05 ulah (satu)

463 9 0
                                    

Kini yoona tengah mengaduk-aduk makanan didepannya, rasa laparnya tiba-tiba saja menghilang. Sedangkan pria didepannya tengah lahap memakan makanannya hingga habis.

"Wah Nona Im, apa sekarang kau sedang diet untuk pernikahan kita?" Tanya sehun seraya mengelap sudut bibirnya dengan tisu, yoona menatapnya jengkel, enggan untuk membalas perkataan sehun.

"Ehem... Sebenarnya,,, ide yang bagus jika kau memutuskan untuk berdiet, karna aku rasa gaun yang kubeli tidak akan muat dengan tubuhmu yang sedikit gendut ini." Ucap sehun. Yoona menatap tak percaya pada sehun, "apa aku tidak salah dengar? dia tadi mengatakan bahwa aku gendut? aish,, bagai mana bisa dia mengatakan itu. Bahkan teayeon eonnie iri pada tubuhku."

Yoona menatap tajam sehun, yang ditatap malah menatap lebih tajam pada yoona, bukan yoona namanya jika ia mengalah dalam tatapan tajam milik sehun, yoona menjatuhkan garpunya, lalu mencondongkan tubuhnya kearah sehun dengan, mata masih saling menatap tajam.

"Kau akan menyesal mengatakan itu Tuan OH," ucap yoona tersenyum,lalu membuka cardigan hitamnya. Dan terlihatlah tubuh langsing yoona yang dilapisi kaos longgar abu-abu tua yang menampakkan perut rata yang seksi, jika diperhatikan ada sedikit keterkejutan terpancar dari mata sehun, dan yoona bukan orang bodoh yang tidak menyadari hal itu, meski yoona tidak terlalu bisa dalam hal pelajaran, tapi yoona cukup ahli untuk membaca raut wajah seseorang, tapi keahliannya itu tidak bisa ia gunakan pada sehun yang selalu memasang wajah datarnya.

"Aku rasa kau tau, sebanyak apapun aku makan, tubuhku tidak akan berubah jadi gendut, Tuan Oh" balas yoona bersandar disandaran kursi. Yoona menghela nafas pelan ia masih menatap mata tajam sehun yang kini sudah kembali seperti semula menatapnya dengan tajam,

"Ku rasa kau juga tau tuan Oh. aku ahli dalam ilmu bela diri, aku juga suka olah raga. jadi kurasa kata-kata GENDUT itu sangat jauh dari tubuhku, dan lagi aku tau orang seperti apa dirimu. Jadi ayo selesaikan ini dengan cepat, aku sudah lelah, Kau mengerti." Ucap yoona beranjak dari tempat duduknya meraih cardigannya lalu beranjak pergi keluar dari restorant meninggalkan sehun yang tengah menatapnya dengan senyum tipis di bibirnya.

yoona tau orang seperti apa sehun itu, ia tidak mungkin menerima perjodohan ini begitu saja, pasti ia sudah memikirkan apakah yoona pantas untuknya atau tidak. dan yoona tau betul, bahwa sehun sudah mengetahui smua tentang dirinya dan karna itu juga yoona akan melakukan apapun untuk menggagalkan pernikahannya secara terang-terangan.

Sehun duduk dikursi kemudi setelah membayar tagihan makanan yang ia dan yoona pesan, Bukan.
hanya sehun yang makan, yoona tidak memakan-makanannya karna rasa laparnya yang tiba-tiba menghilang.

Ponsel yoona berdering, panggilan video call dari seohyeun, yoona tersenyum dan dengan cepat ia menekan tombol hijau yang tertera dilayar, dan wajah seohyun sudah nampak jelas dilayar ponselnya.
"Ah... seohyun kau membuatku iri," ucap yoona cemberut.

"Ya... aku tau itu, sebenarnya aku malas untuk menghubungimu seperti ini, jaringannya sedikit susah, bahkan aku harus digendong sungmin oppa seperti anak kecil."

"Mwo? Benarkah?" Tanya yoona terkejut

Seohyeun mengangguk "ini semua karna taeyoun eonnie, dia memaksaku untuk mau digendong oleh sungmin oppa, dan bodohnya sungmin oppa hanya mau menggendongku, dia mengatakan diantara kau, aku, taeyeon eonnie, jesicca dan tifanny hanya kau dan aku yang ringan," jelas seohyun cemberut yoona menahan senyumnya.

"Wah... sungmin oppa melakukan pendekatan dengan sangat baik" jawab yoona sambil menaikkan jempol tangan kanannya.

"Hai sungmin oppa sudah kuanggap kakakku sendiri kau juga tau itu."  Jawab seohyeun

"Seohyeun kau menghancurkan hatiku dengan mengatakan itu," terdengar suara sungmin ia buat agar terdengar menyedihkan.

"Ah aku iri pada kalian, aku tidak bisa ikut tour bersama kalian," ucap yoona sedih

"Ya.. itu kesalahanmu bahkan setelah sampai sini teayeon eonnie masih ngomel-ngomel sendiri bahkan shiwon oppa terkena amarahnya, kau tau eonnie memukul wajah oppa sampai berdarah." Jelas seohyeun seteh berbisik.

"Hay! Seohyeun aku bisa mendengarmu," teriak taeyeon seohyeun nyengir tampa dosa. Kini layar ponsel yoona menampakkan taeyoun yang tengah sibuk membersihkan luka shiwon.

"mereka manis sekali," ucap yoona dan layar ponselnya kembali menampakkan wajah seohyoun

"Ya kau benar, mereka terlalu malu untuk mengakui perasaan mereka." Ucap seohyeun sedih "eh.. tapi kau mau kemana?" Tanya seohyeun tiba-tiba yoona mendesah "lalu kata eonnie, kau tidak bisa ikut karna harus membantu pernikahan saudaramu. Tapi, ngomong-ngomong saudaramu yang mana? Setahuku kau anak tunggal," tanya seohyeun bingung. Yoona mendesah jadi ini alasan yang diberikan ayahnya pada teman-temannya. "bukan saudaraku, tapi aku yang akan menikah," gerutu yoona dalam hati.

"Kita sudah sampai ayo turun," suara sehun memecah kesunyian, bahkan yoona lupa bahwa dia tidak sendiri didalam mobil, ada sehun si albino yang hanya diam menjadi pendengar terbaik diantara yoona dan seohyeun, dan itu sangat bagus untuk yoona tetapi tiba-tiba sehun membuka suaranya sehingga membuat seohyeun memicingkan matanya curiga.

"kau sedang bersama siapa?"

"Bukan siapa-siapa kau tau kan aku harus membantu menyiapkan pernikahannya." Ucap yoona penuh dengan penekanan  pada kata pernikahan. Seohyeun mengangguk

"Baiklah aku sudah ditunggu, selamat bersenang-senang." Ucap yoona. Memutuskan sambungan lalu keluar mengikuti sehun yang sudah keluar lebih dulu.

Yoona mendesah, cardigan yang yoona lepas tadi ia ikat dipinggangnya, hingga langkahnya terhenti disebuah toko perhiasan disana juga sudah ada sehun

"Pilih dengan benar, jangan lakukan kesalahan." Ujar sehun pada yoona yang tengah menatap beberapa cicin didalam kaca

"Hmm akan aku pilih dengan benar, karna kau meminta aku yang memilih jadi jangan menolak pilihanku," ucap yoona sehun menaikkan satu alisnya

"Terserah kau saja," ucap sehun acuh, "dia memberiku kesempatan untuk memilih gaun pernikahan, tapi lihat dia sendiri yang memilihnya, bahkan aku ragu gaun yang dia pilih akan pas ditubuhku. Dan sekarang dia menyuruhku untuk memilih cincin pernikahan, hh, dasar albino." Gerutu yoona dalam hati.

"Disini tidak ada yang cocok, aku tidak suka cincinnya." Ucapan yoona membuat sehun menatapnya.

"Maaf nona, ini adalah koleksi cincin pernikahan yang baru dikeluarkan beberapa hari yang lalu," jelas seorang wanita yang tengah melihatkan beberapa cincin pada yoona.

"Aku tidak ingin disini bisa kita cari tempat lain?" Tanya yoona pada sehun, senun menghela napas pelan.

"Kita, tidak akan pergi dari sini sebelum kau memilih cincinnya, kau sendiri yang bilang tadi bahwa kau ingin menyelesaikan ini smua dengan cepat," yoona sadar bahwa pria didepannya ini sangat pandai memainkan kata-kata yang membuat yoona harus menyutujuinya,

Yoona menarik nafas kasar "baiklah, berikan aku cincin termahal disini." Ucap yoona, sehun melirik yoona sebentar lalu kembali fokus pada ponselnya, wanita itu tersenyum lalu mengeluarkan beberapa cincin. Dan pandangan yoona langsung tertuju pada sebuah cincin yang dibaluti berlian "berapa harganya?" Tanya yoona
"US$4.700.000"
"Sebuah harga pantastis untuk sebuah cincin, benarkan Tuan Oh?" tanya yoona, sehin menatap yoons dengan sebelah alisnya yang terangkat.
"Bagai mana jika aku memiloh yang ini?" Tanya yoona "sudahku katakan tadi jangan menolak pilihanku." Sambung yoona.
"Tolong bungkus yang dia mau." Ucap sehun membuat yoona sedikit terkejut tak percaya dengan apa yang dia dengar yoona kira sehun akan menolak tapi tidak, pria itu menyetujui cincin yang yoona pilih dengar harga yang tidak bisa dibilang murah. cincin yang hanya dibalut berlian kecil bisa mencapai harga 63 miliar benar-benar bukan harga untuk sebuah cincin.

"Kau seperti seorang miliarder," ucap yoona setelah masuk kedalam mobil.

"Hmm kau benar seharusnya kau senang bisa menikah dengan seorang miliarder sepertiku."

"Benarkah? Kurasa aku salah bicara." Ucap yoona setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka berdua.

APA??? NIKAH!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang