Chapter 10

424 40 8
                                    


     Sakura memandangi Daichi yang tengah terbaring di kasurnya.
Namun, pikirannya tengah melayang" tak karuan. Alasannya adalah karena pria yang terus berpapasan dengannya akhir" ini, yang menyebabkannya berada di sini.

"Huh.. dasar pantat ayam, membuat ku banyak pekerjaan. Menyebalkan."

"Euhmm... baa-chan cantik, wah Baa-chan kenapa ada di sini?" Ucap Daichi sedikit mengantuk karena baru bangun tidur.

"Ah, Daichi-chan jangan banyak bergerak dulu. Ya, Baa-chan di sini akan merawat Daichi beberapa hari ke depan," ucap Sakura sambil tersenyum lembut.

"Wah, benalkah?? Akhirnya paman Sasuke mengabulkan pelmintaan ku," ucap Daichi sambil riang

"Kenapa Daichi bilang seperti itu?"

"Iya Daichi yang meminta paman untuk menjadikan Baa-chan cantik sebagai dokter sementara Daichi.. hihihi, dokter tidak marah kan?" Mohon Daichi dg puppy eyes-nya

"Tidak sayang. "

"Nah, Baa-chan mau pulang dulu. Dan akan memberi tahu orang tua mu dahulu. Selamat istirahat Daichi-chan" ucap Sakura

"Kenapa baa-chan terburu-buru,?" Ujar sedih Daichi

"Maaf Daichi, Baa-chan harus pulang karena di rumah nanti Ryou sendirian. Daichi-chan pasti tidak ingin ia sendiriankan?"

"Tidak. Oh, iya Sakura baa-chan, lain kali jika ingin kesini ajak sekalian Ryou ya. Biar aku ada temannya. Jika di rumah aku hanya di temani paman Sasuke yang membosankan," ucap Daichi cemberut tapi imut

"Iya Daichi-chan. Memang jika kau ditemani paman mu akan terasa seperti main dengan batu," ucap Sakura terkekeh. Membayangkan Sasuke harus bermain robot-robotan dengan Anak kecil.

"Ya sudah. Daichi-chan selamat istirahat, Baa-chan akan pulang. Jangan lupa minum obat ya," ucap Sakura

"Iya, dokter Sakura cantik," ucap Daichi tersenyum imut.

Setelah itu Sakura berjalan keluar dari kamar Daichi. Karena tergesa" ia tidak menyadari bahwa di depannya ada seseorang

Bruk..


"Aduh, sakit.. Huh kenapa sih, aku selalu saja terta..." ucap Sakura terpotong,

ya karena di depannya ada seorang lelaki tampan bertelanjang dada, yang menatapnya, manik tajamnya seakan" membuat nya menciut.

"O..o..oh, Uchiha-san ma.. maaf, saya tidak sengaja," ucap Sakura terbata,

karena gugup di depannya ada seorang laki-laki tamvan, bertelanjang dada, dengan seksinya.. rambut masih sedikit basah, membuat Sakura berpikir yg tidak"

Ah, tidak... kenapa pikiran ku sampai ke sana sih. Mana mungkin aku tertarik padanya.

Sasuke yang melihat sakura terlihat gugup pun tersenyum miring.

"Aku tahu kau sedang mengagumi ku nona, tanpa berkata pun aku telah mengetahuinya," ucap Sasuke dengan menatap Sakura intens.

Apalagi dengan posisi Sakura yang seperti dikepung oleh sasuke,

"Ah.. ti..tid..tidak, kau jangan ge-er ya Uchiha-san, siapa juga yang mengagumi mu. Kurang belaian sekali kau," ucap Sakura sambil menahan mati"-an rasa malunya.

"Benarkah? Apa kau bisa membuktikannya??" Ucap Sasuke sambil tersenyum menantang Sakura. Dengan terus maju mendekat ke arahnya.

"Permisi, Uchiha-san, bisakah kau menyingkir. Saya seorang dokter pribadi Daichi-chan,"  ucap Sakura sambil mendorong dada Sasuke

"Oh, dokter?? Terus kenapa?" Ucap Sasuke sambil memandang Sakura yang malu-malu (anjing *paan dah)

"Menjauhlah, Uchiha-san.." ucap Sakura terbata..

Semakin Sakura mendorong semakin Sasuke mendekat,
Hanya ada jarak 5 cm dari wajah mereka, Sakura yang dari tadi menunduk kali ini mendongak, di tatapnya Mata Sasuke yang tajam itu menatapnya intens..

Sejenak Sakura terpana dengan ketamvanan Sasuke, hingga Sasuke SemaKin dekat, hidung mereka hampir bersentuhan, hingga






"KAA-SAAAAAN, SASUKE BERBUAT MESUUUUUM" teriak Itachi,

"ASTAGA SASUKEEE-CHAN...."


.
.
.
.
.
.






.
.
.
.
.
.
.



.
.
.
.
.
.




Don't forget your ⭐😃

35 vote dan 10 koment baru lanjut ya... hehe

You, you, and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang