Part 1

322 18 1
                                    

Pukul 06.25

Matahari telah memancarkan sinarnya sedari tadi. Dengan malas gadis itu enggan meninggalkan tempat tidurnya. Ia kembali tidur dan mengubah tidurnya.

Bunyi decitan gagang pintu terdengar, kepalanya menyembul masuk. Wanita paruh baya berkepala 4 itu masuk seraya menggelengkan kepala. Menatap putri sulungnya masih belum bangun dari tempat tidur.

"Alexa!" Suaranya sedikit meninggi. Alexa pun tidak kunjung bangun. "Alexa Widya Putri Fernando!" Panggilnya sekali lagi dengan penuh penekanan.

Alexa yang sudah merasa nama lengkapnya dipanggil, ia bangun. Tangannya meraup wajah dengan kasar.

"Apa sih mahh! Alexa masih ngantuk juga. Ini baru jam 5 kan."

Tia-mamah Alexa, menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir ia memiliki anak pemalas seperti Alexa.

"Kamu bilang ini masih jam 5? Percuma kamu pasang alarm, tapi kamu masih ngga mau bangun. Lihat itu, sekarang udah jam berapa." Tia menunjuk sebuah jam dinding dengan jari telunjuk.

Alexa yang masih dalam keadaan setengah sadar, langsung terbangun. Matanya membulat sempurna. Lalu ia berlari menuju ke kamar mandi.

"MAMAH IH, KENAPA BARU BANGUNIN, AL SIH! AH, TUH KAN AL PASTI TELAT!"

Tia mengelus dadanya, lantaran mendengar pekikan anaknya itu. Padahal, dia sendiri yang menyetel alarm dengan volume full.

Setelah selesai dengan mandinya. Alexa menyisir rambut, memasang bando polkadot berwarna abu-abu. Lalu mengoleskan bedak bayi dan liptint.

Setelah semuanya selesai. Alexa berlari menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati.

"Loh, Alexa, kamu ngga mau sarapan dulu, sayang!" Tia berteriak memanggil nama Alexa. "Nanti aja mah dikantin! Al udah telat! Assalamualaikum!"

"Walaikumsallam!" Balas Tia.

Buru-buru, Alexa mengeluarkan mobil dari bagasi.

Alexa mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Sesekali ia melihat arloji putihnya, waktu menunjukan pukul 06.40, yang artinya sebentar lagi gerbang akan ditutup.

"Ck! Kenapa Jakarta kaya gini sih, bikin susah aja. Ayo dong, jangan macet!" Alexa semakin gusar, ketika melihat kembali arlojinya, semakin ia berkeringat dingin.

Pukul 06.50

Alexa semakin melaju mobilnya dengan kencang, lalu menklaksoni Mang Maman yang akan segera menutup gerbang.

Hal itu, membuat Mang Maman berjingkat kaget. Ia melihat siapa yang membuat dirinya kaget. Lalu menggeleng kepalanya, dari plat nomornya saja tahu. Bahwa Alexa, mungkin dirinya sedang terburu-buru.

Mang Maman menggelengkan kepalanya.

Alexa menghembuskan nafas panjang, ia hanya telat 1 menit sebelum bel masuk.

Ia keluar lalu mengunci mobil tersebut.

***

Andra ingin membolos pelajaran yang begitu membosankan dihari ini.

Kepalanya menengok kanan kiri memastikan dirinya tidak diketahui oleh siapapun, termasuk guru piket yang mendapat giliran sekarang.

ALEXANDRA ✔ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang