Resepsi pernikahan mereka telah selesai di laksanakan, begitu juga dengan acara-acara lainnya. David membawa Luna pada sebuah rumah yang baru pria itu beli sebelum menikah. Sangat besar dan indah itu yang bisa Luna siratkan melalui raut wajahnya sekarang.
"Ayo masuk, Luna!" Suami serta sahabatnya itu mempersilahkannya masuk.
Luna melangkah masuk di rumah barunya dengan David. Ia menatap ke sekeliling ruangan yang luar biasa besarnya.
"Apa rumah ini hanya akan kita tempati berdua?"
"Mungkin untuk saat ini berdua. Tapi kita usahakan tempat ini menjadi tempat berisik suara bayi."
"Bagaimana bisa?"
tanya Luna dengan stupid face miliknya."Kau sudah pernah melakukannya dengan ku, kalau begitu mari kita melakukannya lagi."
"David, apa kau sudah gila!!!
Sentak Luna secara tiba-tiba.***
Pria itu kini mengenakan piyama tidur berwarna hitam, ia mengibaskan rambutnya yang basah memperlihatkan wajah tampan dan cool nya itu. David berkaca di kamar besarnya bersama istrinya. Luna juga memakai piyama di atas lutut berwarna pink muda, ia duduk di tepi ranjang sembari mengelap rambutnya dengan handuk. Letih tadi membuat mereka memutuskan untuk mandi bersama.
David menghela napas gugup, ia berdiri mengahadap Luna, "apa sudah bisa kita mulai?"
Luna mengerjapkan matanya secara cepat. Ia juga ikutan gugup.
"Apa aku punya hak untuk menundanya?"
David tersenyum lega, ia melangkah cepat ke arah Luna, "tentu saja tidak, baby!!!"
"Apa saat ini kau sedang mabuk Luna? Takutnya besok pagi kau akan menangis dan melemparku dengan bantal," canda David.
"Entahlah, yang pasti aku ingin menuntutmu, beritahu aku 'sangat menakjubkan' bagaimana yang Jesika katakan!" flashback Luna saat melepas first night nya.
David duduk di sebelah Luna, ia mendekatkan wajahnya ke arah Luna yang sadar dan tidak mabuk seperti dulu. Mereka saling berciuman, kini wajah keduanya telah menunjukkan nafsu yang membara. David mulai melumat bibir tebal istrinya dan mengabsen setiap deretan gigi putih yang tersusun rapi di dalamnya.
"Buka bajumu Luna!" titahnya, ketika ia sendiri telah membuka pakaian miliknya.
"Aku mau kau membukakannya untukku!" pinta Luna dengan nada flashback di first night nya.
David tak membantah, ia mulai membuka satu persafu kancing baju Luna. Ia melepaskan piyama yang dikenakan Luna ke lantai.
"Mungkin ini bukan yang pertama bagi kita, Luna."
"Ini malam kedua, bukan first night lagi namanya," gumam Luna.
David membaringkan Luna diranjang dan kemudian, "mendesahlah Luna, dan sebut namaku!"
Luna menggeleng panik, ia mulai menyadari sesuatu yang ganjal.
"Aaarrghhh, ahhh. DAVID LAKUKAN PERLAHAN!!!"
TAMAT
***
I LOVE YOU
💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
First Night (Completed)
RomanceJika kau bermain dengan sumpah, maka kau akan tau akibatnya!!!