vella cukup tau diri, Dimas yang terlalu dingin padanya dan itu sudah menandakan bahwa pria itu tak ada rasa untuknya juga. Vella hanya bisa menerima takdirnya. Dan Vella harap semesta menjawab semua perasaan bimbangnya dan siapa sebenarnya yang dirinya cintai. Vella harap Ia bisa memilih diantara salah satunya siapa yang harus Ia perjuangkan kembali.

****

" Gue harap perasaan lo ga pernah berubah sama gue Vella walaupun lo udah ada yang milikin gue akan tetap mempertahankan lo". Ucapnya yang tengah menatap Vella yang terlihat bimbang.

***

NEXT CHAPTER !!!!

Cuma dikit dikarnakan lagi ga enak badan. Mohon maaf.

Ok jangan lupa vote nya😉

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang