2. Tentang Mereka Squad "Charming"

68 10 16
                                    


Bulan, sampaikan pada Tuhan
Gue cinta mereka

Matahari keluar dari tempat persembunyiannya. Menampakan secercah cahaya dan kehangatan, langit pun ikut mendukung dengan tidak memunculkan awan. Membuat suasana pagi itu menjadi pagi yang indah.

Afin memakai sepatunya asal asalan, lalu mengikat tali sepatu sekenanya lantas ngacir ke sekolah tanpa sarapan.

Sesampainya di kelas, dia sudah menduga ini. Kelas kosong melompong, hanya ada banyak kotoran di lantai karena ulah anak-anak kemarin.

Afin melangkah ke meja guru. Sebuah buku marvel ada di sana.

Almas

Hanya satu nama tapi membuatnya tak berdaya. Afin menaikkan ujung bibirnya, lalu membuka bagian demi bagian dari buku tersebut.

Tulisannya rapi juga

Afin tertawa kecil. Lalu menepuk kepalanya, gara gara buku terkutuk ini, dia jadi lupa alasannya berangkat pagi pagi sekali.

Tadi malam, Nabila menghubunginya. Memintanya untuk membrowsing tugas prakarya bersama Desta dan Shafa. Tidak boleh berangkat lebih dari jam 06.15, katanya. Pemaksaan.

Afin kembali ke tempat duduknya, tak selang beberapa lama, Zahra datang dengan tas hitam di punggungnya.

"Pagi, Fin." ucap Zahra

"Pagi," Afin tersenyum simpul "Kok Nabila nggak dateng-dateng ya?"

"Emang kenapa?" Tanya Zahra

"Nggak papa" Afin melirik jam tanganny "Dasar ngaret,"

***

Lima menit sebelum bel masuk berbunyi, Nabila baru datang dengan tergesa-gesa lalu duduk di sebelah Desta.

"Afiin... Sorry ya, gue bangun kesiaangaan," ucap Nabila, Afin memutar matanya.

"Ngerjainnya pulang sekolah aja ya? Oke?"

"Hmmm"

***

Sepulang sekolah, mereka berjalan beriringan menuju warnet. Baru beberapa langkah, Desta menghentikan langkahnya setelah membaca sebuah pesan di handphone nya.

"Gue nggak jadi ikut deh,"

"Lah, kenapa?" tanya Shafa

"Gue mau balik ke kelas, ada sesuatu yang harus gue urus. Kalian bertiga aja ya? Dah..."

***

Krieeet Desta membuka pintu kelasnya dengan pelan. Satu langkah kakinya masuk, dia sudah bisa melihat laki-laki itu, dia duduk dengan tenang.

"Kenapa sih?" tanya Desta

"Gue mau ngomong sesuatu," ucap laki laki itu sambil menghampirinya.

"Lo mau ngomong apa Waz? Mendingan kalau lo mau ngomong yang nggak penting, ditunda dulu yah?"

Fawaz menggenggam tangannya "Gue suka sama lo,"

"Hah? Lo bercan..-"

"Gue tau, gue tau lo bakal ngomong kaya gitu." Fawaz menatapnya "Kalo gue bercanda, gue bakalan ketawa. Lo liat gue ketawa?" Desta menggeleng

"Gue juga tau, umur kita terlalu muda untuk mikirin masalah cinta. Tapi mau gimana lagi? Gue nggak bisa nglepasin bayangan lo dari pikiran gue, lo juga selalu hadir dalam mimpi-mimpi gue. Gue benci. Gue benci karena gue terikat, andai gue nggak pernah ketemu lo."

Gue benci.

MOHON MAAF APABILA ADA PIHAK YANG DIRUGIKAN HEHE

VOTE AND FOLLOW YA..

About EXSSEB "Friendship Will Be Endless"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang