1. I Don't Give a Sh*t

178 17 1
                                    

Min Yoongi

      Mentari yang merindukan cakrawala kembali datang bersama sinar hangatnya yang samar samar menyelimuti kota. Aku yakin fajar terlalu mencintaiku, oh tidak, mungkin juga seluruh manusia, buktinya ia selalu menyuguhkan hal hal yang menakjubkan untuk kita semua. Symphony kicau para burung, gradasi indah sang angkasa, dan bersandangnya sang mentari yang nampak malu malu.

      Aish.. godaan untuk menyentuhnya pun kembali datang. Aku beranjak menghampiri sebuah piano yang berdiam di sisi kamar. Tanpa basa basi, aku segera duduk di kursi kayu yang ada di hadapannya. Dengan segenap hati mulai ku sentuh tuts tuts indahnya. Jari jemariku pun menari bersama melodi lagu ' Begin '. Serangkaian nada yang disusun oleh seorang wanita yang begitu menyayangiku. Itu adalah lagu yang pertama ia buat dan juga menjadi lagu terakhir yang ia mainkan. Suatu saat nanti akan kuceritakan lebih jauh tentang sosoknya.

      Aku telah selesai memainkan lagu tersebut. Ku pandang sebentar jam dinding lalu bangkit berdiri. Ada suatu kewajiban yang harus ku lakukan, aku pun segera melangkah keluar kamar.

      Kewajiban yang kumaksud pastinya tak seberat wajib militer, hanya saja sedikit menjengkelkan dan juga menguras tenaga. Yaitu kewajiban untuk membangunkan adikku, Jungkook, yang kini tengah menginjak kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Ia sangat sulit bangun di pagi hari namun bisa menangis seharian jika terlambat datang ke sekolah. Maka dari itu sudah merupakan kewajiban bagiku untuk membangunkannya tiap pagi.

       Oh iya, aku tinggal di rumah ini bersama ayah, Jungkook, dua orang asisten rumah tangga, dan seorang tukang kebun yang juga merangkap sebagai satpam.

       Aku beranjak mendekati sebuah pintu kamar lalu mulai mengetuknya.

          " JUNGKOOK !! " panggilku dengan kencang, " Jungkook cepatlah bangun! Aku tak ingin membuang buang waktuku hanya untuk membangunkanmu!! "

         " JUNGKOOK!! JUNGKOOK!! KOOOK!! KOOK KOOOK!! "
( biarkan Suga berkokok di pagi hari. xD )

         " MIN JUNGKOOOOOOOK!! "

      Sudah kupanggil sekeras apapun namanya, tapi tetap tak ada jawaban. Aku pun memutuskan untuk masuk ke dalam. Ah itu dia, Jungkook masih terlelap dengan baju tidur bergambar kelinci. Aku tersenyum melihat segelas air di mejanya. Segera ku raih minuman itu lalu ku siramkan tepat ke wajahnya.

          " OMO!! HUJANN!! BANJIIRRR!!! " kagetnya dengan ekspresi absurd sambil mengelap wajahnya yang basah.
          " Cepat bangun dan bersiap ke sekolah. "
          " Aish.. Hyung, lain kali bangunkan adikmu yang tampan ini dengan cara elegan. "
          " Sejak kapan ada kerbau tampan? "

     Jungkook terlihat kesal mendengar perkataanku, ia mengerucutkan bibir dan menggembungkan kedua pipinya. Harus ku akui jika ekspresi itu sangat menggemaskan. Pantas saja banyak noona noona yang tak bisa menolak permintaan Jungkook jika ia sudah mengambek.
       
          " Hentikan ekspresi memuakan itu. Cepatlah bersiap lalu turun untuk sarapan. " perintahku sambil melangkah keluar.
          " Arasseo! "

___________________________________________________

     Singkat cerita, Yoongi dan Jungkook selesai bersiap, mereka pun ikut sarapan bersama sang ayah di ruang makan.

          " Ah.. abeoji. Aku lupa, hari ini ada jam tambahan. " ujar Yoongi sambil meraih segelas air.
          " Dasar pelupa! " ejek sang adik, " Daripada 'hyung' mungkin lebih bagus jika kau ku panggil 'harabeoji'. " ( kakek )

     Ok, jangan pernah salahkan Jungkook atas ketidaksopanannya, karena ia juga belajar dari sang kakak yang ternistakan, Min Yoongi.

         " Abeoji. " Yoongi yang merasa tak terima berusaha mencari pembelaan.
         " Sudahlah, adikmu itu hanya bercanda. " jawab sang ayah tanpa mengalihkan pandangan dari makanannya.

First Love [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang