Sesampai di depan rumah yori masih diem aja di atas motor belum sadar kalau sebenarnya udah sampai.
"Mau nyampe kapan lo nempel di punggung gua mulu?" Kata lucas sambil matiin motornya.
"Hah? Udah?" Yori langsung turun dari motor.
"Lo kecapean. Istirahat gih" lucas cubit pipi yori gemas.
"Woi! Sakit!" Yori elus pipinya yang mulai merah.
"Eh? Kenceng banget ya? Maaf" Kata lucas sambil ketawa. Yori natap sinis ke lucas.
"Mirip mainan apa sih yang dipencet trus bisa balik kayak ngembang kempes gitu. Gemes" lucas cubit pipi yori lagi.
"Aaaw!! Sakit bego!" Teriak yori di deket kuping lucas.
"Berisik. Jangan teriak, nanti keganggu sama tetangga." Lucas tutup mulut yori pake tangan nya.
"Lucasss!!!! Ihhh. Tangan lu bauuuuuu najissss!!" Yori singkirin tangan lucas.
"Iya habis cebok"
"Lucasss jorokkk ihhh!! Sono lu pergi jangan deket-deket. Bau" Yori mulai emosi.
"Becanda anjir. Gua wangi gini"
"Wangi pala lu! Sono pergi. Kalo udah wangi baru boleh deket"
"Oh kalo gua wangi boleh lebih deket lagi?" Kata lucas sambil terkekeh, "yaudah gua balik dulu ya." lucas acak-acak poni yori.
"Hmm ya. Sono, mandi biar wangi" kata yori sambil dorong badan lucas pelan.
Yori masih berdiri di depan gerbang rumahnya buat mastiin lucas beneran pulang ke rumahnya, ya padahal rumah mereka tetanggaan, sebelahan maksudnya. Makanya yori enek setiap hari liat muka lucas mulu.
Habis itu Yori tutup pintu gerbangnya dan putar balik,
TAK!
Yori mendapatkan lemparan yang tepat dikepalanya.
"Aww!" Yori meringis kesakitan, "aduh sakit woi! Apaan sih?"
Yori tengok ke arah lemparan tadi.
Yori POV
Dari arah balkon kamar gue?
"Siapa sih?!"
Ga berapa lama langsung muncul pria besar dengan rambut coklat emasnya.
"Kak Jungwoo?"
"Hm?"
"Sejak kapan kakak dateng? Udah balik?"
Kak Jungwoo itu kakak gue, dia udah jadi anak kuliah dong."Dari tadi. Itu temen lo brisik di dalem, nungguin lo."
"Eh? Yaudah aku masuk dulu."
"Hm. Bilangin jangan terlalu berisik." Pesan kak Jungwoo setelah itu pergi.
Gue masuk ke dalam rumah, hm? Sepi.
Hm, pantes berisik dari arah tangga aja udah ada suara teriakan. Gue langsung ke kamar gue yang ada di lantai dua.'Cklek'
"???"
Mereka semua langsung diem dan melepar pandangan kearah gue.
"Kenapa liatin gue?" Tanya gue.
Mereka saling menggelengkan kepalanya.
"Apaan si? Ada yang aneh?" Tanya gue ulang.
"Cie banget deh tadi." Goda Hara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Posesif - Bae Jinyoung
Fiksi Penggemar[Highest rank #1 in schoolife 26.11.18] #1 rank schoolife 26.11.18 #205 rank friendzone 31.8.18 #450 rank friendzone 18.8.18 #242 rank friendzone 20.8.18 #111 rank friendzone 22.8.18 #133 rank friendzone 24.8.18 Mampir dulu, mumpung belum di privat...