BAB 7. HARMONIS // BROKEN

2.8K 117 1
                                    

Wajib dilakukan!⬇
Tekan ⭐ sebelum membaca
Tekan 💬 setelah membaca

Happy Reading!

Keanu diantar pulang oleh mobil Pian karena memang saat pergi tadi ia juga di jemput dengan Pian dan Aldi. Dia membuka pintu tanpa suara dan menutup dengan pelan agar tidak mengeluarkan suara.

Ketika Keanu berbalik tiba-tiba saja lampu ruang tamu menyala. Arshilla, wanita itu telah berdiri di tangga dengan tangan menekan tombol lampu menatap Keanu tajam.

Keanu mendekati maminya itu dengan menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia gugup karena telah tertangkap basah oleh sang pemilik rumah.

"Eh, mami kok belom tidur mih?" masih dengan menyengir Keanu berbasa-basi. Arshilla masih diam dan masih menatap Keanu.

"Kemana saja kamu baru pulang?" nada bicara Arshilla berubah datar dan tatapan dinginnya membuat Keanu merinding.

"Eh, itu anu emm Kean.." Keanu gelagapan sendiri menjawab pertanyaan maminya.

Tatapan Arshilla kembali hangat saat melihat lebam di pipi Keanu. Dengan setengah berlari ia turun dari tangga untuk mendekati anaknya.

"Aduh! Ini apa lagi?! Bogem dari siapa ini hah?" dengan khawatir sekaligus kesal Arshilla menepuk lebam pipi Keanu dengan keras.

Keanu meringis saat maminya menepuk pipinya. Arshilla menghela napas dan menatap anaknya dengan sayang.

"Kamu dari mana? Mami udah nelfon tapi ga aktif, kamu ikut tawuran lagi?" dengan cepat Keanu menggeleng. Membuat maminya bernafas lega dan tersenyum kecil.

"Yasudah, masuk kamar istirahat" lanjut Arshilla mengusap pipi anaknya lembut.

"Aye aye captein!" seru Keanu dan menuruti perintah maminya. Ia menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.

Setelah memastikan anaknya masuk kamar. Arshilla merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Saat hidungnya mencium parfume yang sangat familiar ia tersenyum tanpa menoleh. Ia sudah tau yang memeluknya pasti papa dari anak-anaknya, suaminya Razellio Ary Agralinno.

"Kok bangun?" tanya Arshilla menoleh menatap wajah suaminya yang berada di bahunya dengan mata yang tertutup.

"Denger suara kamu" Razell menjawab dengan nada serak khas orang bangun tidur.

Masih dengan keberadaan kepala Razell di bahunya Arshila mengecup singkat pipi Razell agar pria itu bangun. Saat merasakan gerakan Razell yang mempererat pelukannya. Arshilla berbisik sesuatu dan membuat mata yang tertutup tadi menjadi terbuka sempurna.

"Iya" ucap Razell dengan nada datar dan berlalu kekamar mereka.

Bagi Arshilla keluarga yang harus diutamakan dari apapun walaupun ia dan suaminya sering keluar negri. Ia selalu belajar dari masa lalunya yang tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya dan dia tidak mau jika rasa sakit yang ia rasakan dulu dirasakan oleh keempat anaknya.

***

Di dalam kamarnya sekarang Reva hanya termenung. Sudah 30 menit setelah ia mempersiapkan perlengkapan belajarnya. Waktu telah menunjukan pukul 22:30 tapi rasa kantuk belum juga menyerangnya. Padahal besok hari senin harus datang pagi sebelum matahari terbit agar tidak terlambat mengikuti upacara bendera seperti hari senin biasanya.

Hati dan pikirannya masih saja berperang. Jika Reva lebih memilih berpikir dengan logika dia akan melupakan cinta pertamanya itu, tapi sekarang Reva berpikir dengan perasaan sehingga ia sulit melupakan orang yang menjadi cinta pertamanya.

Bad Girl vs Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang