Chapter 2

838 52 10
                                    

Saat jam makan siang,

"Hiih menyebalkaaan,.... akan ku bunuh dia " kata Sakura dengan jengkel
Sambil mendudukkan dirinya di kursi kantin rumah sakit

" Kau kenapa sih jidat memikirkan pemuda yang menabrak mu tadi hm?" Kata Ino mendengar gerutuan Sakura,
"Atau jangan jangan kau mulai memikirkannya yaa??" Goda Ino

"Pig, jika kau masih ingin hidup jangan bilang apapun tentang pantat ayam itu lagi," ancam Sakura. Ino yang mendengarnya pun hanya bergidik ngeri

"Iya,,.. iya aku hanya bercanda, tapi jidat,. Apa kau masih lelah?"

"Masih Ino dan sangaaat lelah sekali..." rintih Sakura

"Kau setelah ini mau langsung pulang atau ingin disini dulu?" Kata Ino mulai mencurigakan

"Memangnya kenapa pig? Apa kau ada pasien, dan aku akan menggantikan mu lagi?"

"Hehehe... iya jidat," kata Ino sambil cengengesan
"Aku nanti ada janji sama Sai-kun, mau kencan." Kata Ino memohon

"Ino...Ino tinggalkan lah sebentar si Sai manja mu itu... Tapi maaf pig ak sudah lelah, ak tidak bisa."

"Ya sudah tak apa jidat, besok saja ak menyuruhmu untuk membantu ku saat kau tidak lelah.." kata Ino terkekeh

"Kau pig sama saja, selalu saja sama pacar Tersayang mu itu," kata Sakura sambil menghela nafas,

"Makanya jidat jangan jomblo terus cari pacar dong," goda Ino

"Iya juga ya pig, kira kira siapa yang mau ak pacari ya?" Kata sakura sambil berpikir

"Hmm... mungkin rock lee dia kan suka padamu.."

"Tidak pig ak muak dengan wajahnya yang menjijikkan itu,- "

"Hm, bagaimana kalau Neji senpai kita, dia kan pernah menyukai mu. Dan juga Garaa dia pernah menyimpan perasaan suka padamu"

"Tidak pig, Neji-senpai sudah bertunangan, sedangkan Garaa ak hanya menganggapnya teman tidak lebih," keluh Sakura

"Bagaimana kalau, pemuda yang kau tabrak tadi?" Tanya Ino menggoda Sakura

"Pemuda yang kutabrak?,, yang tadi itu oh, APAAA tidak.. tidak..tidak.. tidak mau lebih baik ak tidak punya pacar sekalipun," geram Sakura, sambil meninggalkan kantin

"Hey, Sakura kau mau kemana,... Heyy" kata Ino berteriak. Namun tidak dihiraukan oleh Sakura

"Huuuh,, cepatlah sadar Daichi.." keluh seorang pemuda dengan suara beratnya,,
Ya dia 'Uchiha Sasuke' CEO perusahaan Uchiha Corporation. Sekarang ia sedang menunggu seorang bocah kecil yang sekitar berumur 5 tahun, dan sedang berbaring diatas ranjang rumah sakit, ia sedang menunggu keponakannya..
Anak dari kakaknya Uchiha Itachi dan Uchiha Hana. Sedangkan orangtuanya sedang mengurus perusahaan Uchiha di luar negeri.

Cklek

"Ada apa Sasuke, kenapa Daichi bisa masuk rumah sakit?" Suara ibu sasuke khawatir. Ternyata yang membuka pintu tadi adalah ibunya Uchiha Mikoto

"Kata Dokter Daichi demam tinggi ibu, dan mengalami kelelahan. Mungkin ia juga akan dirawat di rumah sakit sekitar seminggu," kata Sasuke dengan nada khawatir
"Maafkan aku ibu,"

"Hm.. sudah tidak apa-apa sasuke kun, apa kau sudah menelpon Itachi dan Hana?"

"Sudah ibu, mungkin mereka akan datang besok pagi." Kata Sasuke pasrah.
Ia juga kebetulan tadi siang saat masuk ke kamar Daichi ia menemukannya dalam keadaan tergeletak dilantai kamarnya dan suhu badannya yang panas.

"Ya sudah sekarang sudah malam, kau pulanglah dulu, " kata Mikoto penuh perhatian dan kasih sayang

"Tidak bu, ak akan disini saja menjaga Daichi." Tolak Sasuke halus

"Tidak sasu-kun, kau harus pulang lihatlah keadaan mu. Berantakan sekali dan kau dari tadi belum makan kan?" Jelas Mikoto panjang

"Tapi kaa-san ak...."

"Tidak ada tapi tapian kau harus pulang, cukup Daichi saja yang sakit. Jangan sampai kau sakit juga, setelah dari rumah kau boleh ke sini lagi.." terang Mikoto sambil mengelus rambut anaknya sayang.

"Iya, kaa-san.." Kata Sasuke sedikit terpaksa, lalu menuju pintu dan berkata
"Aku akan kembali secepatnya, aku menyayangi kalian" ujarnya

"Iya, sasu-kun kami juga menyayangi mu,. Jangan lupa makan. Jaa ne "

"Jaa ne kaa-san...."


Apartement Sakura

"Sreng...sreng...sreng..." suara sudip yang bergesekan dengan wajan. Ya dia Haruno Sakura, sedang memasak layaknya chef profesional.

      Tak lama kemudian masakan yang tadi ia buat pun jadi, dan siap terhidang di meja makan. Ia hanya memasak beberapa makanan sederhana seperti sup miso, omelet dan tempura.

"Saatnya makaaan," ujarnya dengan tatapan lapar. Tetapi baru saja ia sedang makan satu suap,

Ting tong.. Ting tong

"Huuh, siapa sih. Yang datang malam malam seperti ini." Gerutu Sakura. Memang sekarang baru jam 7 malam.
Segera ia menuju ke pintu apartemennya
"Sebentar...." ucapnya

Saat Sakura membuka pintunya dia kaget bukan main...

"K k kau....."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Penasaran ya? Jangan lupa vote and coment, 😊

You, you, and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang