3: Road to Agus

52 7 3
                                    

"sora? " tanya ibu pantiku, Bu Wirani tidak percaya melihat kedatanganku ke panti. "Boleh aku masuk? " tanyaku. Dia mengangguk seraya membuka pintu lebih lebar.

Aku melepas sepatuku dan duduk di kursi empuk yang berada di ruang tamu. Tempat ini tidak berubah, masih sama persis seperti saat aku meninggalkannya dulu.

Wirani POV
Aku benar-benar kebingungan kali ini. Mengapa anak pembawa masalah ini kembali lagi? Bukankah 3 tahun lalu dia yang memutuskan untuk pergi dari sini?

"Ibu, bolehkah aku melihat surat yang dulu ditinggalkan orangtuaku saat ibu menemukanku? Dulu ibu bilang aku tidak cukup umur. Tapi, aku yakin sekarang aku sudah cukup dewasa untuk mengetahuinya. " pintanya memohon.

Aku menggangguk lalu beranjak ke kamarku untuk mencari surat itu. Aku yakin aku masih menyimpannya karena aku yakin, cepat atau lambat, anak ini berhak untuk membacanya.

Sora POV:
Aku menghela nafas lega melihat kepergian Bu Wirani. Syukurlah dia masih memiliki suratnya.

Entah mengapa saat mendengar bahwa Desa Duivel dikelilingi hutan belantara, aku berpikir kalau mungkin saja aku ditinggalkan di hutan itu dan jika itu benar, kemungkinan besar orangtuaku adalah warga Desa Duivel.

Aku tau kalau pemikiranku ini gila. Ada banyak sekali hutan di bumi ini dan hutan Duivel adalah satu dari  ribuan bahkan jutaan hutan lainnya. Namun, apa daya, otakku sudah tidak dapat berpikir jernih.

Aku ingin segera mengakhiri bertahun-tahun pencarianku dan jika aku sudah bertemu dengan orangtuaku,maka aku akan segera pergi ke gereja dan mengaku dosa disana.

"Nih! " tiba-tiba saja Bu Wirani sudah berada dihadapanku sambil menyerahkan sepucuk kertas yang terlipat.

Aku menerima kertas yang terlipat itu dan membukanya dengan perasaan berdebar-debar.

'God.. Jika prediksiku benar, maka aku akan segera bertemu dengan orangtuaku' batinku kegirangan.

Anakku... Maafkan ibu, nak. Maafkan ibu karena ibu membuangmu. Ibu tahu kamu pasti sangat membenci ibu sekarang. Namun, kamu harus tahu kalau ibu melakukannya dengan terpaksa. Itu semua karena mereka

Mereka mengejar ibu dan hendak membunuh ibu. Ibu tidak dapat memberitahumu. Ibu meninggalkanmu karena ibu tidak mau mereka mengincarmu.

Kamu harus tetap hidup, Krystal ZoarraNanti saat kamu sudah cukup umur, kamu harus menjadi pemimpin menggantikan ayahmu. Kamu harus merebut kembali apa yang menjadi hakmu.

Ibu akan selalu mendoakanmu, nak. Pergilah, Krystal. Pergilah ke

Sora e Leggenda AgusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang