CHAPTER 4

13 3 3
                                    

Pada saat ika membuka gerbang ia bingung, di depan gerbangnya ada mobil berwarna hitam yang sedang terpakir di depan pagarnya. Ika pun langsung datang mendatangi mobil itu dan mengetuk kacanya

"permisi," ucap ika sopan sambil mengetuk kaca mobil tersebut.
Tidak ada jawaban, ika pun melihat kedalam mobilnya ternya ada seseorang di dalam mobil tersebut yang sedang mendengarkan musik melewati earphonenya, tapi ika tidak melihat dengan jelas muka orang tersebut

"permisi" ketuk ika lagi.

Ngak lama orang yang ada di dalam mobil pun keluar

"loh lo kok disini?"

"ngakpapa sih, cuma mau jemput lo" ucap diego, ya memang diego lah yang pagi pagi datang ke rumah ika

"ngak usah repot repot, gue mau pergi sama abang gue"

"WOI KENAPA GERBANGNYA BELUM DI BUKA" teriak bang kiki yang sedang memanaskan mobil di bagasi

"INI BANG ADA ORANG GILA KESASAR" teriak ika ngak kalah nyaring dengan suaranya bang kiki

"YANG BETUL LU? "

"BETULAN BANG"

Bang kiki pun berjalan ke gerbang karna penasaran dengan ucapan ika

"eh buset ganteng gini lu bilangin orang gila" ucap bang kiki saat melihat diego

"kalau ika yang liat mah orang gila"

"mata lu seliwengan berarti, gue saranin periksa ke dokter deh pulang sekolah nanti"

"mata gue ngak rusak ye bang masih bagus nih" kesal ika sambil ngeliatin matanya ke bang kiki

"ya udah gue ngak peduli, oh iya siapa ya mas?" tanya bang kiki pada diego

"perkenalkan kak saya diego" ucap diego sopan sambil diego mengulurkan tangannya

"saya jackie anderson abangnya ika, oh ya ada urusan apa ya?"

"emm saya ke sini mau jemput ika untuk pergi bareng ke sekolah ka"

Bang kiki pun memandang ika sambil tersenyum mengejek

"ogah, gue mau pergi sama abang gue aja" protes ika

"emang gue mau pergi sama lu? Udah mending sekarang lu pergi sama si dijo ini aja"

"diego abang ku yang paling sayang"

"cie di benerinnnn, udah sana pergi aja sama diego, gue juga mau pergi kekampus sama teman teman gue, mau lu ikut?"

"ogah teman lu pada rese semua"

"nah makanya sama diego aja"

"iya iya, gue pergi sama dia, bye abang yang super ngeselin" ika pun berjalan ke sisi kiri mobil diego

"ka gue pergi dulu yaa" pamit diego, kemudian ia pun masuk kedalam mobilnya yang sudah ada ika.

                              ***

Di jalan tidak ada obrolan sama sekali, diego sibuk menyetir sedangkan ika sibuk membaca chat dari temannya di grupnya

Aneh bin ajaib

Rachel eh ada pr ngak sih

Feni ada sepertinya

Rachel HAH? YANG MANA?

Feni eh ngak ada deng

Rachel awas ya lu fen, udah hampir jantungan nih gue

Feni ya salah lu sendiri lah, nanya pr kok pagi pagi

Rachel ya iya sih, tapi ya, ah sudah lah

Feni lah ora jelas
Read 2

Ika hanya tertawa membaca isi chat grupnya, dia tidak ingin ikut campur bila feni sedang menjahili rachel, karena bila dia ikut campur pasti dia akan di kacangi

"kenapa sih ketawa ketawa? " ucap diego tiba tiba yang membuat ika kaget namun cepat di sembuyikan rasa kagetnya

"apa sih, kepo, nyetir yang bener aja" balas ika cuek

"iya iya nyonya"

Ingin rasanya ika tertawa namun ia gengsi karna dari awal dia sudah bersikap cuek dengan diego or dijo.

                              
                                ***

Setelah mereka sampai di sekolah, diego langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Baru saja mobil diego terparkir ika langsung buru buru keluar karna tidak ingin di hakimi oleh fans diego yang kayak semut,banyak banget.

Tapi usaha ika sia sia,diego malah mengejar ika dan menggandeng tangan ika, ika pun dengan reflek menghempaskan tangan diego namun usahanya gagal karna genggaman tangan diego terlalu kuat.

Pada saat ika dan diego sampai di koridor sekolah, semua tatapan teralih kepada mereka berdua,ada yang memfoto untuk bahan gosip di grup kelas,ada yang berbisik bisik lebih tepatnya sih bukan berbisik karna mereka ngomongnya nyaring ada juga yang menjerit karna melihat diego yang begitu tampan tapi tidak bagi ika.

Ika hanya bisa pasrah kala diego tetap kekuh menggenggam tangan nya,dan membawanya entah kemana, yang pasti ika yakin bahwa sehabis ini dia bakal di tanya tanya tentang hubungannya dengan diego sampai membuat kepalanya

*****

Ketika ika sampai di kelasnya, seluruh perhatian teman nya teralihkan kepadanya karna di samping kanannya ada kaka kelas paling ganteng dan paling jutek se sekolahnya.

Ika pun berusaha melepaskan genggaman tangan diego karna merasa malu di perhatikan seperti itu , tapi diego malah membawanya masuk ke kelasnya dan mengantarnya ke tempat duduknya.

Ika mengerutkan dahinya, bingung dari mana diego tau tempat duduknya. Seolah merasa mengerti apa yang ada di pikiran ika diego pun memajukan beberapa senti badannya, dan mendekatkan kepalanya kesamping telinga ika

"gue tau tempat duduk lo karna sering merhatiin lo" bisik diego

Badan ika menegang, bingung dengan situasi ini

"gue balik dulu ke kelas,dan ngak usah di pikirin perkataan gue" bisik diego lagi lalu pergi dari kelas ika.

Setelah diego benar benar keluar dari pintu kelas ika, hampir seluruh teman ika mendatanginya dan bertanya tentang hubungannya dengan diego, ika tidak memperdulikan temannya, ia memilih untuk duduk dan menelungkupkan wajahnya di meja.

---------------------------TBC---------------------------

sorry semwa lama tydak update hehehe (alay 😂)





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dika (Diego-Ika)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang