Chapter 3

688 47 0
                                    

"K k kau....." Kata Sakura tergagap..










"Hai... bagaimana kabar mu..." ucapnya

Sakura yang belum tersadar dari lamunannya pun hanya, bisa diam

"Hei .... Sakuraa"

"Hah.. ini benarkan?" Kata sakura tak percaya

"Iya adikku sayaaang" ucap nya

"Humm Sasori-nii, aku rindu kenapa kau baru datang sekarang ha?" Ucap wanita berumur 24 tahun itu. Sakura langsung memeluk sayang Sasori. Ia sangat merindukan kakaknya yang cerewet ini

"Maafkan aku adikku tersayang, memangnya kau tidak rindu dengan aniki mu yang so handsome ini. Hm??" Kata Sasori menggoda Sakura.

     Memang Sasori bukan kakak kandung Sakura tetapi Sakura sudah menganggapnya seperti kakak kandungnya sendiri. Mereka kenal sejak masih anak TK karena orang tua mereka dekat. Jarak umur Sasori dan Sakura pun hanya terpaut 9 tahun saja. pada saat Sasori masih berumur 15 tahun ia sudah ditinggal orangtuanya karena sebuah kecelakaan, saat itu orang tua sakura mengajak Sasori tinggal bersama. Jadi Sasori juga menganggap sakura sebagai adiknya.
Saat Sasori berumur 20 tahun ia pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya selama 7 tahun, dengan jalur beasiswa.

"Huh..... aku sampai kapanpun tidak akan merindukan mu, sudah sana pergi ke Amerika lagi dan tidak usah kembali" ucap Sakura ngambek. Sambil melepas pelukannya
Ya, sejak Sasori ke luar negeri sakura memang sangat kesepian
Ia hanya tinggal bersama ke dua orang tuanya

"Heyy.. adik kecil ku kenapa ngambek, hm?? Sudah pintar merajuk rupanya" kata Sasori sambil mencubit kedua pipi Sakura.

"Sakit nii-chan. Kau tau seberapa kesepiannya aku. Untung aku dirumah masih ada tou-san dan kaa-san. Oh ya bagaimana kabar mu nii-chan?? Kau semakin tambah gemuk saja.." Ujar Sakura panjang lebar tanpa jeda

"Kenapa semakin dewasa kau semakin cerewet sakura??" Ujar Sasori sambil terkekeh geli.

"akukan memperhatikan mu, apa kau tak senang jika adik mu yang cantik ini mengkhawatirkan mu?"

"Iya, iya adikku yang cerewet plus cantik ini...... aku baik-baik saja, dan aku juga punya kejutan untuk mu.." ujar Sasori sambil tersenyum geli

"Apa itu,? Kalau begitu masuklah dulu.."

"Nanti dulu saku-chan tutuplah mata mu dulu.." kata Sasori sambil menangkupkan kedua tangannya ke wajah sakura.

"Memangnya apa Sasori-nii ?" Ucap sakura curiga

"Tunggulah dulu dan jangan mengintip."

"Sudah belum nii-chan? "

"Sebentar,,.. lagi.. nah sudah sekarang buka mata mu.."

"Ha...kalian..?" Ucap Sakura kagum,
"Tou-san, kaa-san ya ampun aku sangat merindukan kalian.." ujar Sakura, langsung memeluk kedua orang tuanya, sambil menangis bombay
"Dan... waaah.....  ada sara-nii wah aku bahagia sekali.. terima kasih kalian mau datang kemari. masuklah mari.." ucap Sakura sambil memeluk sara dan mempersilahkan mereka masuk setelah puas saling merindukan.

      Memang Sasori sudah menikah beberapa tahun yang lalu dengan seorang wanita yang satu kampus dengannya ia juga berasal dari Jepang,, dan dikaruniai seorang anak berumur sekitar 5 tahunan bernama 'Akasuna Ryou'

"Sakura baa-chan, aku melindukanmu,, " ujar anak kecil berambut merah dengan mengucek ngucek matanya yang mulai mengantuk, lalu memeluk Sakura

"Iya Ryou-chan... Baa-chan juga merindukan mu.. " ujar Sakura sambil menggendong keponakannya itu masuk ke dalam apartemennya beserta kakak dan kedua orang tuanya.

"Ooh.. Iya apa kalian lapar? Tadi aku sudah memasak untuk makan malam dan porsinya cukup banyak.. mungkin cukup untuk dimakan kita berenam.. hehehe" ujar Sakura terkekeh geli..

"Wah.. ternyata adikku ini bisa memasak juga., darimana kau belajar memasak saku ?" Kata Sasori sambil mengambil tempat duduk disebelah Sara untuk makan bersama.

"Huh.. begini.. begini juga,, aku bisa memasak Sasori-nii tidak seperti kau yang manja. Yang selalu ingin dimanja oleh Sara-nii. Oh ya sara-nii sekali- kali suruh dia memasak, juga. Pasti ia tidak bisa." Kata Sakura meremehkan

"Heyy... kau memang adik yang durhaka ya... dulu yang menggoreng telur lalu gosong dan menangis siapa hm?,," ucap Sasori membalas perkataan Sakura.

"Hei.. itu juga karena mu Sasori-nii jika kau tidak mengganggu ku saat itu pasti akan jadi omelet telur enak 'sedunia'.." kata Sakura angkuh..

"Huh.. sedunia kucing mungkin?? " Ujar Sasori meremehkan..

"Huh.. Sasori-nii kau itu.." kata Sakura sambil memukul-mukul kecil Sasori, namun terhenti karena ucapan sang ayah

"Sudah lah, kalian sudah dewasa masih saja bertengkar.." ucap Haruno Kizashi ayah Sakura

"Sudah, biarkan saja mereka anata. Mungkin mereka sedang bernostalgia.. mari makan saja..,,, sepertinya makanan yang dibuat saku-chan sangat enak." Ujar Haruno Mebuki

"Selamat makan.." ucap mereka berbarengan..

Setelah itu hanya terdengar suara candaan hangat dari keluarga kecil 'Haruno Sakura'


.
.
.
.



'Gimana?? Garing ya??'😥

Di next chapter banyak sasusaku moment.. 💕
" jangan lupa vote and comments "😁

You, you, and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang