"loh lo kan cowo ngeselin yang ada di kantin, ngapain lo disini" ika kaget dan mencoba mengontrol emosinya
"oh ya lo kan cewe yang ngak mau ngalah itu" ucap cowo tersebut tersenyum miring
"ngapain lo disini" tanya ika lagi
"kenapa memangnya, terserah guelah hidup hidup gue kok lo yang sewot" ucap cowo tersebut sambil merapikan pakaian yang di pakainya
"gue ngak sewot ya, gue cuma nanya, makanya kalau orang ngomong itu di cerna dulu, jangan langsung ditanggapin"
"o" balas cowo tersebut
"ihhhh ngeselin banget sih jadi cowo" ika berjalan meninggal kan cowo itu
"ehhh tunggu" ucap cowo tersebut menahan tangan ika
"apa? mau minta tanda tangan gue? sorry gue ngak bisa kasih tanda tangan gue ke orang kaya lo" ucap ika pede
"kepedean banget lu jadi cewe, gue tuh cuma mau bilang di sana itu banyak preman yang suka godain wanita" ucap cowo tersebut sambil menunjuk jalan yang akan di lewati ika
"serius lo? Nah kan gue jadi takut pulang sekarang, gue nebeng lo ya" ucap ika dengan memegang tangan cowo itu
"sorry gue ada urusan" ucap cowo tersebut, melepaskan tangan ika dan berjalan ke arah mobilnya
Ika pun mengikutinya, pada saat cowo itu masuk kedalam mobil, ika pun ikut masuk melalui pintu di belakangnya.
Cowo itu belum sadar akan kehadiran ika, ia menyalakan mobilnya, pada saat dia akan belok ia melihat kaca spion yang ada di dalam mobil dan betapa terkejutnya dia melihat ika yang duduk santai di kursi belakang
"eh lo ngapain?"
"yah nebenglah, siapa suruh buat gue takut" ucap ika santai, cowo itu pun menghentikan mobilnya di pinggir jalan
"enak aja, turun sana hus hus" ucap cowo tersebut mengibaskan tangannya diudara
"lo pikir gue kucing apa di usir dengan cara seperti itu, pokoknya gue nebeng sama lo ngak ada penolakan"
"yang punya mobil siapa yang seenaknya siapa, nyadar mbak" singgung cowo itu
"cepat jalanin mobilnya lama amat" protes ika
"kalau mau nebeng tuh yang sopan, pindah kedepan, lo pikir gue supir" tanpa banyak omong ika pindah kedepan tetapi tidak keluar dari mobil melainkan lewat antara kursi pengemudi dan kursi yang ada disampingnya.
"pasang dulu tuh seatbelt nya" ika pun memasang dengan jengkel, dan setelah itu diego mulai menjalankan mobilnya.
Dijalan hanya ada kecanggungan, sampai si cowo membuka suara
"nama lo siapa?"
"kenapa lo tanya tanya nama gue, jangan jang-"
"jangan kepedean dulu, gue cuma mau tau nama lo" ucap cowo itu dingin
"nama gue Fransiska Kathlen, panggil aja ika"
"nama gue Diego Geral Alexander" ucapnya mengulurkan tangannya ubtuk bersalaman dengan tatapan tetap fokus pada jalan, ika pun mengulurkan tangannya juga dengan bingung.
Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan antara mereka. Sampai diego memberhentikan mobilnya di pinggir jalan
"loh kenapa berhenti? lo mau nyuruh gue pulang jalan kaki ya? jahat banget lu jadi cowo" tuduh ika
"gue berhenti itu karna ngak tau arah rumah lo"
"oh bilang dong dari tadi, rumah gue itu di komplek xxxxx"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dika (Diego-Ika)
TienerfictieMungkin ini adalah kisah biasa,tapi entah mengapa bagi ku ini tidak biasa. Disaat kau bahagia aku malah terluka. Walau kau telah menyakitiku berkali kali aku tetap tidak bisa marah pada mu,entahlah mungkin ini hanya perasaan sesaat. Aku harap perasa...