Pertanggung jawaban

567 4 0
                                    

Sudah seminggu lebih David dan Luna tidak saling bercengkrama atau hanya sekedar menyapa, Luna bagaikan hilang ditelan bumi, sampai-sampai David tak dapat menemukannya di tempat kerjanya sebagai model. Jesika pum tak luput bertanya apa sebenarnya yang terjadi di antara keduanya. Karena itu dengan langkah pasti Jesika pergi menuju sebuah perusahaan Amberlose milik sahabatnya itu yakni DAVID JHON AMBERLOSE.

Wanita berbola mata almond elang itu mengetuk pintu kerja David, tak berapa lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita berpakaian sopan yang Jesika ketahui adalah sekretaris David.

"Selamat siang, Ny. Baugherty? Ada yang bisa saya bantu?" sapa sekretaris David, yang Jesika ketahui bernama Sonya.

"Aku ingin bertemu dengan David, bisakah kau memanggilnya?!" pinta Jesika seraya tersenyum ramah.

"Tentu, mari masuk. Tunggu sebentar ya!" Sonya mempersilahkan Jesika masuk keruangannya David.

Jesika bertemu pandang sesaat pada David di depannya, dengan tenang David menyapa sahabatnya tersebut.

"Gerangan apa yang membuat mu datang kemari Jesika?"
tanya David ketika keduanya telah duduk berhadapan di ruang kerja miliknya.

"David, langsung saja. Aku merasa terganggu dengan dengan sikap kalian berdua belakangan ini, kalian mencoba menjauh dariku karena kalian marah padaku? Ayolah David, aku sudah bilang aku minta maaf," jelas Jesika seraya menenggak minumannya.

David menggeleng pelan, menyiratkan bukan itulah masalah yang sedang dilandanya, "bukan itu masalahnya Jesika, kau tidak mengerti."

"Beritahu aku agar aku mengerti!!!" tekan wanita bertubuh tinggi tersebut.

"Apa kau punya masalah pada Luna?" tebak Jesika selanjutnya.

David mengangguk ragu, ia akan menjelaskan semuanya pada sahabatnya itu, bagaimanapun juga Jesika harus tau semua ini.

Wanita berpakaian dress peach itu menghembuskan napas lega. Sebab ia berpikir, jika David dan Luna memiliki masalah mungkin itu hanya sekedar hal sepele.

"Baiklah jika begitu, coba jelaskan apa masalahnya!"

Pria di depannya itu bergeming, sulit untuk berkata jujur.

"Jelaskan padaku! Barangkali aku bisa membantumu!"

"Benarkah?"
David memastikan, kemudian sahabatnya mengangguk yakin.

"Aku... aaku... aku dan Luna... Aaa kami...kami... eeuumm...."

"David! Apa kau mengeja?! Ayolah bicara yang jelas!!!" geram Luna tak sabaran.

"Begini, kumohon padamu percayalah padaku! Jangan potong ucapanku ya?!"

Jesika memutar kedua bola matanya malas, lalu mengangguk.

David menarik napas dalam kemudian berkata, "aku sudah melakukan malam pertamaku dengan Luna"

"Maksudmu?"

"Aku meniduri Luna, saat kami berdua sedang mabuk."

Sontak Jesika berdiri dari duduknya, menatap tajam David, sejujurnya ia masih tak percaya, namun ia sudah mendengarnya langsung.

"David apa itu benar? Oh tidak! Kau hanya ingin mempermainkanku," ucapnya masih tak percaya.

"Apa aku terlihat sedang bercanda, Jesika?"

Jesika menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Matanya memerah berair, sesaat ia menatap tajam kearah David.

"Kenapa kau melakukan itu David?"

"Aku tidak melakukannya secara sepihak, dia yang menggodaku."

'PLAKKK'

Jesika menampar David, sebagai bentuk pelampiasan amarahnya pada sahabatnya gilanya tersebut.

"Kau pikir aku percaya Luna yang menggodamu lebih dulu?"

"Kemarin Luna mabuk, aku juga mabuk." David ikut berdiri menatap kesal pada Jesika.

"Kau harus bertanggung jawab David!"

David mengerutkan dahinya, mencoba menganalisis perkataan Jesika yang masih belum dimengertinya.

"Menikahlah dengan Luna!"

Pria itu menganga tak percaya, ia mengusap wajahnya dengan gusar kemudian membuang muka.

"Aku tidak mencintainya, bagaimana bisa menikahinya," alibi David.

Jesika kembali duduk, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ia mendongak menatap langit-langit kantor milik David.

Sahabat David itu mencebik kesal, lalu bersuara, "kau pikir Luna mencintaimu? Bagaimanapun kau harus bertanggung jawab! Coba kau pikirkan, Vernon saja tak mau menikahi Luna, padahal Luma masih perawan saat itu, apalagi jika Vernon tau Luna sudah tak perawan lagi!!!" ucapnya memberi penjelasan.

"Tapi kemarin Vernon yang ingin memperkosa Luna."

"David, berkacalah saat ini! Siapa yang memperkosa Luna. Hah?"

"Yayaya baiklah, aku yang melakukannya, tapi aku tidak memperkosanya!" ucapnya frustrasi.

"Persetan dengan semua itu, intinya kau harus bertanggung jawab, aku tak mau melihat Luna menderita, kau mengertikan?!"

TBC



First Night (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang