Black world

2.5K 47 4
                                    


“Ketika hati hanya bisa mendamba,
dan tangan tak mampu menggapai
haruskah aku terus mengejar bayangmu
atau hidup dalam kesendirian lagi?”
~meyda addison~


Setiap manusia yang hidup di dunia ini sudah memiliki jalannnya masing-masing, seperti halnya aku yang dengan terpaksa harus menjalani hidup di dunia yang kelam ini, kulihat kembali pantulan wajahku di cermin ku pandangi lekat-lekat wajah bagai topeng yang terpoles indah disana.

“Menyedihkan…..” batinku dalam hati.

Ku hembuskan nafas berat dan mulai mencuci wajahku agar kantukku sedikit menghilang.

Setelah selesai membenarkan riasan akupun kembali bekerja dan berjalam menuju meja bar,dan aku mengurungkan niat tersebut.

Ya…bagaimana tidak di sana sedang terjadi perkelahian sengit antar dua laki-laki,pemandangan seperti ini bukan sekali dua kali terjadi di sini,entah karna terlalu mabuk,atau ribut masalah wanita  dan berakhir dengan adu jotos yang tak terhindarkan.

Terlihat banyak sekali yang menonton dua pria yang yang sedang beradu otot itu, ada yang bersorak menyemangati dan ada beberapa yang mencoba mengabadikannya,dan tentu saja supervisor dan security club  mulai kualahan melerai keduanya.

Lampu club yang temaram membuat mataku kabur bila melihat objek yang sedikit jauh,seperti Saat melihat wajah pria yang  sedang melayangkan tinjunya itu,kufokuskan manic mata ku untuk menelisik wajah pria berbadan kekar itu.

Di saat yang bersamaan pula, detak jantungku rasanya seperti berhenti.

Ku percepat langkahku menuju kerumunan tersebut,aku tak lagi memperdulikan suara orang yang memakiku ataupun marah karna mencari celah jalan di antara banyak orang.

Yang kupedulikan hanya satu, aku harus membawanya pergi dari sini atau aka nada kehebohan yang lainnya esok hari.

Akan sangat tidak menyenangkan kalau dosen ui menjadi pencarian nomor satu di media social,dia adalah mr.william pangeran es yang telah membuat hatiku bergemuruh beberapa hari terakhir.

Sebelum mr.william melayangkan pukulan lagi aku dengan sekuat tenaga mencekal tangan pria itu untuk menghentikannya.

“cha ku mohon berhenti…”
pinta seorang gadis cantik yang belum pernah kulihat sebelumnya.

“lepaskan….LEPASKAN KU BILANG…” ucap mr.willian padaku
Awalnya ia tak melihat siapa yang menahan genggamannya,hingga dia melihatku dan berhenti untuk sejenak.

“kau sungguh keterlaluan cha,aku membencimu sangat sangat membencimu….”
ucap gadis yang tak kutahu namanya itu.

Setelah ungkapan kekecewaan yang dilontarkan oleh gadis tersebut,ia pun menampar wajah mr William dan pergi untuk membantu pria yang sedang terkapar di lantai club.

Ku tarik mr.william menuju parkiran agar permasalahan ini tidak berbuntut semakin panjang,
Kubawa mr William ke rumah susun secepat mungkin,dengan fikiran yang berkecamuk dan ribuan pertannyaan yang belum terjawab rasanya aku ingin sekali menodongnya dengan pertanyaan pertanyaan itu.

Ku ketuk pintu rumah susun beberapa kali,

“siapa?”Tanya nindi yang berada di balik pintu.

“ini kak mey, nin tolong bukakan pintunya…”
selalang beberapa detik pun pintu pun terbuka Wajah kaget adikku pun terlihat dengan jelas,bagaimana tidak aku sama sekali belum pernah membawa seorang laki-laki pun kembali kerumah,dan yang paling mencengangkan aku membawanya dengan keadaan yang berdarah-darah.

Ku dudukkan pria ini di ranjang, dan berlari mencari kotak medis milik ayah.

Setelah kutemukan ku dudukkan pantatku di samping ranjang, keadaan nya cukup memprihatinkan,dahi yang sobek, bibir yang pecah,dan dada yang lebam.

Saat aku hendak membuka kemeja nya ia menghentikan tanganku.

“biar aku yang buka sendiri…”ucapnya pada ku

“baiklah mr William…”kutatap tubuh berotot yang membuat air liurku hampir menetes.

“siapa kau sebenarnya?apa kau salah satu mahasiswaku?”

“aku gadis yang kau selamatkan beberapa hari lalu di kampus mr….”

“meyda itu benar kau”
mr William ter cengang mendengar apa yang barusan ku katakan.ya, bagaimana lagi mau tak mau inilah kenyataannya.

“ya, mr ini aku….” Ucapku dengan wajah yang tertunduk, aku malu akan penampilanku saat ini baju yang terbuka dengan make up yang tebal hingga menutupi wajah asliku.

Jemari  nya memegang daguku
“lihatlah mataku mey…tatap aku”
Ku angkat wajahku yang tertunduk, dan mulai menatap manic mata hitam yang segelap malam,disana aku dapat melihat banyak sekali rasa sakit yang tersirat.

“kenapa kau sampai berkelahi dengan pria itu?dan bagaimana kalau besok anda mendapat masalah karena hal itu…”

“sebelum itu maafkan aku mey,karna saat itu kau membuatku mengingat tentang gadis yang sangat ku cintai dan maaf karna akhir-akhir ini aku juga selalu menghindarimu….’’ucap mr William dengan nada penyesalan.

“pasti gadis yang anda cintai itu adalah wanita yang ada di club tadi…wanita yang hanya memanggil nama belakang anda”

“kau benar dia adalah wanita pertama yang hingga saat ini masih ada di dasar hatiku…yang masih tersimpan rapi selama bertahun-tahun lamanya…”

Sakit memang mendengar pengakuan cinta pada wanita lain dari orang yang kucintai, karna meskipun wanita itu adalah cinta pertamanya,justru dialah laki-laki pertama yang kini bersemayam di dasar hatiku, rasanya dunia seperti berhenti dan rasa sakit itu mulai menguap,membakar bara cemburu yang menyelimuti hatiku,sampai bulir air mata pun perlahan jatuh dari kelopak mataku.

maaf kan aku mr.william,maafkan aku karna sudah lancang menyukaimu…”

saat aku ingin berlari meninggalkan kamar ini jemari tanganku di genggam olehnya.

“jangan pergi mey….”

“maafkan aku mr William…”
Saat kata-kata maaf terucap saat itu lah aku mencium bibir pria yang telah membuat hatiku merasakan  pertama kalinya sakit hati juga rasa cemburu secara bersamaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang