HyeraPOV
aku dan Taehyung langsung mengalihkan pandangan saat pintu diketuk.
aku beranjak, membukaan pintu.
saat aku membuka pintu, mataku terbelak. Taeyong.
namun saat dia meminggirkan badannya, jantungku seperti berhenti saat melihat perempuan yang sangat familiar dimataku
"eo-eonni?"
dia tersenyum "Hyera-ya bogosipda .." ucapnya lalu memelukku. aku tidak bergerak, dia benar-benar kembali ke seoul.
"nugu-ya?" Taehyung muncul tiba-tiba dibelakangku.
kulihat Taeyong menunjuknya "kau-- ! kenapa kau disini!?" ucapnya menunjuk Taehyung.
eonni mengerutkan keningnya melihat Taehyung,
"eonni, ini Taehyung" aku menatap Taehyung "dan Taehyung, ini kakak ku"
"anyeonghaseyo" sapa Taehyung membungkuk yang dibalas senyum oleh eonni
"kau mirip seseorang" ucap eonni.
"jeongmal-yo?" balas Taehyung.aku menatap Taehyung tak percaya, sejak kapan dia menjadi ramah?
"a-ah, ayo masuk" ucapku menyadari, eonni masuk diikuti Taeyong dibelakangnya. sebelumnya aku bisa melihat Taeyong memberi tatapan tajam pada Taehyung yang dibalas meletan olehnya
mereka masih seperti anak kecil.
saat kami sudah duduk di ruang tengah, aku ikut duduk dengan canggung.
entah karena ada Taeyong dan Taehyung atau karena Hani eonni disini. kami semua diam.
aku sontak berdiri, "ka-kalian ingin minum apa?" tanyaku canggung.
"apa saja" jawab eonni. Taeyong dan Taehyung mengangguk.
aku berjalan kearah dapur dan kembali lagi dengan minuman kaleng yang sudah aku taruh dimeja.
kami semua meminum minuman kami.
"bagaimana sekolah kalian?" tanyanya menatapku, Taehyung dan Taeyong.
"baik-baik saja" jawabku yang dianggukkan oleh mereka.
sejak kapan mereka berubah menjadi pendiam ?!
"kau tidak membuat masalah apapun kan?" lanjutnya yang membuatku dengan cepat menggeleng "eopseoyo" (tidak ada)
jika hanya ditatap seluruh sekolah itu bukan berarti masalah kan?
dia menghela nafas pelan lalu mengangguk. "aku ingin istirahat dulu, kalian lanjutkan saja" ucapnya lagi lalu berdiri menuju kamarku.
mereka menatapnya sampai eonni menutup pintu
setelah itu mereka langsung menatapnya yang membuatku sedikit terkejut. "mwonde?" ucapku balik menatap mereka.
"kau terlihat tidak senang" Taehyung mengambil tanganku lalu menggenggamnya, aku gelagapan "ti-tidak, gwenchana .. "
Taeyong berdecak pelan melihat kami, "siapa yang akan senang jika--"
"Taeyong." aku memotongnya, menatapnya dalam. berharap agar dia tidak berbicara lebih banyak.
kulihat Taehyung menatapku dan Taeyong bergantian "wae .. ?" ucapnya menatapku
aku sangat ingin cerita padanya tapi sesuatu menahanku membuatku menggeleng "aniyo, aku senang"
aku menatap Taeyong sekali yang sedang menatapku juga.
Taehyung menatapku lama lalu menghela nafas panjang, "arraseo .."
"kurasa kau harus pulang, Kim Taehyung-ssi" saut Taeyong berdiri. "dia membutuhkan waktu bersama kakaknya" lanjutnya lalu menatapku
"na ganda" (aku pulang) aku mengangguk lalu dia keluar.
kali ini Taehyung yang berdiri "kalau begitu aku pulang" ucapnya, aku ikut berdiri mengangguk.
"jika kau ingin cerita sesuatu," dia masih menggenggam tanganku "aku akan mendengarkannya" lanjutnya yang membuatku tersenyum.
aku mengantarnya keluar, Taehyung masuk kedalam mobil lalu melajukan mobilnya. aku menatap mobilnya sampai hilang dipersimpangan.
aku kembali masuk kerumah dan sudah melihat eonni di ruang tengah sedang menatapku. aku berjalan canggung kearahnya.
"wae eonni ?"
dia menatapku sebentar lalu memelukku "mianhae" ucapnya mengelus rambutku. aku menggigit bibirku.
bagaimana bisa dia meminta maaf saat meninggalkanku begitu lamanya dan kembali tiba-tiba tanpa rasa apapun?
"maaf karena meninggalkanmu begitu lama" lanjutnya, aku mendongak menahan sesuatu keluar dari mataku.
ingin sekali aku membalas pelukannya, tapi mengingat dia yang masa bodo denganku selama ini dan membiarkan ku bekerja paruh waktu menahanku.
dan sampai sekarang dia tidak memberitauku alasan yang sebenarnya kenapa ia pergi membiarkan anak SMA sepertiku hidup sendiri dikota besar ini.
"aku butuh waktu untuk menenangkan pikiranku .. " ucapnya lagi, aku menghela nafas panjang.
dia melepaskan pelukannya lalu menatapku, "kau memaafkanku?"
matanya benar-benar menunjukkan penyesalan, aku menarik nafas. mungkin tidak ada salahnya memaafkanya.
perlahan aku mengangguk membuat eonni tersenyum. "ini baru adikku" ucapnya yang membuatku tersenyum juga.
kita tertawa pelan lalu aku memeluknya "jinjja bogosipda, eonni .." ucapku, eonni membalas pelukanku.
setelahnya kita makan bersama, aku menceritakan seluruh kejadianku saat bersama Taehyung dengannya.
"itu adalah tantangan saat disuruh menciumnya, tapi dia sekarang mencintaiku" ucapku lalu tertawa, eonni menatapku tidak percaya "kau benar-benar memiliki pesona tersendiri, Hyera"
"tentu saja .." balasku lalu kita tertawa lagi.
"tapi, Taehyung benar-benar mirip seseorang" ucapnya yang membuatku mengerutkan keningku, eonni sudah mengatakannya dua kali.
"nugu?" balasku menatapnya penasaran. "mantanku, sama sepertimu. kita berpacaran saat SMA"
"jinjja? lalu kenapa eonni putus dengannya?"
"sesuatu, kau masih kecil. tidak boleh tau" jawabnya yang membuatku menatapnya tidak percaya "heol, eonni ..."
dia mengacak rambutku,
aku tertawa lagi, inilah yang aku rindukan selama sini
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Stigma
Fanfictionkarena tantangan itu, aku harus menderita yang berakhir dengan jatuh cinta