Pagi Yang Sama

6 3 10
                                    

"Mother is the biggest gift of god to all human being believe it or not she is the real queen she protect her child and not mean love u a lot mom"

Suara ketukan stiletto ber-hak 10 cm itu terdengar menaiki tangga dengan langkah tergesa-gesa. Mata cantik sang pemilik stiletto itu tak urung lepas dari jam tangannya yang melingkar cantik di tangan kurusnya,mulut nya sudah merapalkan sumpah serapah untuk seseorang yang membuat beliau harus berangkat telat bekerja.

Tinggal tiga anak tangga lagi beliau akan sampai dikamar si pembuat kesal itu, dan...

Brakkk!!!!

Pintu dibuka paksa oleh wanita cantik itu,muka nya merah padam menahan amarah.

"ARESHAAAA!!!! Bangun kamu,kamu tuh gak tau apa sekarang jam berapa?!" tanyanya bersungut-sungut. Yang ditanya malah justru berdehem mengindahkan suara itu.

"ARESHA RAVEN ARABELLAAAA!!!! BANGUN HEY!!!! Kamu tuh susah banget kalo suruh bangun!" amarahnya mulai memuncak,menambah level kegilaan teriakan seperti ibu-ibu komplek yang sedang demo.

"Apaan sih Ma,ganggu tidur cantik Resha aja deh" akhirnya yang diteriaki bangun,walau masih dalam posisi badan tertutup selimut.

"Ya Allah,apa salah hamba-Mu ini,tolong sabarkan hamba-Mu ini Ya Allah. Bangun kamu,engga tau apa sekarang jam berapa" rahangnya mengeras menahan amarah yang sudah siap siaga dimuntahkan.

"Masih pagi juga Ma,lagian Resha udah solat tadi tapi tidur lagi kemaren malem begadang abis nonton film"

"Udah cepet bangun,tidur kok kaya kebo dilepet" sambil menyibak gordyn yang menutupi cahaya fajar masuk.

Badannya membalik menghadap ke arah kasur,seketika matanya membulat tak mempercayai hal ajaib seperti itu.

Tangannya sudah gatal untuk menarik selimut yang membungkus tubuh si pembuat kesal itu,tanpa babibu selimut putih yang hangat itu tergeletak tak berdaya dilantai kayu dingin.

Beliau menelan kekesalannya bulat-bulat,menyiapkan teriakan terkeras seantero pasar "Astaghfirullah!!!!!! Reshaaa bangun atau mamah guyur kamu sama air cucian!"

"Bentaran mah,masih jam 6 juga,masih gasik itu buat berangkat sekolah. lima menit lagi" jawabnya masih memeluk guling empuknya.

"Gundulmu kuwi jam 6,jelas-jelas iki wis mlebu jam 7 kok! (kepalamu itu jam 6,jelas-jelas ini sudah masuk jam 7 kok!)" logat jawa yang kental akhirnya keluar tanpa sadar.

"What?! Seriously? ini udah jam 7,mampus gue" muka cantikinya pucat seketika.

"Dari tadi dibangunin gak bangun-bangun,kaya ulet pisang aja huh! Sana mandi abis itu minum susu yang udah mama siapin di meja makan"

"Siap grakkk letnan jendral kopasus!" sambil menunjukan cengiran terlebarnya.

Aresha Raven Arabella,gadis cantik berkulit putih bersih,dengan gigi kelinci dan lesung pipinya yang gemas itu.

Tapi siapa tau jika dia tergolong anak tomboy dan bad,jadi jangan terkecoh dengan muka nya yang cantik dan imut itu. Perempuan berambut ombre ungu dan biru yang masih duduk dibangku sma kelas satu itu ternyata langganan dipanggil oleh guru BP karena ulahnya yang tak pernah habis ,maka dari itu semua guru kenal dengan Resha.

Anak perempuan satu-satunya dari pemilik butik terkenal Aneska Zoya Raveena,dia anak bungsu dari satu bersaudara,kakaknya Alister Galen Pratama yang masih juga duduk dibangku sma kelas dua. Mereka hanya terpaut satu tahun,pantas saja jika perilaku mereka tidak pernah akur sangat sulit untuk berdamai bagaikan kucing dengan tikus.

***

Semua peralatan sekolah ala kadarnya sudah Resha masukkan kedalam tasnya.

Moment Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang