Setelah menidurkan Lisa, aku masuk kekamar untuk mengganti baju tidur. Sekitar 5 menit aku keluar kamar mandi dan mencari keberadaan Rury, aku mencoba mencarinya di ruangan kerja.
Aku melihat Rury yang sedang mengetik di depan layar komputer, betapa lelah dirinya. Aku melangkahkan kaki ku untuk mendekatinya.
"Kau belum tidur?" Tanya Rury tanpa menoleh kearahku, aku terdiam. "Ku tau kau lelah, beristirahatlah." Kataku mengelus pundak Rury. Rury sekarang menatapku dengan hangat
"aku tidak apa-apa, kau yang seharusnya istirahat anthena. Ini adalah kewajibanku, terimakasih sudah menjaga aku dan Lisa. Kau wanita baik di rumah ini, kau sekarang adalah tanggungjawab ku" Aku menintikkan airmata, rury yang melihatku menangis segera memelukku hangat.
"Terimakasih Rury, itu juga sudah kewajibanku sebagai istri dan ibu. Kumohon istirahatlah, siapa yang mau memarahi mu jika kau tidak menyelesaikan pekerjaan mu?"
"Ushhh... ini sudah pekerjaan ku, aku tidak bisa seenaknya seperti ini." Rury tetap membantah perkataan ku, selalu saja seperti ini"
"Ku moho-" Baru aku akan bicara, tetapi rury sudah mengecup bibirku singkat "1 jam lagi aku akan tidur, kau tidur sekarang. Aku janji" Rury mengelus pundakku, aku mengangguk dan pergi meninggalkan Rury.
~~~
Matahari membuat Anthena terbangun dari mimpinya, anthena melihat tangan yang melingkari tubuhnya. Siapa lagi jika bukan Rury, aku mengelus tangannya lembut.Aku membalikkan tubuhku menghadap Rury, aku mengusap wajahnya lembut. Aku tahu kalau dia akan sangat lelah, tapi dia selalu membantah perintahku.
"Rury, bangun" Kataku sedikit membisik, tetapi tidak ada respon dari si pendengar. Aku kembali membisikkan di telinganya dengan nada sama.
"Sebentar lagi Anthena" Jawabnya dengan suara bangun tidur. "Cepatlah, sudah jam 7"
"Mama" Teriak Lisa di belakang pintu kamarku. Aku segera beranjak turun dari kasur dan mencium sekilas pipi Rury, aku melihat rury tersenyum singkat.
Aku membuka pintu, Lisa sudah berpakaian rapih dengan rambut dikuncir dua "Sayang, kau cantik selalu." Aku mencium tangan Lisa, "Mama juga selalu cantik, I love you mom" Lisa mencium pipi ku singkat.
"Kalian tidak melihat ku, Lisa hanya menyayangi mama" kata Rury yang belum beranjak dari ranjang. Lisa langsung berlari memeluk Rury.
"I love you dad," Lisa mencium pipi Rury. Aku tertawa melihat mereka, inilah surga rumahku.
"Rury cepatlah mandi, 30 menit lagi" Aku teriak dari dapur karena Rury belum bersiap-siap.
"Papa selalu seperti itu, mah" Kata Lisa yang sedang menyantap makanan buatanku. "Iya.. untung saja kau tidak mengikuti kebiasaan papa mu" Aku mengelus kepala Lisa, lisa hanya bisa tertawa.
"Aku sudah siap," Rury duduk di sebelahku dam segera menyantap makanannya. Tapi barusaja ingin memasukkan makanan ke dalam mulut nya dia menghentikan aktivitas ini dan menatapku.
"Kenapa?" Tanya ku heran. "Kau cantik pagi ini" Kata Rury tertawa sekilas, aku hanya bisa tersenyum mendengar ocehan dia di setiap pagi hari.
~~~
"Bi tolong jemput Lisa ya," kata ku kepada Bi ijah, "baik nyonya."Aku masih setia dengan kertas untuk menggambar desain ku, hariini aku memutuskan untuk tidak pergi ke butik karena sedikit lelah.
Tak sengaja aku melangkahkan kaki ku ke ruangan kerja Rury, Melihat-lihat meja dan lemari nya. Saat sedang melihat banyak foto diriku dengan Rury, ada satu foto terjatuh ke lantai,aku segera mengambilnya.
Aku tersenyum melihat foto itu adalah foto dimana waktu aku dan Rury pacaran, dia memberi ku surprise saat ku berulang tahun 17 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anthena >< Rury
RomanceUmur 26 sudah mempunyai anak, umur yang masih muda untukku.