#2

411 52 3
                                    

Chae won melajukan mobilnya menuju tempat kerjanya yaitu rumah sakit sung won, rumah sakit itu diberi nama sama seperti nama kakek chae won pemilik pertama rumah sakit itu.

Dan sekarang predir dari rumah sakit itu adalah Moon Woo Hyun appa dari Moon Chae Won, sebenarnya chae won memiliki saudara laki-laki namun karena terlalu lama menetap dan belajar di luar negeri akhirnya oppa-nya tidak ingin meneruskan warisan keluarganya dan bekerja di Budhapest sebagai manajer profesional di perusahaan negara.

Moon woo hyun juga bukan tipe orang tua yang memaksakan keinginannya pada putra-putrinya, melihat itu chae won yang memang bercita-cita ingin menjadi dokter seperti kakeknya pun memutuskan untuk mau menggantikan posisi oppa-nya sebagai direktur rumah sakit yang memang dia praktek disana dan dengan berat hati harus merelakan untuk tidak melakukan kegiatan operasi lagi, chae won hanya bisa memeriksa pasien-pasien, saat diperlukan untuk operasi dia akan merekomendasikan ke dokter lain.



"Moon seonsaeng!" panggil seorang wanita, saat melihat chae won berlari-lari menuju lift.


Tak mendapat jawaban wanita itu juga ikut berlari mengikuti chae won kedepan lift.


"Moon Chae Won seonsaengnim" panggil wanita itu sambil terengah-engah setelah berhenti depan lift.


"eoh min soo-ssi, waeyo?" chae won terkejut tiba-tiba salah satu bawahannya itu muncul disampingnya.


"igeo dari presdir moon, aku mencarimu dari tadi seonsaeng" kata soo yeong masih dengan napasnya yang tersengal-sengal.


"eoh ige mwoya?" chae won menerima amplop cokelat yang diberi oleh min soo.


"itu adalah contoh undangan pernikahan, presdir moon ingin seonsaengnim dan tunangan seonsaeng mengeceknya kembali"


"aah okay, gomawoyo min soo-ssi. na ganda" kata chae won mengakhiri percakapannya saat pintu lift mulai terbuka.






Setelah sampai ruang kantornya, ia melihat Hyo Joo sangat kerepotan menyiapkan berkas-berkas dan ruang untuk pertemuannya.

Melihat itu chae won merasa kasian, lalu ia melihat amplop yang ada disampingnya menemukan ide agar Hyo Joo bisa lebih rileks dan mengambil alih tanggung jawab yang seharusnya ia kerjakan.


"Hyo Joo-aah!" panggil chae won


"yaa, bagaimana bisa kau baru datang sekarang. Apa kau tau file yang kau kirimkan itu trouble tidak bisa dibuka di laptopku maupun laptop kantor" kata Hyo Joo sangat kuatir dengan apa yang terjadi tadi.


"maka dari itu aku membawa laptop sendiri, dan aku sudah pastikan jika filenya bisa dibuka. Apa semua persiapan ruang meeting sudah siap?"


"sudah semua, tapi aku belum mencetak file itu. Karena file-nya tidak bisa dibuka" kata Hyo Joo gelisah


"Hyo Joo-aah tenanglah, aku sudah mencetaknya. Sungbin sedang mengantarnya di ruang meeting"


"haah syukurlah kalau begitu, mana file-nya aku ingin melihatnya" kata Hyo Joo sambil mengulurkan tangannya.


"ah Hyo Joo-aah sebelum itu, bisakah kau mengantarkan ini ke kantor Seung Gi oppa. Appa ingin aku dan Seung Gi oppa mengecek undangannya, aku sudah melihatnya dan kurang Seung Gi oppa yang belum. Kumohon kau antarkan ini ne?" pinta chae won


"hyaa, sebentar lagi akan ada meeting dan kau menyuruhku untuk mengantarkan undangan?" kata Hyo Joo heran


"jebal Hyo Joo-aah, bantu aku ne. Hanya kau yang aku percaya disini, aku akan meminta sungbin juga untuk mengantikanku di ruang meeting nanti, eoh"


My Heart (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang