BAD ANGEL

amore

"Hay cupu.."

Langkahku terhenti mendengar panggilan itu,kuputar manik mataku ke segala arah aku mulai jengah dengan semua ini,

suara serak basah khas wanita penggoda itu slalu ku ingat,ayolah..ini masih terlalu pagi untuk sekedar berbuat onar,

"kenapa kau selalu memberiku cobaan yang tak sanggup ku lalui tuhan!!"gumamku pelan

Dia janifer frances ,ketua geng  sekaligus anak orang yang  cukup berpengaruh di kampus ini,
Bagaimana tidak? Dia selalu mengancamku,menindas,juga merampas tugas tugas yang ku kerjakan agar bisa ia copy paste,

"Ada apa??" tanyaku penuh penekanan

"Nggak ada sih cuma mau ngasih ini sama elo!!!"

Ctakk..ctakk..ctakk

"Sial telur busuk!!"
Ucapku geram,

Aku menatap nanar ledakan tawa bahagia yang tersungging di bibir mereka,sedangkan mahasiswa lain hanya memandangku dengan tatapan jijik,bahkan ada yang dengan terang terangan menutup hidung mereka.tanpa ada seorang pun yang mau menolongku

Ingin sekali aku membalas apa yang di lakukan jeni terhadapku,ini sudah sangat keterlaluan,inilah mengapa aku sangat membenci orang kaya,mereka selalu semena mena, terhadap kaum yang lemah

hari ini kelas mr.william,dosen killer yang di gandrungi oleh semua mahasiswi di campus ini,
Aku tak mungkin menghadiri kelasnya sedangkan tinggal 15 menit kelas akan di mulai,rasanya  sangat was was,bingung,dan sangat sangat frustasi,karna sebagai mahasiswi teladan aku tak pernah membolos pelajaran sekalipun,kakiku tak mampu lagi berdiri,tubuhku luruh menimpa tanah,

Kedua tanganku menangkup wajah kacauku sebelum air mataku pecah,
Ada seseorang yang menutupi kepalaku menggunakan jas hitam,

Aku tercekat dalam isak tangis ku yang hampir pecah,seketika tanganku di cekal oleh seseorang,

"Siapa orang ini?kenapa ia begitu baik terhadapku"di saat orang lain menertawaiku,dan meng olok olokku
Ia dengan senang hati membantuku

Orang itu membawaku ke arah parkiran,dan membawaku masuk kedalam mobilnya,jemariku mnyingkap jas yang masih menutupi kepalaku,

Saat jas itu sudah tersingkap sempurna aku terkejut bukan main,
Kedua tanganku membekap bibirku
Aku merasa tak percaya pada sosok pahlawan yang menolongku hari ini

"Mr.william,"
Ucapku gugup,ia hanya menatapku tanpa berkedip,

"Bukannya anda ada kelas hari ini?"
Tanyaku sesopan mungkin

Ia masih tak menyahuti perkataanku,
Tatapan tajam itu membuatku beringsut,ia memutar kunci mobil dan melaju ke arah keluar dari kampus,

Mobil sport hitam metalic itu berhenti,di depan apartemen yang jaraknya tak begitu jauh dari kampus

"Ikuti aku.."
Kata mr.william  serak

Yang bisa ku lakukan untuk saat ini hanyalah mengekorinya,aku lelah bertanya yang akhirnya tak ia gubris sama sekali,

"Masuklah.."
Ucapnya sembari membukakan pintu apartemen itu,

dengan langkah canggung aku mengamati sekitar dengan perasaan kagum,nuansa maskulin terasa mendominasi ketika aku menginjakkan kakiku di sini,ruangan ini di dominasi dengan warna abu abu klasik yang membuatnya tampak
berkelas,

dari situ Meyda dapat mengetahui bahwa mr.william itu adalah type yang perfeksionis,karna dilihat dari sisi manapun ruangan ini terlihat sangat rapi,serta jajaran buku buku sastra dan buku buku lain yang berjajar di rak bukunya tampak bersih dan terawat,

Meyda terpaku menatap rak buku tersebut,memperhatikan satu per satu judul buku yang ada,pilihannya jatuh pada buku berjudul cinderella,
Tanpa sadar gadis itu tersenyum tipis,

"Cinderella...apa kau menyukainya?"
Ucapan william membuat meyda tersentak kaget dan buku itu jatuh dari pegangannya,

Dengn cepat meyda memungut buku yang terjatuh,tatapan elang mr.william  membuat meyda menelan salivanya,dan membenarkan posisi kaca matanya yang sedikit basah karna telur yang di lempar oleh jeni

"Kenapa kau tidak duduk di sofa?"
Ucapnya

"Aku bisa membuat sofa anda jadi bau mr.william!!"

William meletakkan kaleng soda itu di atas meja,sedangkan mey hanya menatap apa yang di lakukan dosen killernya itu,

"Minumlah mey,apa kau tidak haus?"

Meyda semakin di buat tak mengerti
Akan perlakuan william,masih terlintas banyak sekali pertanyaan yang terlintas di fikirannya,

"Sebenarnya apa yang terjadi pada dosennya itu?kenapa ia mendadak jadi sangat baik padaku?"
Batin meyda

Apa benar pria itu mr.william yang terkenal angkuh,dingin,serta arogan
Tapi kenapa sikapnya itu sangat berbanding terbalik saat ia berada di campus?

Apa jangan jangan hati pangeran es itu sudah meleleh!!sebutan pangeran es itu sangat cocok untuknya,
Kenapa tidak ia sangatlah tampan bahkan bisa di bilang hampir sempurna tapi sangat di sayangkan sikapnya sangatlah dingin terhadap wanita,tapi justru itulah daya tariknya

Bagi sebagian wanita,seorang pria yang terkesan cuek,dan dingin memiliki tantangan tersendiri bagi mereka,karna ketika mereka dapat menaklukkannya ia takkan pernah menduakan atau melirik gadis lain,

Meyda menyesap minumanya dengan tenang,tenggorokannya yang kering menjadi dingin ketika soda itu mengalir,

"Apa kau lapar?"
Tanya mr.william

"Tidak mr...kruukkk"
Perut mey bebunyi cukup keras,
Seketika wajah meyda memerah,dan tertunduk malu
Ia mengumpat dalam hati kenapa perutnya tak mau berkompromi dengan otaknya

Melihat hal itu william tersenyum geli,ternyata meyda itu gadis yang unik fikirnya,

"Pakailah ini untuk sementara"
Menyodorkan kemeja putih dengan lengan panjang

Meyda meraihnya dengan sedikit ragu
"Terimakasih mr.william"

William mengangguk,
"Kau bisa mengganti pakaianmu dalam kamarku mey"menunjukkan arah di mana kamar pria itu berada,
Mey segera melangkah ke arah kamar yang telah ia tunjukkan,

Berlama lama dengan mr.william membuat tubuhnya terasa panas,
Karna memang pria itu sangatlah kharismatik,

Meyda mengganti pakaiannya dengan kemeja milik dosen killernya itu,ia masih tak menyangka kalau ia ada dalam kamar dosen tampan itu,

Tatapan mata meyda jatuh pada foto berukuran besar yang terpajang di atas ranjang berukuran king size itu,
Disana terlihat mr.william berpose sexy,dengan memakai kemeja berwarna biru yang semua kancingnya di lepas,

Perut six pack itu menggoda iman meyda,sepertinya gadis itu sudah mulai tersulut oleh gairah,
Ia membayangkan bagaimana rasanya menyentuh perut kotak kotak itu,dan membayangkan memeluk dada bidang mr.william