BAB 1. NGUMPUL BARENG

8.1K 502 8
                                    

Wajib dilakukan!⬇
Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membaca

Happy Reading!

Reva keluar dari kamarnya dengan rambut yang di ikat cepol dan menguap kecil. Ia terbangung dengan suara speaker yang terdengar dari kamar di hadapan kamarnya. Reva mendekati pintu kamar itu dan mengetok.

Tok Tok Tok

Tidak ada sahutan dari pemilik kamar. Dia pun langsung masuk ke dalam kamar tapi nihil tidak ada orang di kamar itu yang ada hanya suara speaker yang memenuhi ruangan kamar.

Saat Reva akan berbalik, dia terkejut saat melihat kakaknya berdiri di depan pintu kamar mandi dengan wajah yang di tutupi oleh masker berwarna putih. Nata, kakak perempuan Reva hanya terkekeh melihat raut terkejut adiknya yang menurutnya lucu.

"Kamu ngapain disini, dek?" Nata berjalan kearah lemari kecil meja rias dan mengeluarkan handuk kecil tanpa menatap Reva.

"Gak ngapa-ngapain. Aku tadi kebangun karena dengar suara speaker kakak, mau nyuruh ngecilin tapi pas aku ketok gaada sahutan dari kakak yaudah aku masuk aja, tapi aku lupa cara ngecilin suaranya" Reva menjelaskan panjang lebar dengan muka bantalnya.

Nata manggut-manggut dan mendekati speakernya yang terletak di samping lemarinya. Setelah mengecilkan volume speaker ia kembali duduk di meja riasnya.

"Kakak heran kamu kok cepet banget sih lupanya padahal 'kan baru kemarin kakak kasih tau cara ngecilin volume speaker, tinggal di puter kekiri" ujar Nata sibuk membersihkan masker dari wajahnya.

Reva hanya mengedikkan bahunya acuh dan berjalan kekasur kakaknya. Dia tengkurep dengan kepala ditenggelamkan ke dalam selimut.

"Masih ngantuk, dek?" Nata melirik adiknya lewat kaca rias. Reva hanya menggumam.

"Hmm"

"Kamu sih udah dibilangin jangan nonton film itu tapi kamu tetap kekeuh pengen nonton" Nata mulai mengomel tapi Reva hanya diam mengacuhkan.

Beberapa menit kamar itu hening karena mereka sibuk dengan kagiatan yang mereka masing-masing. Sampai sang pemilik kamar kembali mengeluarkan suara.

"Besok, kata mama kita kerumah om Farhan. Katanya sih Tante Dina mau ngadain acara syukuran buat kak Reko" Nata memulai obrolan sambil memoles sedikit bedak bayi di wajahnya.

Reva yang mendengar perkataan kakaknya langsung diam menegang selang beberapa detik ia akhirnya bangun dan berganti posisi menjadi duduk bersilah.

"Ki-kita di undang?" tanya Reva dengan setengah gugup. Ia menatap kakaknya lewat kaca rias dengan tatapan terkejutnya.

"Bukan di undang, ini itu acara syukuran buat kak Reko jadi tante Dina mewajibkan kita supaya hadir di acaranya" Nata meralatkan ucalan Reva.

"Sama aja, eh tapi emang kak Reko kenapa sampai tante Dina ngadain acara syukuran?" Reva bingung pasalnya kakak sepupunya itu baru pulang setelah menyelesaikan kuliahnya di Jerman seminggu yang lalu.

"Kak Reko sebentar lagi akan menggantikan om Farhan di dunia bisnis, seperti kak Atha yang nanti akan menggantikan papa setelah selesai kuliah" perkataan Nata membuat Reva bingung dan heran. Pasalnya kakak sepupunya itu mengambil jurusan tehnik tapi kenapa menjadi penerus perusahaan om Farhan.

"Berbelit banget, aku ga ngerti. Tapi bukannya kak Reko kuliah tehnik ya kak, kok jadi penerus perusahaan papanya?" tanya Reva dengan kernyitan dahi. Nata menoleh dengan memegang hairdryer karena ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah saat Reva bertanya.

Bad Girl vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang