Shock!_All I Ask? ✔

18 5 0
                                    

Tap tap tap (Suara kaki)

"Itu kyungsoo?" tanyaku pada sehun dan chanyeol.

Bukanya menjawab, mereka malah celingak celinguk.

"Di-dia baru pergi sekitar 3 menit yang lalu" ucap sehun gagu sambil melihat jam tangannya.

"Lalu itu suara langkah siapa?" tanyaku memastikan bahwa itu kyungsoo.

Tak berapa lama muncul seseorang dari pintu kamar Haneun. Semua orang yang di kamar haneun membulatkan matanya.

"Kau disini?" tanya haneun ragu.

"Kenapa kau bisa ada disini?" tanyanya balik. Dengan tatapan yang tak dimengerti haneun.

"Aku.... Bisa menjelaskannya, kalian berdua keluarlah" ucap haneun pada sehun dan chanyeol. Dengan senyum paksaan.

"Wae wae wae wae wae kau bisa disini?" teriaknya setelah chanyeol dan sehun keluar dari kamar haneun.

Laki laki itu mendekati haneun

"Aku hanya ingin mengabulkan permintaan seseorang" jujur haneun pada laki laki itu. Sambil menundukan kepalanya.

"Nugu?" lirihnya

"Taeyeon-ssi" ungkap haneun

"Kenapa? Dan apa permintaan konyol itu huh?" tanyanya lagi dengan paksa

"Dia hanya meminta untuk aku menjauhimu"

"Dan kau menurutinya?"

"Baekhyun-na, saat umurku 19 tahun. Aku sudah tiada" teriakku, air mataku turun seketika.

"Apa maksutmu?" sendunya. Entah karena melihatku menangis atau tidak tahu ungkapanku tadi.

"Aku memiliki riwayat penyakit kanker otak. Jadi aku tak mungkin bisa hidup lama, langkah terbaiknya kau bahagia dengan taeyeon.

Dan aku berusaha untuk membuatmu dekat dengannya. Dengan cara aku menjauhimu, cara itu yang hanya kutahu agar kau bisa melupakanku perlahan lahan"

"Mustahil, walaupun kau menjauhiku, meninggalkanku, tak menyukaiku. Aku akan tetap mengejarmu" jelasnya yang makin membuat haneun berkaca kaca.

"Kau tahu, aku menyukaimu sejak pertama bertemu denganmu I love you Jang HaNeun" lanjutnya dan memelukku.

Jangan peluk aku. Aku takut jika aku merindukan pelukanmu disana. - batin haneun

"Baekhyun-na.."

Tanpa basa basi baekhyun mencium bibirku, yang semula kecupan pelan pelan menjadi lumatan lumatan kecil.

5 menit kami berciuman sekitar 5 menit...

Dan aku mengakhiri ciuman itu, karena kekurangan pasokan oksigen. Dan kembali menatap baekhyun.

Aku ingin mengatakan sesuatu tapi bibirnya lebih cepat dari bibirku.

"Aku tak peduli kau memiliki penyakit atau apa itu. Yang hanya perlu kutahu kau selalu ada disampingku"

"Umurku..."

"Aku tak peduli, jangan buat aku sengsara. Aku akan tetap menyayangimu" ucapnya dan memelukku

"Tidurlah"

Aku mengangguk anggukan kepalaku. Dan aku berbaring tapi yang aku pertanyakan kenapa baekhyun juga ikut tidur ke dalam ranjang (?)

"Kau?" tanyaku

"Aku akan menemanimu tidur, gwenchana. Aku tak akan melakukan apa apa" ucapnya dengan tersenyum.

Haneun pun tidur ditemani baekhyun, entah apa yang akan haneun lakukan besok. Itulah pikirnya

Dia ingin berbohong tapi semakin dia berbohong semakin ketahuan kebohongan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time For The Moon Night - BYUN BAEKHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang