Pelayan

10 2 1
                                    

Good Reading

Typo Dimana mana


"ah ini melelahkan" keluhku pada diri sendiri seraya memukul mukul pundakku pelan, mereflekskannya sejenak setelah seharian bekerja tanpa berhenti

"bersabarlah, sebentar lagi kita akan pulang" ujar cho nam seakan mengerti dengan penderitaan yang ku alami ini

"ah nee" ku sunggingkan sedikit senyuman khasku.

"bisakah kau membuang ini keluar" lanjutnya lagi

"ah,  tentu. Akan aku buang" ujarku mengambil dua kantong hitam berukuran besar dari kedua tangannya

Udara di luar restoran sangat dingin, mengingat bulan ini telah memasuki musim penghujan.

"ah ternyata lebih gelap dari kemarin, apa hari ini akan hujan deras?" gumamku memandangi langit gelap tanpa ada cahaya bintang menghiasinya

Ku langkahkan kaki ku dengan cepat sebelum udara malam semakin menusuk tulangku. Namun itu terhenti ketika ku rasakan seseorang menabrakku.

"Hyaaa!!!  Lihatlah.. Ini ini... Sampah ini ....." ku lihat isi dalam kantong bawaan ku telah berserakan di jalan

"apa yang kau lakukan??  Kenapa hanya diam??  Cepat bereskan" bentakku pada sesorang yang mengenakan pakaian serba hitam itu

"mian, mianhae, jeongmal mianhae" ujarnya seraya membungkuk bungkukan badannya

"aku tidak butuh maaf mu itu,  cepatlah bantu aku membereskan ini. Atau aku akan terkena masalah" aku berjongkok dan segera memasukan sampah itu kedalam kantong

"nee nee" pria itu membantu membereskan sampah yang terbebas dari tempatnya,  dan sesekali memanjangkan lehernya melihat sekitar

'apa dia baru saja mencuriKenapa kelihatan tegang begitu' batinku sesaat aetelah meliriknya

"ITU DIA,  DIA DI SANA!!!" Suara teriakan dari belakang. Sontak saja itu membuatku terkejut dan menoleh ke arah suara tadi.

"Aishhh jinja.. "desah pria itu seraya menarik tanganku mengajakku berlari mengikuti arahnya

"apa yang kau lakukan, lepaskan aku" aku mencoba memberontak dengan melepaskan tangannya, namun nihil. Aku gagal

Dan akhirnya aku hanya berlari mengikutinya.

"Diam" diam menutup mulutku dengan tangan kanannya, saat kami berada di balik himpitan tembok antar ruko.

"Kemana dia?? Aku yakin tadi lewat sini. Tapi kenapa tidak ada" ujar salah seorang yang dari tadi mengejarnya. Dan aku!!

Tempat persembunyian ini sangat sempit, hingga membuat aku dan dia begitu dekat, bahkan aku dapat merasakan nafasnya yang memburu itu menyapu wajahku lembut.

Matanya yang was was melihat sekitar begitu memesona, teduh namun juga terlihat tajam.

Untuk sesaat hatiku berdegub dengan kencang, entah karena terlalu lelah berlari atau dia yang membuatku begini. Mungkin pipiku merona saat ini.

Ahh,  aniya aniya... Bukan itu yang harusnya ku pikirkan saat ini.

'kenapa dia dekejar kejar orang banyak?? Apa benar dia seorang pencuri??' mata ku terbelalak saat menyadari kalimat PENCURI, yang kurasa tepat sasaran.  Bagaimana tidak?? Dia dikejar kejar orang ramai, lalu berlari menghindar. Pasti dia... '

"KAU!!! " Pekikku saat melepaskan tangannya yang membungkan bibirku

"kau mendengar suara" tanya salah satu pengejar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dream World of a FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang