Awas banyak kata-kata vulgar dan adegan 18+.
Dia Bukan dean seorang jerk yang hanya memainkan seorang wanita. Aku berjanji akan membawamu kembali menjadi dean yang dulu. *ZIANNISA MALIK*
Kejadian buruk yang memperlakukanku dulu membuatku membenci w...
Pagi ini mentari tak menampakkan cahayanya lantaran tertutup oleh awan hitam. Suara rintik-rintik hujan mulai terdengar. Membuat kedua insan manusia ini semakin saling mengeratkan pelukan dalam tidurnya.
Perlahan zea terbangun ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia melihat seseorang pria tampan yang disampingnya dengan senyum yang mengembang di wajah cantik zea.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan diliatin" ucap dean namun tanpa membuka matanya.
"Eh" zea terkejut langsung membenamkan wajahnya di dada dean semburat merah terlihat di pipinya.
Dean semakin mengencangkan pelukannya dipinggang zea. "Phiu lepas aku mau mandi" ucap zea.
"Nanti" ucap dean.
"Phiuuuuu" ucap zea sambil mendengus kesal pada dean.
"Iya iya" ucap dean akhirnya melepas pelukannya.
Zea kemudian bangun lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak lama ia pun keluar dengan atasan kemeja milik dean dan celana pendek.
"Pagi Zee." Sapa Justin yang tengah berada diruang makan.
"Eh.. uncle. Maaf zea bangun telat." Ucap zea yang merasa malu pada justin atau J ayah dean.
"Uncle tau ze. Tapi kalian gak?" Tanya J.
"No uncle. Dean sudah berjanji dia gak akan melakukan itu sebelum menikah." Ucap zea tegas.
"Syukurlah. Persiapkan diri kalian bulan depan kalian akan menikah. Untuk soal persiapan acaranya biar EO kakakmu lagi yang mengurusnya." Ucap J.
"Bulan depan uncle?" Tanya zea tak percaya.
"Iya." Jawab J.
"Apa mom and dad tau uncle?" Tanya zea.
"Tau" Jawab J.
"Baiklah uncle, kalau begitu zea permisi pulang dulu uncle." Ucap zea.
"Zee mulai besok tinggallah disini. Uncle hanya tak ingin dean lepas kendali seperti dulu." Ucap J tersenyum.
"Baik uncle." Jawab J kemudian kembali keapartemennya yang berada didepan penthouse dean.
Dengan santai zea duduk diruang tamu sambil mengusap wajahnya. Ia tak menyadari jika ada seseorang yang tersenyum melihat zea yang termenung.
"Gak baik anak gadis melamun." Ucap arian yang menghampiri anak bungsunya.
