Good Reading
Terhitung lima tahun sudah aku bekerja sebagai seorang crew di salah satu stasiun Televisi swasta di Korea Selatan.
Aku menjabat sebagai Wardrobe Departement atau seseorang yang bertanggung jawab dalam pemilihan kostum yang akan di kenakan untuk suatu produksi.
Lamanya diriku di balik indrustri hiburan Korea membuatku memiliki keluarga kedua selain rumah.
Ditambah umurku yang terbilang masih muda di antara yang lain membuatku selalu di perlakukan layaknya seorang adik, bahkan tak jarang mereka menistakanku. Membuatku cemberut, merajuk atas sikap mereka yang memang di sengaja.
Seperti beberapa waktu lalu saat Dae Min oppa meminta ku untuk berkencan buta dengan temannya yang sudah berumur.
Yang benar saja umurku baru 23 tahun dan dia memperkenalkan ku dengan pria yang lebih pantas ku panggil ahjussi. Jika itu Gong Yoo maka aku tidak akan menolak, tapi dia?? Dia adalah seorang pria tua beranak 5. Gggeeerrrr, membayangkannya saja mampu membuat bulu roma ku berdiri dengan tertip.
"bagaimana angel? Apa kau sudah mempertimbangkannya" goda Dae Min oppa seorang Cameraman yang telah ku anggap sebagai kakak sendiri
"yang benar saja oppa?? Apa kau akan menjerumuskanku pada kegagalan dalam pernikahan" ujarku yang masih asik memperhatikan detail dari setiap pakaian yang akan di kenakan beberapa artis untuk mempromosikan sebuah iklan nanti
"tentu saja tidak, aku tau dia baik. Sebab itu aku ingin kau berbahagia dengannya" ujarnya berkeliling membuntutiku.
"hyaaa oppa" bentakku memandangnya tajam dengan mempoutkan pipiku
Semua crew tertawa melihatku begitu ketakutan dengan ucapan Dae Min oppa
"bukankah hari ini dia akan kesini?" goda seorang crew lain.
"what?? Jinja?? " ku kerutkan dahi ku mentapnya tajam
"emhem" sahutnya dengan mengangguk anggukan kepalannya pelan
"yaa kau!! Oppa" tunjukku oada Dae Min
"aiisshhh.... Kau harus bertanggung jawab atas ini, aku tidak mau bertemu dengannya, semua baju telah ku siapkan" aku berlalu meninggalkan mereka.
Tapi sebelum itu terjadi Dae Min mencengkraman tanganku cepat membuatku berhenti seketika.
"hyyaaa oppa, aku... " ucapanku terputus
"annyeong" sapa beberapa orang yang membuat para crew sesikit sibuk menyambut kedatangannya
"wah tak kusangka dia datamg dengan cepat" seringai oppa kepadaku. Menarik tanganku untuk menemui arah suara tadi
"ah oppa andwe... Andwe oppa, andwe" rengekku mencoba melepas genggaman tangannya. Namun tetap saja gagal
"wooo anyeong, lama sekali tidak bertemu brother" oppa melepas tanganku memeluk orang itu dengan akrab
Ku tutup wajahku dengan rambut yang terurai sebahu. Berkomat kamit memanjatkan doa agar pria itu tidak melihatku. Biar bagaimana pun aku tidak bisa lari lagi, aku terperangkap dalam sebuah lubang yang dalam, tanpa ada tangga yang akan membantu tubuhku memanjat sampai permukaan.
"angel lihatlah mereka sudah datang, perkenalkan dirimu" Dae Min oppa merangkul bahuku agar berbalik menghadap pria itu
"annyeong" ku tutup mataku rapat. Aku terlalu takut untuk melihat ahjussi di depanku ini
"oh kau angel?? Senang melihatmu" Suara lembut itu keluar dari arah mulut yang berbeda
Deg
Suara itu,
Aku mengenal suara itu
Seungri oppa!!! Batinku berteriak
Secepat kilat ku buka mataku mencari arah suara itu.Deg
Deg
Deg
Bigbang!!!
Daebak, aku tak percaya dengan apa yang ku lihat sekarang ini. Sesekali ku kedipkan mataku yang tidak minus untuk meyakinkan bahwa ini nyata."tutup mulut mu, atau kau akan membuat sebuah pulau" Dae Min oppa membuyarkan lamunanku.
"Seungri oppa" akhirnya kata itu keluar juga dari bibir tipisku
"ah nee, aku seungri" pria tampan itu mendekatiku dan di ikuti oleh ke empat sahabatnya dari belakang
"ahh aku tidak percaya ini, ternyata kalian yang akan mempromosikan iklan ini?? Kenapa tidak ada yang bilang kepadaku? " selidikku pada Dae Min
"kejutan" jawabnya dengan muka tanpa dosa
"dan yang kau bilang ahjussi dengan 5 anak itu adalah manager mereka??" tanyaku sedikit ragu. Dan di sambut gelak tawa dari seluruh manusia di dalam ruangan itu.
"aissshhh... " muka ku memerah menahan malu. Aku berlari cepat meninggalkan tempat itu
"angel?? Kau mau kemana?? Aku hanya bergurau" teriak Dae Min oppa.
Aku tidak peduli dengan ucapannya, melangkahkan kaki ku dengan mantap tanpa tau arah mana yang akan ku tuju.
'keterlaluan' tangisku pecah di tengah hiruk pikuknya kota Seoul.
'memalukan' kududukan bokongku ke sebuah bangku taman, menenangkan pikiranku sejenak."ah kenapa aku begitu malu" ucapku pada diri sendiri seraya mengacak adul surai hitamku
"kenapa kau menangis, itu hanya bercanda, bukan hal yang memalukan" ujar seseorang yang ternyata sedari tadi telah mengekori ku
"oppa" ujarku lirih memandangnya dengan tatapan sembab dari mataku
"jangan menangis, itu bukan hal memalukan" ulangnya lagi kali ini dia duduk di samping ku
Ku tundukan wajahku karena malu, entah karena kehadirannya atau muka jelek yang terpasang sehabis menangis tadi.
"uljima" di raihnya wajahku hingga kini harua memandangnya.
"aku.. Hiks hiks" aku tak bisa melanjutka kalimat itu, rasanya bahagia saat ada seseorang yang sangat kita sayangi berada di samping kita pada saat terpuruk seperti ini.
Di raihnya bahuku, menyandarkan kepalaku di dadanya, mencoba menenangkanku.
"jangan terlalu lama menangis, siapa yang akan menyiapkan kostum kita hari ini jika bukan kau" candanya
Aku tersenyum di dalam dekapannya, rasanya ingin sekali aku berteriak sekuat tenaga menyalurkan rasa bahagia yang ku rasa saat ini.
My bias,
Seungri memeluku.
Ah, wajahku pasti memerah bak kepiting rebus.Betapa baik dirinya, tidak hanya lewat layar kaca saja wajah tulus itu terpancar namun juga dapat di nikmati secara langsung. Dia sangat tulus menyayangi fan-nya
Aku dan seungri oppa kembali mengerjakan sebuah projek sesuai dengan tema yang di tentukan secara profesional, sejak kejadian itu kami terlihat lebih dekat. Bahkan kami menyimpan nomor kontak di ponsel masing masing dan sesekali meluangkan waktu untuk saling melepas rindu.
Apakah kami berkencan??
Ssshhhttt itu rahasia aku dan idolku😉-End
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dream World of a Fangirl
FanficSebuah karangan cerita fiksi dari seorang penggemar untuk menjadikan fangirls k-pop merasakan indahnya dunia fantasi Cinderella dalam satu kali duduk (One Shoot) Para pemain diambil secara random. dalam artian main cast dipernakan oleh member dari...