Part 4

138 14 1
                                    

Besoknya aku pun masuk ke tempat kerjaku, mulai kerja lagi nih ceritanya.

"eh mbak, sini" katanya memanggilku

Hahh orang ini ngapain lagi, coba aja deh aku ke sana.

"iya bisa saya bantu?" tanyaku ramah

"ini tempat apa yah?" tanyanya

Plis.. jelas-jelas ada tulisan nih tempat buat penitipan anak.

"tempat penitipan anak mas"

"oh syukur.. ini keponakan saya katanya ada di sini, saya mau ngambil nih.. hehe maklum saya nggak tahu tempat ini"

"oh iya, nama anaknya siapa ya?"

"Nia mbak"

"bentar yaa.. saya panggilin dulu, mas-nya tulis ini dulu sebagai persyaratan anaknya sudah diambil" kataku sambil mengambil kertas.

"iya makasih mbak"

Lalu aku memanggil karyawan ku lalu menanyakan keberadaan Nia, jadi setiap anak di sini memakai sejenis name tag agar kita tahu namanya.

"benar yang ini Nia, Mas?" tanyaku memanggil orang itu

"Lho..bukan Nia, dia yang bandel itu lhoo dari wajahnya aja udah kelihatan"

Lho kok bukan Nia ini, la terus ini siapa. Masak iya salah orang

"maaf mas, tempat kami menyediakan sejenis name tag agar kami mengenali nya, masak iya salah?"

"aduh.. mbak gini deh keponakan saya itu nakal, bener deh bisa aja name tag nya dituker sama anak lain?"

Oh iya bener juga, bisa jadi tuh..

"ehmm.. yasudah ayo kita cari Nia nya"

Setelah mencari-cari ternyata Nia (asli) lagi main masak-masakan. Lalu aku menghampiri nya agar dia mau ikut om nya.

"hai..." kataku ramah, lalu ia melihatku dengan sinis

Eh kurang ajar banget

"lagi main apa nih?"

"masak-masakan ya, masak apa?" kok serasa ngomong sendiri ya?

"masak ayam.." katanya dengan suara kecil

"Wahhh.. kakak boleh minta gak?"

"boleh"

"asiikk... di buatin ayam sama..."

"....Asti" aku lihat name tag nya namanya Asti

"bukann.. namaku Nia"

"Lhoo tapi name tag nya Asti gitu namanya?"

"ehmm... aku tuker"

"Lhoo kok dituker padahal kan kamu udah di kasih nama yang bagus Nia kenapa mesti kamu tuker?"

Dia pun hanya diam.

"ehmm.. Nia ada yang nyari kamu nih di depan"

"siapa?"

"ayok deh.. sama kakak ke depan, nanti kakak kasih jelly enak"

"nggak mau"

"lohh kok gak mau?"

"kata mama nggak boleh ikut orang asing"

Astaga amsyong dechh..

"kakak kenal kok sama mama kamu, beneran deh nggak boong kakak"

"ikut kakak sebentar aja" lalu ia ikut dengan ku menuju depan.

"Nia, selalu aja buat ulah aja kamu" kata 'om nya'

"maaf jangan dimarahi ya keponakannya" kataku mengingatkan

"emang mbak, nih anak bandel tapi keliatannya aja kalem"

"iya deh, Nia lain kali jangan di tuker ya, nanti kakak nggak bisa tahu kamu yang mana, jangan dituker ya" latalu memperingati. Kulihat dari ekor mataku mas-mas ini melihatku dengan pandangan takjub

"ya udah mbak saya pulang dulu, mau balik ke rumah sakit"

"oh iya, hati-hati mass...."

"oh nama saya Bara"

"hati-hati mas Bara dan Nia" kataku sambil melambaikan tangan

Padahal aku nggak tanya namanya siapa, tapi gak papalah tambah kenalan. Lalu aku masuk ke CC dan aku menceritakannya pada karyawanku tentang kejadian tadi.

"mbak Enzyz, ada yang mau ketemu mbak"

"siapa???"

"Elvin sama bapaknya"

Duhh ngapain ada lagi sih..

"iya, eh bentar ya aku ke depan dulu" katakku pada karyawan ku

....

"bisa saya bantu"

"KAKAK!!" kata Elvin dengan semangat

"halloooo.." kataku ramah

"kakak.. kakak.. papa mau ngasih sesuatu buat kakak"

Lalu kulihat bapaknya.

"bisa saya bantu?" tanyaku datar

"ehmm.. saya mau menitipkan Elvin"

"ohh iya, ini—"

"ini sebagai tanda minta maaf saya" lalu beliau menyodorkan ku sebucket bunga

"ehmm.. maaf dalam rangka?" tanyaku dengan raut muka yang bingung

"sepertinya anda marah dengan saya"

"atas dasar apa saya bisa marah dengan anda?" tanyaku

"nada bicara, dan tatapan anda"

Well.. ternyata dia tau aku marah, bukan hanya marah, aku males, geram dengan orang ini

"ini bunga tanda saya minta maaf"

Lalu kuterima saja bunganya, "terima kasih" kataku dengan kerus

"ini formulirnya silahkan diisi" kataku lalu menyuruh Elvin ke dalam

"sudah, nanti saya akan jemput Elvin sekitar jam 5. Dan bisakah anda makan malam bersama kami?"

Eh.. kok (?)

.......

Makasih yang udah mau baca cerita ini

But jangan lupaa vote dan comentnya ya sayy ;)

Just For Your BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang