2

39.8K 1.5K 8
                                    

Mayang menarik laki-laki itu menuju kantin, ingin merealisasikan keinginan gila nya. Setelah mereka sama-sama duduk Mayang membuka percakapan yang mungkin agak canggung.

"Kenalin Mayang"

"Gio, ehm ada apa ya Mayang ? "

"Aku tahu kamu lagi butuh uang " Mayang menjeda ucapan nya

"Aku bisa memberi kamu uang, dengan satu syarat "

"Maksud kamu apa? " laki-laki merasa sedikit tersinggung

"Gini kalau kamu mau nikah kontrak sama aku aku bakal ngurusi seluruh keuangan rumah sakit yang kamu butuhkan " Ucap Mayang dengan sekali tarikan nafas.

Laki-laki itu terdiam, agak menimang - nimang.

Mayang sadar keinginan nya memang sangat gila, patut untuk di pikirkan berulang kali.

"Kalau kamu masih bingung, ini kartu nama aku "

Dan Mayang seenaknya pergi meninggalkan laki-laki yang masih menatap kartu nama itu dengan gusar.

****
Air mata Gio menetes perlahan melihat kondisi adiknya yang sangat memprihatinkan di bankar rumah sakit itu dengan tubuh penuh luka, sangat memprihatinkan.

Gio yang sedang bekerja waktu itu bergegas meninggalkan setumpuk pekerjaan nya menuju rumah sakit tempat adiknya dirawat, Gita adiknya yang masih mengeyam pendidikan SMA itu terbaring lemah tak bisa seceria biasanya. Gita punya cita-cita sebagai atlet lari, dalam kejuaraan lari nasional tahun ini, Gita ditunjuk mewakili sekolah nya namun apakah Gita masih bisa mewujudkan mimpinya jika satu kakinya tidak bisa di gunakan. Gita pasti akan sangat terpukul dengan itu dan Gio tak akan membiarkan itu terjadi pada adik nya .

Namun kembali lagi ini masalah uang, biaya operasi dan terapi Gita membutuhkan uang yang begitu banyak. Ia tak mungkin meminjam uang sebanyak itu dengan cepat dalam waktu sesingkat ini, lagi pula dia juga akan meminjam kepada siapa? Dia tidak bisa meminjam kepada bank sebanyak itu karena ia masih memiliki tanggungan motor adiknya yang satu. Tidak mungkin dia meminjam Wahyu lagi karena kemarin dia sudah meminjam uang untuk keperluan Pipit adik nya yang satu untuk membayar kekurangan biaya kuliah nya, Gio hanya lah staff perusahaan biasa yang harus membiayai kedua adiknya yang masih sekolah sedangkan ayah nya meninggal saat dia masih duduk di bangku kuliah semester awal dan ibunya dari adik yang paling kecil lahir yaitu Gita, ibunya menghilang tanpa Gio tahu apa akibat dan alasan nya.

Mulai saat ayahnya meninggal Gio berubah jadi tulang punggung adik-adiknya yang harus bekerja keras untuk masa depan adik-adiknya.

Dan sekarang ada wanita yang agak sedikit gila memberikan penawaran yang mungkin sangat menguntungkan bagi diri nya, namun harus mengesampingkan sakralnya pernikahan yang seharusnya dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang.

Namun dia lebih membutuhkan uang untuk adiknya, dia akan melakukan apapun untuk adiknya, ya walau dengan nikah kontrak dengan wanita itu.

Dia kembali ke ruang inap adiknya untuk mengambil ponsel.

"Dari mana aja Gi ? "

"Loh Vera sejak kapan disini? " balas Gio dengan pertanyaan juga

"Aku nanya dibales nanya Gi, lagi nyopotin bulu ketek Mas Wahyu nih" jawab Vera asal

Gio tergelak,

"Ada ada saja kamu ver"

"Udah tahu lagi jengukin Gita Gi" timpal Vera dengan agak sebal

"Iya iya "

"Mas Wahyu gak kesini Gi? "

"Dia lagi lembur ver ada banyak kerjaan"

"Ahh kok dia nggak ngehubungi aku sih Gi? ponselnya dimana? "

"Ponsel nya mati kali Ver, soalnya kemarin malam bukannya kamu udah nelfon Wahyu semalam ya dan dia lupa nge charge ponselnya " sindir Gio sembari mengetik nomor diponselnya

"Hehe pacar sendiri juga nggak papa kali Gi, nelfon nin terus"

Gio hanya mendehem

"Pipit udah tahu kalau Gita dirawat Gi ? "

"Udah tapi kemungkinan dia nggak bisa pulang Ver, tempat kuliah nya jauh kan di luar kota dan dia lagi ada banyak tugas "

"Gita pasti faham kok Gi"

"Iya benar Ver"

"Ya udah aku permisi pulang dulu Gi udah malam, besok aku kesini lagi "

"Iya Ver, makasih ya udah nyempetin kesini "

"Kaya sama siapa aja sih Gi" teriak Vera yang langsung mendapat pelototan dari Gio, karena sekarang dia sedang di rumah sakit dan Vera tidak bisa seenaknya saja teriak seperti itu.

Dan akhirnya Gio menghubungi nomor yang tertera di kartu nama tersebut.

****

Gio duduk di kafe tersebut dengan perasaan campur aduk menunggu Mayang yang kata nya sedang menuju kesini membahas hal gila yang kemarin ia lontarkan dan dengan sama gila nya Gio akan menyetujui nya.

Beberapa menit kemudian seorang wanita dengan rok span ketat selutut dipadukan dengan blazer warna hitam namun sangat modis tersebut duduk di depan Gio, dan Mayang meletakkan tas nya perlahan.

"Gimana? Kamu setuju? "

"Aku setuju " ucap Gio agak ragu

"Bagus, aku sudah membuat surat perjanjian yang nanti bisa diresmikan oleh pengacara ku sebagai saksinya "

"Apa maksud pernikahan ini May? "

"Kamu baca saja dulu surat perjanjian ini ada point-point nya, kalau kamu mau menambahkan juga silahkan pasti kamu nanti akan tahu maksud pernikahan ini "

Gio menelan ludahnya susah payah ini benar-benar gila, secara singkat isi surat perjanjian itu adalah memperbolehkan kedua pihak mempunyai hubungan dengan siapa saja tidak ada larangan, harus pura-pura mesra di depan keluarga masing-masing, dan kedua pihak boleh mengajukan gugatan setelah satu atau dua tahun menikah. Secara tidak langsung Gio akan menjadi suami sewaan Mayang wanita di depannya ini. Ini benar-benar kegilaan yang terencana.

"Dan aku akan membayar keuangan rumah sakit kamu, tapi sebelumnya siapa yang sakit? " ucap Mayang setelah Gio selesai membaca surat perjanjian tersebut

"Adik aku dia harus operasi sore ini, kaki kanan nya patah"

"Oh semoga dia cepat di beri kesembuhan "

Gio mengangangguk, agak canggung dengan percakapan ini bagaimana pun juga dia dan Mayang adalah orang asing yang belum tahu seluk beluk kehidupan masing - masing.

Dan mereka sedikit berbincang tentang kehidupan mereka masing-masing untuk saling mengenal. Padahal sebenarnya Mayang sudah mengetahui segala hal tentang kehidupan Gio Abraham, nyaris semua nya yang didapat dari detektif yang dia suruh untuk menyelidiki semua hal tentang Gio, Mayang tak akan sebodoh itu untuk melakukan semua hal ini tanpa pertimbangan matang makanya dia tadi telat datang menemui Gio karena harus mengetahui semua hal tentang Gio. Dan menurut pandangan Mayang, Gio adalah orang yang pas untuk semua rencananya.

Tbc

Romantic Madness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang