4

33.8K 1.2K 8
                                    

Hari ini adalah hari yang panjang untuk Mayang karena seharian sibuk mengurusi semua keperluan pernikahan nya yang kurang beberapa hari lagi mulai dari katering, gedung, gaun dan desain nya yang bisa dia dapat dengan sedikit mudah karena dia mempunyai banyak teman dalam bidang nya dan dia juga punya uang yang bisa membeli suatu hal dengan cepat. Ya dia tidak munafik hidup di dunia tak luput dengan uang , walaupun ia yakin tak semua bisa didapatkan dengan uang juga.

Untungnya dia seorang owner butik pengantin besar di Jakarta yang sudah pasti dia sudah memiliki gaun pernikahan dan tuxedo mewah untuk pernikahan nya.

Mayang memasuki ruang inap mama nya dengan rasa lelah yang sangat menyiksa dan dia tak sadar langsung duduk di sofa tanpa melihat dua orang yang sedang duduk di samping mamanya.

"Mayang udah pulang? " suara mama nya mengintrupsi

"Iya Ma capek banget " lalu Mayang mendongkak

Terdapat Gio dan Gita yang sedang menatap nya juga, dan dia baru sadar kalau ada orang lain di ruangan ini selain mamanya. Sedangkan posisi nya sedang menselonjorkan kakinya yang pegal sembari memijat nya pelan.

"Loh Gio udah ada disini? " ucap Mayang sambil menatap Gio mencari jawaban, karena sebelumnya mereka belum membuat perjanjian terlebih dahulu

"Iya nggak ada lembur malam ini May " ucap Gio sembari berjalan kearah Mayang, Gio sadar bahwa Mayang seharian ini sibuk mengurusi semua kebutuhan pernikahan nya dan dia merasa kasihan pada Mayang, sebagai sosok laki-laki seharusnya dia yang bertanggung jawab atas pernikahan nya. Dengan inisiatif nya Gio meletakkan kaki Mayang dipangkuan nya dan memijit nya perlahan, Mayang yang diperlakukan seperti itu bersemu dan memalingkan wajahnya kesamping.

"Udah biar aku pijit tin kasihan pasti kamu capek seharian ini "

"Cieeee " kompak Mama dan Gita yang duduk di kursi roda walau dengan luka yang di perban sana sini, mereka kompak kor menyoraki kedua pasangan yang menurut mereka sedang kasmaran itu.

"Ma, Gitaa " balas Mayang pelan karena merasa malu

Mayang mencoba mengangkat kaki nya karena risih dengan mama dan Gita namun Gio menahan kakinya.

"Udah nggak papa anggap saja mereka nggak ada, maaf aku nggak ikut nyiapin pernikahan itu "

Mayang hanya mengangguk entahlah dia tahu kalau Gio mungkin sekarang sedang berakting didepan mama nya. Dia hampir lupa sendiri dengan isi perjanjian itu,mungkin Gio memang lagi memainkan perannya.

"Gita udah sembuh? " tanya Mayang yang melihat Gita asyik ngobrol dengan Mama nya

"Lumayan lah Mbak, tapi kata dokter baru diperbolehkan pulang dua hari kedepan mbak padahal aku udah pengen sekali pulang huh" eluh Gita

"Ini semua kan juga demi kesehatan kamu Git"

"Denger tuh Git kata Mbak Mayang " timpal Gio selanjutnya meyakinkan Gita

"Iya nak kamu harus sembuh dulu " tambah marsha sembari mengelus kepala Gita sayang

"Iya Tante"  jawab Gita dengan senyum mengembang

"Panggil Mama Git"

"Siap Ma" jawab Gita dengan cengengesan

Gio yang melihat interaksi adiknya merasa senang karena dari raut wajah nya dia melihat Gita bahagia di tengah-tengah keluarga Mayang yang hangat.

"Besok fiting tuxedo kamu Gi" ucap Mayang setelah cukup lama mereka terdiam

"Tapi setelah itu kita harus menemui papa kamu "

Romantic Madness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang