Perkataan taeyeon seolah membuat duniaku berputar, aku benar benar tak tahu apa yang membuat perkataan taeyeon benar benar membuatku sadar.
Aku sekarang berada dirumah, kepalaku masih sedikit sakit. Saat kepalaku sakit aku dibantu oleh kyungsoo.
Aku terpaksa bercerita kepadanya perihal memiliki riwayat penyakit kanker otak. Aku memintanya untuk menyembunyikan hal ini pada baekhyun.
Jika baekhyun tahu aku takut jika dia akan menjauhiku. Kyungsoo sudah menawarkan padaku jika dia mau membiayai pengobatan penyakitku ini. Dan...
Aku menolak, percuma saja dia mengobati penyakitku ini tapi pada akhirnya aku juga akan mati (?)
Benar benar sia-sia.
Mungkin saat aku menginjak 19 tahun. Aku sudah tiada, itulah perkiraan dokter. Aku sungguh berterimakasih pada Tuhan karena telah mengijinkanku bertemu dengannya.
Aku harap aku bertemu dengannya lagi di surga nanti.
Sudah hampir 2 bulan aku tidak menemui baekhyun, aku benar benar menjauhinya. Setidaknya di akhir hayatku ini aku dapat mengabulkan permintaan seseorang.
Dengan menjauhi seseorang yang kusayangi.
Setiap hari kyungsoo selalu datang kerumahku untuk memastikan bahwa aku baik baik saja. Terkadang dia juga menginap dirumahku hanya untuk menjagaku.
Dan perihal taeyeon aku juga sudah menceritakannya. Kyungsoo juga mengatakan semenjak tidak bertemu denganku baekhyun menjadi drop.
Dia menjadi lemah, tapi aku tidak bisa apa apa. Aku tidak mau membuat taeyeon marah. Aku sadar dimana posisiku.
Aku sudah pindah rumah dan mengganti nomor ponselku. Saat ini hanya kyungsoo yang tahu nomorku.
Ya hanya dia.. Dia yang berada untukku sekarang.
Bibiku? Aku bilang bahwa aku sudah menikah dengan kyungsoo dan aku juga akan tinggal seatap dengannya. Aku juga mengatakan bahwa pada bibiku untuk tak perlu cemas memikirkanku.
Aku berbohong, tapi tak apa hanya untuk kebaikan.
"Aku bisa mandiri sekarang aku benar berterimakasih pada bibi karena telah menjagaku" itu adalah ucapan terakhirku untuk bibi.
Soal rumah, aku tinggal di apartemen milik kyungsoo. Yang benar saja aku membeli rumah, Tapi kami tidak satu kamar. Apatemennya memiliki 2 kamar jadi kami tidak satu ranjang.
Sebagian member sudah tahu jika aku tinggal di apartemen kyungsoo dan aku memohon kepada mereka untuk menyembunyikan hal ini pada baekhyun.
•••
"Akkkhhhh kyungsoo tolong akuu" teriakku dikamar
"Haneun wae wae?" ucap chanyeol berlari mendatangiku.
"Haneun kenapa chan?" tanya sehun yang tiba tiba sudah didekat chanyeol.
"Kepala mungkin nyeri, cepat cari obat pereda-nya?" pinta chanyeol.
"Dimana obatnya?" yakk, sehun kau mengulur waktu! Ini benar benar sakit
"Laci"
"Arghhh sakittt hikss hikss" tangisku pecah sekarang. Ini benar benar sakit
"Kau harus kuat. Hey cepat hun" semangat chanyeol padaku, arghhh ini sakit. Sungguh
"Sebentar, ini dia" sehun berlari dan memberiku obat dan air.
Sehun memberikan obatnya dengan tangan bergetar aku tahu dia benar benar takut jika aku akan mati karena ini.
"Akkhhhh" rintihku. Kalian tahu ini benar benar sakit, aku tak tahu jika nyawaku diambil apakah sesakit ini atau lebih.
"Bagaimana? Masih sakit?" tanya chanyeol sambil memelukku. Aku nyaman sekarang seandainya yang memelukku baekhyun.
"Kau harus istirahat" lanjutnya
Chanyeol menggendongku ala bridal style ke kasur dan menyelimutiku. Ahh sungguh belaiannya merindukanku pada baekhyun.
"Gomawo" lirihku.
"Nee" timbalnya dan membelai rambutku.
"Dimana Kyungsoo?" tanyaku mencarinya, karena aku tak melihatnya disini.
"Dia keluar mencari bubur untukmu"
Semenjak dokter melarangku memakan makanan yang kasar kyungsoo sering keluar mencarikan makan untukku. Maka dari itu beberapa member yang tahu aku seperti ini biasanya menjagaku menggantikan kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moon Night - BYUN BAEKHYUN
Romance- Byun BaekHyun EXO as Baekhyun - Jang HanEun as You - Kim TaeYeon as Taeyeon - Oc. ---- Bagaimana jika kalian sakit sakitan, dan harapan belum terwujud? Maukah kalian berusaha menggapai? "don't follow the path of others. follow your will, who can s...