part 3:

9 3 0
                                    

Author POV!

Sementara itu lia ibunda dari akbar mengunjungi kedai roti kering milik kedua orang tua Zia.

"Hallo" ucap lia yg datang ke kedai milik Sofie ibunda Zia.

Sofie yg sedari tadi sedang ngobrol dengan teman-temanya menengok kearah belakang dan mendapatkan lia yg sudah berada di kasir untuk membeli beberapa roti kering.

Tio sang suami Sofie terlihat begitu akrab dengan lia. Sofie tidak suka jika tio seakrab ini dengan lia si janda.

Mata Sofie tak ada henti-henti nya mentap lia sinis.
Sofie sangat geram dengan tingkah laku lia yg menurut Sofie ingin menggoda sang suami.

"Dasar janda gatau diri" cibir teman Sofie.
"Galiat apa ya ada istrinya disini?" cibir teman Sofie kembali.

Cibiran demi cibiran terus menyaut. Sedangkan Sofie masih terus menatap aksi lia dan tio yg begitu akrab.

"Gatell banget jadi janda" cibir Sofie pelan tapi mampu terdengar lia.

Sontak lia menoleh kearah Sofie yg gugup.

Sofie merasa kalo lia itu tersindir oleh dirinya. Lalu Sofie mentap balik lia, hingga tatapan mereka saling bertemu dan berapi-api.

"Ini roti kenarinya" ujar tio tiba-tiba sambil menyodorkan sekantong kue kering kenari.

Tangan lia menyambut kue kenari tersebut dan meninggalkan tempat itu.

***

Arka menaikki hove boardnya dan berjalan menuju lift untuk keluar sedangkan Zia mengikuti arka dari belakang.

Arka membalikkan tubuhnya "ayo cepat sedikit jalanya" ujar arka

"kau enak menaikki hove board. Sedangkan aku berjalan kaki" ujar Zia kesal.

Arka tidak memperdulikan perkataan Zia barusan ia hanya bersiul santai dengan tangan yg ia masukkan ke saku celananya.

Sesampainya diparkiran mobil arka menyodorkan kunci mobil ke Zia.

"Ini kau nyalakan mesinya" ucap arka.

Zia mengangkat alisnya "aku?" ucap Zia sambil menunjuk dirinya sendiri.

Arka mengangguk "iya aku takut kalo orang yg membenciku menaruh sebuah bom di mesinku. Makanya aku ingin kau menyalakan mobil untukku" ucap arka santai.

Zia kebingungan jika Zia yg menyalakan berarti nanti Zia dong yg mati karena bom?.

"Kenapa harus aku? Kan kau yg mempunyai pembenci" ujar Zia.

"Kau pengawalku. Kau harus menyelamatkan diriku dari serangan" ucap arka sambil melangkahkan kakinya mundur jauh-jauh dari mobil.

Zia hanya bisa pasrah. Hingga akhirnya Zia beranjak kearah pintu mobil sopir untuk menyalakan mobil.

Krererekk

Suara mesinpun bunyi. Ternyata tidak terjadi apa-apa pada mesin mobil arka.

Arka menghampiri Zia untuk mengambil alih stir mobil.
Zia turun dan menuju pintu belakang mobil.
Saat hendak membuka pintu arka memberhentikan gerakan Zia.

"aku bukan supirmu, duduklah didepan" ucap arka pada Zia.

Zia menghembuskan nafas kasar. Lalu Zia beralih kearah pintu depan mobil.

POWER AND LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang