7.

7 1 1
                                    

" Devan suka kan sama Vera ? " Tanya Vera gadis cantik yang terus saja memohon dan bertanya kepada Devan.

Vera memang selalu mengejar - ngejar Devan. Semua orang tau itu. Namun Devan terlalu tidak peduli dengannnya. Kalian pasti tau alasannya, ya benar. Alasannya adalah Vella.

" Enggak " Jawabnya santai.

" Kapan Devan suka sama Vera?" Tanyanya lagi.

" Ga akan pernah kayaknya " Timbal Devan ketus.

Vera hanya tersenyum kecut.
" Suatu saat nanti lo pasti bakal jadi milik gue Dev "

" Gue emang tau kalau perasaan lo itu hanya untuk Vella seorang bukan ?. Devan pikir dong kalau Vella sekarang udah ga mau sama Devan toh kalian ga pernah jadian jadi untuk apa dipertahankan ? " Tutur Vera kembali.

Devan mendengar omongan Vera tadi hanya diam. Vera tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dengan Vella.

" Lo gak usah urusin hidup gue. Ngerti ?" Ucap Devan geram.

" Oh ya jelas ini urusan gue. Gue suka sama lo udah tiga tahun, hanya demi cinta selama tiga tahun gue rela nunggu lo "

" Gue gak nyuruh lo nunggu"

Vera sangat kesal dengan tanggapan Devan padanya. Bagaimana pun Vera tak bisa marah dengan Devan.

" Devan emang gak nyuruh Vera buat nunggu, tapi ini tanda kalau Vera bener- bener serius sama Devan. "

" Sorry gue harus pergi udah ada janji."

" Sama Vella ?."

" Bukan urusan lo. "

Devan tak memperdulikan Vera. Devan segera melajukan motornya meninggalkan Vera untuk segera menemui Vella. Devan sudah janji untuk pulang bareng bersama Vella.

Vera hanya bisa menatap kepergian Devan dengan nanar. Rasanya sakit jika terus di campakan seperti ini.

*****

" Lama banget sih si Devan. Pegel nih lama- lama. " Gerutu Vella yang tengah menunggu Devan di halte Bis yang lumayan jauh dari  sekolah.

" Kalau tau bakal nunggu lama gue sih males banget pulang  sama dia. "

" Vell... " Panggil seorang yang berada di sampingnya. Tanpa Vella menoleh Vella sudah menebak ini siapa .

" Van lo lama banget sih jemput gue nya? Kenapa juga gue harus nungggu di sini. Gue pegel tau" Cerocos Vella tanpa membalikan badannya ke arah lelaki yang memanggilnya itu.

" Van lo ko diem sih ? Bilang maaf kagak malah diem begini "

Lelaki itu hanya bisa tertawa kecil melihat marahnya Vella. Ia tak pernah melihat gadis ini marah.

" Vella " Ucap nya lagi membuat Vella tetsentak. Bagaimana tidak, Vella baru menyadari jika suara ini bukan suara milik Devan lagipula Vella baru ingat jika Devan ke sekolah selalu membawa motor tapi lelaki yang ada di belakangnya ? Dia tidak mengendarai apapun. Lalu siapa dia .

Dengan rasa penasaran Vella akhirnya menoleh ke arah belakamg untukelihat siapa orang yang ada di belakangnya ini jika bukan Devan.

" Allahhuakbar " Ucap Vella tersentak melihat siapa lelaki yang sekarang ada di hadapannya.

" Gue ngagetin ? " Tanya nya dengan wajah datar.

Vella segera mengelengkan kepalanya. Ia tak tahu harus jawab apa.

" Ada apa Dim ?" Tanya Vella sedik ragu.

" Enggak. Gue cuma mau nanya lo ngapain marah - marah ga jelas di pinggir jalan ?" Tanya Dimas heran. Yup benar, Lelaki itu adalah Dimas.

Sialan. Malu banget gue tadi salah orang. Batin Vella

" Ah itu... Emm gue lagiiii " Ucap Vella terbata bata. Sial Vella meruntuki dirinya sendiri kenapa ia sangat gugup seperti ini kepada Dimas.

Dimas yang menyadari gerak gerik Vella yang gugup hanya bisa menggelengkan kepalanya sedikit.

" Gue rasa lo lagi nunggu orang yang lama banget jemput lo. Itukan yang buat lo kesel ?" Tanya Dimas sembari tersenyum kecil.

Vella sedikit melongo melihat Dimas senyum. Kalian harus percaya jika se- umur umur Vella satu sekolah dengan Dimas Ia tak pernah di beri senyuman oleh Dimas. Ini memang sedikit alay.

Ya allah nikmat mana lagi yang engkau dustakan? Semyumnya buat gue gagal Move- on . kokohkan hati ini ya Allah. Batin Vella.

" Iya gue lagi nunggu orang yang mau jemput gue. Taunya dia lama banget. "  Jelas Vella.

Dimas mengagguk memgerti.
" Gue duluan. "

" Ah iya. "

Dimas segera meninggalkan Vella begitu saja tanpa mengatakan sesuatu hal lagi. Dimas segera masuk ke dalam Bis yang sudah menunggunya di depan.

" Bego! Kenapa gue bisa gugup gini sih. Eh tapi kenapa tiba- tiba si Dimas nyamperin gue ya? Bukannya dia sering cuek. Ah taulah mungkin dia lagi khilaf . " Gerutu Vella sendiri.

Sudah 25 menit Devan tak juga sampai. Sebenarnya dia menjemput Vella dengan motor apa dengan Becak? Sangat lambat.

Terdengar suara klakson dari arah samping. Dan benar saja, yang di tunggu baru sampai.

Devan yang melihat Vella memasang wajah sinisnya. Dan Devan tahu bahwa Vella akan memarahinya.

" Lo bersemedi dulu Van sampe lama banget ? Hah! . " Ucap Vella marah.

Devan tau bahwa dirinya salah.
" Iya Vell sorry gue tadi ada urusan dulu. " Belanya

" Ngapain ?. "

" Biasalah banyak fans gue yang nyegat gue tadi pulang. "

" Bullshit! Sok punya Fans lo. Udah ga usah ngeles gue mau pulang sekrang. "

" Jangan marah. "

" Pulang sekarang atau gue ngamuk di sini ?. " Ancam Vella. Ia sudah sangat geram pada Devan.

Devan yang mendengar ancaman Vella pun segera menyalakan mesin motor. Tanpa memgatakan apapun Vella segera menaiki motor Devan. Devan hanya bisa pasrah dan melajukan motornya.

****

Seorang gadis tengah celingak- celinguk tidak jelas. Liana sedang bingung sekarang, Ia tak tahu harus pulang dengan siapa. Vella sudah di jemput oleh Devan dan Rani sudah di jemput oleh abangnya. Sedangkan dirinya? Ia tak ada yang menjempunya.

" Aduh Lia pulang sama siapa ya? Angkutan umum juga kayaknya udah sepi . " Gerutu Liana sendiri.

" Pah jemput anakmu ini pah. Eh iya Lia lupa kan Papah ada Malaysia. Lia jadi bego gini sih ah"

Liana berfikir sejenak. Namun tiba - tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang.

" Ah ini apaan sih. Bentar Lia lagi mikir nih gimana caranya Lia bisa pulang. "

" Hey. " Ucapnya lagi menepuk bahu Liana kembali lagi.

" Bentar gausah ganggu lia dulu."

" Lo gila apa gimana ? Woy sadar. " Ucapnya kembali

Dengan kesal Liana menoleh ke arah belakang untuk menge - cek siapa yang sudah mengganggunya.

" PANGERANN !. "

•••••

Hayoo siapa tuh yang nepuk bahunya Liana ? Haha baca chap selanjutnya ya.

Jangan lupa VOTE untuk menghargai oke.

Percakapan antara Readers dan Liana :

Readers : Liana lo knpa bego bnget sih

Liana : Gau tau Lia juga. Tanya Author noh

Author datang : Mungkin Liana spesies cewek polos guys

Readers : jangan terlalu polos tar di bego begoin lagi

Liana : Sudahlah mungkin ini takdir Liana

Author : Sabar ya nak !

Liana :  iya makk !



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang