Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membacaHappy Reading!
Reva berjalan masuk kedalam rumah dengan diam-diam. Sekarang telah menunjukan pukul 11:47 wib, dia hanya takut ketahaun oleh sang papa. Kalo papanya tau dia pulang larut malam yang ada motor dan mobilnya di sita.
Keadaan lampu di dalam rumah telah dimatikan membuat ruang tamu dan ruang tengah gelap. Reva hanya menggunakan cahaya senter ponselnya agar ia bisa menerangi jalan ke kamarnya.
Saat menaiki tangga pertama kaki Reva tersandung anak tangga dan dia jatuh dengan tidak kerennya(?), ia hanya menggerutu kesal saat merasakan tulang keringnya nyeri.
Dia bisa masuk kedalam rumah menggunakan kunci cadangannya sendiri. Ia mendapatkan kunci itu dari mamanya saat orangtuanya akan pulang telat dari kantor.
Setelah tiba di depan pintu kamarnya Reva membuka pintu dengan pelan dan masuk kedalam. Ia menghela napas lega karena tidak tertangkap basah saat pulang larut.
Ia langsung mengganti pakaiannya menjadi piama tidur dan segera merebahkan tubuhnya kekasur empuknya. Saat matanya mulai tertutup telinganya mendengar suara ketukan di pintu dan terdengarlah suara pintu yang dibuka.
"Dek, kamu udah tidur?" ternyata kakak perempuannya yang masuk. Reva bangun dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi duduk bersilah.
"Belom kak, emang kenapa?" tanya Reva dengan sedikit menguap.
"Kakak tadi denger suara dari sini jadi kakak kesini buat ngecek kamu" ucap Nata seraya berjalan kearah kasur adeknya. Reva menatap kakaknya dengan mata yang sedikit sayup dia mulai mengantuk.
"Ohh, aku kira kenapa, aku tidur duluan ya kak, ngantuk" Reva kembali ke posisi awalnya yang terbaring dan mulai menutup matanya lagi. Ketika Reva telah tertidur lelap Nata menaikan selimut untuk menyelimuti tubuh Reva. Setelah itu Nata keluar dari kamar Reva dan menutup pintu dengan sangat pelan agar tidak mengganggu tidur Reva.
Nata sebenarnya mengetahui dari awal jika Reva baru saja pulang larut tapi dia pura-pura tidak tau agar adiknya bisa langsung istirahat. Dia tau adiknya pulang larut karena sejam yang lalu ia baru pulang dari airport untuk mengantar kakaknya Rathalla yang akan berangkat ke London, Inggris melanjutkan kuliah setelah seminggu libur.
Dan dari sejam yang lalu dia juga tidak bisa tidur karena ia memikirkan masalah orangtuanya. Ia takut jika menceritakan kepada Reva, maka adiknya itu juga akan kepikiran sama seperti dirinya. Ia hanya mau jika Reva hanya fokus dengan pendidikan dan sekolahnya tanpa memikirkan hal lain.
***
Reva hanya duduk diam sambil memegang ponselnya. Dia sekarang berada di mobil bersama kedua orangtuanya dan juga kakak perempuannya. Mereka akan pergi ke rumah kakak laki-laki papa Marchell.
Sejak turun sarapan pagi tadi Reva telah merasa ada yang aneh dengan keluarganya sendiri. Seperti ada yang hilang dari keluarganya tapi dia bingung dan tidak tau apa yang hilang.
"Kak" Reva memanggil kakaknya yang duduk diam di sampingnya. Nata hanya menoleh saat Reva menyentuh bahunya.
"Iya, kenapa Reva?" Reva heran sejak kapan kakaknya itu memanggilnya dengan namanya sendiri biasanya ada embel-embel 'Dek' diakhir kalimatnya.
"Ngga, kak" karena mengerti dengan keadaan yang canggung akhirnya Reva hanya diam sambil menatap orangtuanya yang duduk di jok depan.
Mamanya memilih menatap jalanan lewat jendela mobil sedangkan papanya lebih fokus pada jalanan didepannya. Terlihat biasa saja jika yang melihat itu orang lain tapi tidak dengan Reva. Dia tau dan mengerti dengan jelas jika kakak dan kedua orangtunya menyembunyikan sesuatu dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Bad Boy
Teen FictionCerita ketua Bad Girl di SMA Cahaya Pelita, Reva yang tidak akur dengan genk Bad Boy dari SMA Nusa Bakti. Ketidak akuran mereka berawal dari kesalah pahaman diarena balapan saat Reva melihat kakak sepupunya di pukul secara bergantian oleh beberapa...