04 malu???

488 10 0
                                    

"Ayo turun," ajak sehun seraya melepaskan seatbeltnya.

"Kita perlu bicara tuan Oh sehun." Ucap yoona yang masih enggan untuk keluar dari dalam mobil. Sehun yang ingin membuka pintu berhenti.

"Kau mau bicara apa?" Tanya sehun tampa menatap yoona.yoona mendengus kesal

"Aku mau pernikahan ini batal,"

"Lalu?" tanya sehun acuh. "Ah... papa kau menghancurkan hidupku, kau ingin menikahkan aku dengan pria batu ini? Ini diluar dugaan. Hh, manusia albino ini benar-benar harus diberi pelajaran lihat saja nanti."

"Lakukan saja, apa yang bisa kau lakukan." Ucap sehun keluar dari mobil, yoona diam lalu tersenyum "baiklah, sepertinya kau sudah salah membiarkan macan keluar dari kandangnya. Tuan Oh." Yoona keluar dari dalam mobil lalu masuk kedalam butik ia menghampiri sehun yang tengah berdiri berbicara dengan seorang wanita.

"Baiklah ayo kita jalani pernikahan ini," ajak yoona seraya tersenyum manis pada sehun yang tengah menatapnya.

"Aku tau ada yang kau rencanakan nona im, tapi aku akan membiarkanmu, aku akan lihat apa yang bisa kau lakukan nona Im yoona." Ucap sehun yoona menatap sehun, apa sekarang pikirannya mudah ditebak? Atau pria didepannya ini bisa membaca pikiran yoona tersenyum, ia akan melakukan apapun untuk membatalkan pernikahan bodoh ini.

"Hh, kau percaya diri sekali tuan Oh" kilah yoona "tapi, karna kau mngatakannya akan aku lakukan apa yang bisa aku lakukan, kita lihat saja nanti," sehun hanya mengangkat bahunya malas.

"Tunjukkan beberapa gaun untuk gadis ini." Ucap sehun pada seorang pramuniaga yang tengah menatapnya penuh dengan keterpesonaan, yoona juga menyadari hal itu, saat mata pramuniaga itu, menatapnya tatapannya langsung berubah menjadi tatapan ketidakpercayaan.

"Baik tuan, saya akan melihatkan beberapa koleksi gaun pernikahan, mari ikut saya," ajaknya yoona dan sehun mengikuti dari belakang. hingga mereka tida disebuah ruang yang terdapat beberapa gaun pengantin berwarna putih. Dan sebuah gaun yang terpajang ditengah.

"Pilihlah yang kau suka, dan segera selesaikan ini." Ucap sehun tampa menatap yoona sama sekali yoona mendesah entah apa yang apa yang dipikirkan pria didepannya ini.
"Nona ini adalah gaun pengantin kami yang baru, anda bisa mencobanya." Tawar sang pramuniaga itu sopan, yoona tau dibalik senyum pramuniaga itu ada kesan mengejek untuk yoona disana.

"Tidak, aku tidak ingin yang itu," tolak yoona, yoona melirik sehun yang masih sibuk dengan ponselnya, kita akan memulai permainan, dari sini tuan Oh, tapi sebelum itu aku akan memberikan sedikit pelajaran pada pelayan satu ini.

"Bagai mana dengan yang ini, ini sangat cantik, Nona."
"Tidak,tidak itu terlalu norak, jika aku memakai itu tubuhku akan terlihat tidak sempurna." Jelas yoona

"Bagai mana jika anda mencobanya terlebih dahulu?"

"Hh, aku yang akan memakainya, jadi aku yang harus memutuskan mana yang pas dan cocok ditubuhku ini." Jelas yoona, yoona menggeleng lalu berjalan mengelilingi butik itu, mencari apakah ada yang menarik perhatiannya. Sebanarnya yoona sudah menemukan gaun yang indah untuknya, Tapi untuk saat ini ia masih ingin bermain-main dulu.
Yoona berhenti berjalan ia menatap gaun dengan pernak pernik didadanya dan dengan punggung yang tidak tertutup. hingga bisa dipastikan gaun itu akan mengekspos punggungya. Yoona tau, sebenarnya ia tidak suka dengan pakaian yang terlalu terbuka seperti itu tapi, ini misi.

" aku ingin mencoba yang ini." Ucap yoona pada pramuniaga yang mengikutinya. Pramuniaga itu mengangguk lalu berjalan kedepan yoona, untuk mengambil gaun yang dimaksud oleh yoona.

"Mari ruang gantinya ada disebelah sana." Yoona mengikuti pramuniaga itu, ia menatap sehun yang tengah duduk santai sambil memainkan ponselnya. Akan kulihat sampai kapan kau bisa bertahan Tuan Oh.

"Gaun ini terlalu sempit, aku tidak bisa bernafas jika memakai ini terlalu lama." Ucap yoona setelah beberapa detik gaun itu telah terpasang sempurna ditubuhnya.

"Aku ingin yang lain." Ucap yoona, sebenarnya gaun yang ia pakai sangat indah dan nyaman, sangat pas ditubuhnya dia juga tidak merasa sesak. Tapi ini belum saatnya untuk mengahiri kejailannya.

Pramuniaga yang melayani yoona sudah tampak lelah, ia harus bolak balik membawa gaun yang yoona ingin coba, sudah sembilan gaun yang ia bawak namun yoona masih enggan untuk mengakhiri drama yang ia buat, yoona masih betah berlama-lama dibutik itu walau sudah hampir tiga jam mereka berada disana. ia hanya ingin lihat sampai kapan pramuniaga itu bertahan. Dan saat pramuniaga itu membawa gaun yang kesepuluh, pramuniaga itu ambruk, ia kelelahan membawa gaun yang beratnya hampir sepuluh Kg, untuk yoona.

"Eh,,, kau kenapa?" Tanya yoona lalu mendekat. disana juga sudah ada beberapa pramuniaga lain yang membantunya untuk duduk, sehun yang melihat mendesah lalu bernghampiri yoona yang tengah tersenyum tipis, saking tipisnya tidak ada yang sadar bahwa kini gadis cantik itu tengah tersenyum,

"Maaf, bisa tolong bungkus gaun yang ada dipojok sana?" Tanya sehun pada seorang pramuniaga, pramuniaga itu mengangguk lalu berdiri pergi untuk mengambil gaun yang dimaksud sehun,

"Ayo, kita sudah terlambat." Ucap sehun mengajak yoona untuk pergi.

"Gaunnya gimana? Kan belom ketemu?" Tanya yoona dengan tawa yang sedang ia tahan, niatnya hanya ingin memberi pelajaran pada pramuniaga itu tapi siapa sangka? Bahkan sekarang mereka tidak jadi membeli gaun. Ah... ini sangat menyenangkan bisa dilihat dari wajah yoona yang tengah merona bahagia yang dengan susah payah ia sembunyikan. Tapi dengan seketika wajah bahagia itu lenyap saat mata indahnya menakap calon suaminya tengah membayar sebuah tagihan dikasir, lalu berjalan keluar dari butik dengan tas belanjaan ditangannya.

Yoona masuk kedalam mobil milik sehun ia mendesah, lalu menutup pintu mobil dengan kasar,
"Hh, kau bisa merusak pintu mobilku," ucap sehun yoona menatapnya jenuh.

"Kau hampir membuat dia pingsan tadi," yoona menatap tak percaya pada sehun, apa yang dikatakan pria itu sangat melukai hatinya. Bagai mana bisa sehun mengatakan itu.
"Apa yang kau katakan?"
"Aku tidak sebodoh itu, nona IM. hingga tidak tau apa yang terjadi," ucap sehun bersandar disandaran kursinya.
"Memangnya apa yang aku lakukan?" tanya yoona pura-pura tidak mengerti arah pembicaraan sehun, sehun mengangkat bahunya acuh.
"Ah kau..." yoona terdiam saat mendengar suara aneh dari dalam perutnya, ia baru sadar jika ia belum makan dari tadi pagi, ia terlalu fokus memberi pelajaran pada pramuniaga tadi, sampai-sampai ia lupa bahwa ia belum makan apa-apa. Dan sekarang yoona tengah menahan malunya sendiri bagai mana bisa perutnya berbunyi disaat yang tidak tepat?.
"Hh, aku kira kau tak memiliki rasa malu nona Im." Ucap sehun menjalankan mobilnya seraya tersenyum mengejek,yoona sekarang ingin sekali meminjam mesin waktu milik doraemon. Ia ingin merubah waktu yang kini membuatnya harus terjebak dengan pria albino disampingnya ini.

APA??? NIKAH!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang