Tak terasa usia kandungan sang calon ibu muda tersebut memasuki usia 6 bulan. Tubuhnya mulai menampakkan perubahan. Bayak pakaian yang mulai tak muat di tubuhnya.
Yang di sayangkan kalau itu adalah pakaian favorit. Alias pakaian yang langganan dipakai dan tak tergantikan. Hiks.. Kemana akan kucari penggantinya? #dangdut mode on.
Sang calon ibu mulai tampak sumringah melakukan pemakingan barang. Sepertinya dia akan kembali dalam kembali dalam waktu lama, karena barang yang dipaking melebihi satu koper besar.
“Bang, aku senang kita akan pulang kampung. Aku sudah sangat rindu dengan masakan ibu” ujarnya pada sang suami yang hanya tersenyum tipis padanya.
Syukurlah sang suami sedang libur kuliah di waktu yang tepat. Jadi mereka bisa mudil bersama-sama. Walaupun bukan lebaran, kalau sudah kangen dan ada waktu tak ada salahnya untuk mudik kan?.Belum lagi mereka berencana akan melahirkan anak pertama di kampung. Disisi orangtua, semua akan terasa mudah dilalui oleh si calon ibu muda.
Sebagai ibu muda yang masih belum berpengalaman dalam hal mengurus bayi maupun dirinya pasca kelahiran nanti, peranan orangtua sangat berarti untuk mencegah stress pasca kehamilan.
Kemudian diapun menelpon ibunya di kampung halaman untuk mengabarkan kepulangannya.
“Assalamualaikum Ibu,”Serunya.
“Waalaikumussalam, “Suara sang ibu bersemangat diseberang sana.
“Jadi berangkatnya kapan? “
“Besok Bu.. “
“Oh iya hati-hati.. Udah cek kedokter dan minta surat dari dokter kan? “ sang ibu mulai mengingatkan.
“Sudah Bu.. Kata dokter, kondisiku dan bayinya baik-baik saja, “ jawabnya.
“Alhamdulillah kalau begitu, jaga kesehatan ya.. dan hati-hati di jalan. Barangnya disatukan ketempat yang besar-besar aja.. Jangan banyak kali tempat biar nggak susah jaganya, “ nasehat ibu.
Pagi haripun tiba, mereka berangkat ke bandara pagi-pagi sekali. Saat mereka akan berangkat.
Sesampai di bandara, dan masuk kepesawat, para pramugari bertanya, “Ibu sedang hamil ya? “
“Iya, “jawabnya.
“”Sudah berapa bulan Bu? “ tanyanya lagi.
“Sudah 6 bulan”
“Ada surat keterangan dari Dokter? “
“Ada” diapun menyerahkan selembar surat dari dokter yang berada di dalam amplop.
Ibu hamil melakukan perjalanan dengan pesawat tidak berbahaya, namun lebih amannya jika melakukan perjalanannya di usia trisemester kedua menurut Dokter Rossa SPOG.
Agar perjalanan tetap menyenangkan dan lancar ada beberapa hal juga yang harus di perhatikan.
1.mengkonsumsi banyak cairan agar tubuh tidak dehidrasi.
Selama melakukan perjalanan, aku memastikan botol minum yang kubawa selalu terisi, dan sebentar-bentar minum.2.Mengenakan pakaian yang longgar dan membuat ternyaman.
Pakaianpun aku pilih yang sudah sering aku pakai dan sudah pasti nyaman dalam melakukan perjalanan. Pakaian tidak sempit, hangat dan menyerap keringat.3.Memilih tempat duduk yang bisa memberikan banyak ruang untuk bergerak seperti kursi di sebelah lorong.
Saya duduk di kursi disebelah lorong, biar sesekali bisa merubah posisi atau berdiri jika tidak nyaman.3.Pakai dan kencangkan sabuk pengaman di bawah perut.
Ini untuk keamanan, jadi jangan lupa dipastikan pemakaiannya dengan benar, tapi jangan sampai menganggu kehamilan. Biasanya kalau memasangnya terlalu ketat, juga bikin sesak ya.4.Jangan terlalu lama duduk.
Waktu aku melakukan perjalanan dengan pesawat, syukurnya hanya makan waktu 2 jam, tapi bagi yang melakukan perjalanan lebih lama, mungkin ada baiknya sesekali merenggangkan kaki atau berjalan-jalan sebentar disekitat kursi.Kehamilan tidak menjadi penghalang untuk melakukan perjalanan walaupun jauh selama menjaga hal-hal yang menguatkan ibu hamil dalam perjalanan. Dan yang terpenting jangan lupa konsul dulu dengan dokter kandungan, bagaimana hal yang baik yang perlu kita lakukan selama dalam perjalanan.
Merekapun akhirnya sampai di bandara Polonia waktu itu. Sekarang telah berganti nama menjadi Kuala Namu.
Dari Polonia, merekapun menuju ke stasiun bus yang akan membawa mereka kembali pulang ke kampung halaman.
#TantanganFORSENmei
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehilangan
RomanceCerita yang mengingatkanku, bahwa hidup itu sungguh indah untuk disia-siakan