"Mama harus cepet sembuh, hanya mama yang Mayang punya" ucap Mayang dengan air mata mengembang saat melihat mama nya terbaring dirumah sakit sore itu, Mayang menyesal meninggalkan Mama nya seorang diri pagi tadi dan memilih pergi ke butiknya yang terkena sedikit masalah.
"Mayang mama hanya ingin melihat kamu menikah"
"Ma, Mayang belum siap"
"Mau nunggu Mama meninggal, May? "
"Mama bukan gitu, please ma jangan bilang gitu "
"Nggak semua laki-laki sebengsrek mantan kamu May, masih banyak laki-laki baik diluar sana "
" Ma " Mayang menelisik mengingat dua tahun yang lalu dia sudah hampir menikah bahkan sudah membayangkan keluarga bahagia dalam angan nya namun semua hancur begitu saja, ya semua hancur terutama hati nya.
"Umur kamu sudah 30 May, mau sampai kapan kamu kaya gini " mamanya menyentuh tangannya perlahan
"Dulu mama juga bilang seperti itu waktu aku mau nikah tapi apa ma" air mata Mayang luruh, secara tak langsung dia malah membentak mamanya
"Jika ini masalah keluarga kita, cukup sebagai pelajaran bukan sebagai alasan bagi kamu untuk tidak bisa bahagia may" ucap mamanya dengan air mata mengalir, mengingat keadaan rumah tangganya yang begitu hancur.
Mayang tak mampu melihat mamanya mengingat kenangan yang begitu buruk di masa lalunya, tak berniat menyinggung luka lama mamanya. Luka yang sudah tak mau Mayang ingat lagi.
Mayang menghapus air mata Mama nya yang menggenang di sudut mata. Tak mampu berkata - kata.
"Sebenarnya kamu hanya takut memulai, jemput lah kebahagiaan kamu May. Kamu pantas untuk bahagia "
"Ma... okey aku akan segera menikah ini semua untuk Mama " Mayang menyerah, dia akan menikah.
Mamanya tersenyum, memeluk Mayang perlahan.
Tapi siapa calon nya?? Bahkan beberapa waktu ini dia selalu mengabaikan laki-laki yang berusaha mendekati nya.
" May " teriak suara keras yang masih teredam dengan dentuman musik keras di bar tersebut, tetapi mampu membuyar kan lamunan Mayang tentang permintaan Mamanya tadi sore.
"Hem apaan Jes ? "
"Ngelamun apaan sih,lagi ada masalah kah? " sambil menyeret Mayang dari kerumunan menuju tempat yang agak sepi.
"Cerita dong may" berondong Jessica sahabat nya
"Mama kamu nyuruh kamu nikah lagi? "
Ucapan Jessica tepat sasaran dan Mayang mengangguk pelan.
"Aku setuju sama Mama kamu May, kamu memang harus menikah "
"Buat apa menikah Jes? "
"Ya ampun kamu ini, menikah itu enak May ada orang yang nemenin tidur dan kita nggak akan kesepian kalau di rumah "
"Lah terus ngapain kamu di sini? Kamu kan udah punya suami " jawab Mayang asal asalan, mengingat dia setengah mabuk ucapan nya agak ngelantur.
"Suami ku kan lagi di luar kota May, lagian juga aku bosen kalau di rumah terus itung - itung refreshing lah" ucap Jessica dengan cengiran di bibirnya namun mata nya menyiratkan kesedihan , memang sudah hampir satu tahun menjalani pernikahan namun Jessica belum dikaruniai anak dalam rumah tangga nya wajar saja jika dia merasa kesepian di rumah.
"Ahhhhh iya aku lupa " Mayang yang masih setengah sadar perlahan menatap Jessica
"Maaf " timpal Mayang lagi mengingat ucapan nya tadi jika menyinggung Jessica .
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Madness
Genç Kız EdebiyatıMayang Deandra, wanita yang sudah tak percaya akan cinta dan rumah tangga terpaksa menyewa laki-laki berondong untuk menjadi suami sewaan nya. Suami brondong yang dia dapatkan secara random di lorong rumah sakit. Hal gila yang dia lakukan ditengah k...