Seulgi memandang Ny. Byun bingung, namun akhirnya gadis itu memilih untuk menemui orang tersebut. Seulgi pun keluar dari kamarnya dan ia terpaku saat melihat Sehun tengah menatapnya juga dari lantai bawah ruang tamu.Seulgi pun dengan berat hati turun dan menemui Sehun, dan langsung duduk disebelah Sehun. Sehun memandang wajah Seulgi datar seperti biasanya, namun sebenarnya ia merasa jantungnya hampir meledak saking berdebar kencang saat bersebelahan dengan gadis
itu." Ad...".
" Bagai...".
Keduanya sama-sama berhenti bicara saat merasa mereka saling berbicara bersamaan. Sehun yang melihat Seulgi hanya diam pun akhirnya melanjutkan ucapannya.
" Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?". Tanya Sehun menatap Seulgi. Seulgi menoleh karna terkejut. Bayangkan saja, Sehun kesini menanyakan keadaannya? Apa Sehun khawatir padanya?
" Aku...aku baik-baik saja". Jawab Seulgi pelan. Sehun masih menatap Seulgi, entah mengapa pria itu merasa jika Seulgi sepertinya menghindari tatapannya. Gadisnya itu seperti menghindarinya.
" Ah ini, aku bawakan buah-buahan untukmu. Semoga kau cepat sembuh, maaf karna aku baru datang untuk menjengukmu sekarang". Sesal Sehun sembari memberika bingkisan buah-buahannya.
Seulgi tersenyum simpul, lalu mengambil bingkisan tersebut.
Sampai akhirnya keadaan kembali menjadi canggung satu sama lain. Sehun sejujurnya dibuat bingung dengan sikap Seulgi. Ia benar-benar merasa Seulgi kini menjauh darinya, biasanya ketika keadaan seperti ini- tidak ada pembicaraan- Seulgi akan langsung menanyakan hal-hal yang akan membuat mereka menjadi lebih banyak berbincang. Seulgi akan menceritakan hal-hal yany lucu untuk mencairkan suasana. Namun kini, gadis beruang itu hanya diam dan tak ada niatan untuk berbicara apapun. Membuat Sehun merasa sangat kesal.