Keempatbelas

39 3 0
                                    

" Sudah saya bilang jauhi anak saya, dasar pembawa masalah " Ujar Bunda Luna sambil menangis

" Bunda maaf, tapi saya ingin tau siapa itu Tisa " Ujar Romi

" Tisa? Kamu tau dari mana nama itu " Ujar Bunda Luna

" Luna tadi bertemu Tisa, dan Tisa yang menyerang Luna " Ujar Romi

Seketika bunda luna memeluk erat tubuh romi dan berkata

" Terimakasih dan maaf aku sudah menuduhmu, aku terlalu sayang pada anakku, terima kasih karna telah menjaga Luna dari pelacur itu " Ujar Ibunda Luna sambil menangis

" Sudah tugas saya bunda, lagi pula luna akan baik baik saja, dia hanya terbentur sedikit tadi " Ujar Romi sambil menangis

" Terimakasih " Ujar Bunda Luna

" Bunda, ijinkan aku memperbaiki semua ini, ijinkan aku kembali melukis kebahagiaan dihati Luna, ijinkan aku menjadi orang terpercaya bunda " Ujar Romi

Bunda hanya mengangguk dan tersenyum, tidak lama dokter keluar dari ruang ICU dan memberikan hasil tindakan

" Luna baik baik saja besok dia sudah boleh pulang dan sepertinya penyakit syok berat Luna sudah memudar " Ujar Dokter

Serentak semuanya girang dan mengucapkan Alhamdulillah, Romi langsung memasuki Ruangan Luna

" Sudah kubilang jangan pergi sendirian, jangan buat semua khawatir, tidak bisakah kamu belajar dari kesalahan yang dulu hah? " Bentak Romi karna khawatir

" Aaaa Romi jahat romi malah marahin Luna, Luna nangis ahh, whaaa whaaa " Ujar Luna mendadak seperti anak kecil

" Mmmm kau ini Lucu sekalii, bagaimana aku mau lanjut marah jika mukamu seperti anak kecil begini " Ujar Romi merengek

" Aku mau mainn, aku mau ke FoodStreet " Ujar Luna seperti anak kecil kembali

" Ahh sayang ayo ayo, tapi apa kamu sudah sembuh " Ujar Romi

" Whaaa sudah atoo cpt " Ujar Luna menangis

" Baiklah Baiklah " Ujar Romi

Romi dan Luna pun pergi ke foodstreet karna terpaksa oleh Luna

" Kamu tau haru yang palin bahagia itu hari apa? " Ujar Luna tiba tiba

" Entahlah " Ujar Romi

" Hari Ini, hari dimana semua itu berakhir " Ujar Luna

" WHATT? GILA KAMU YAHH INI ADALAH HARI YANG MEMBUATKU KHAWATIR, AKU HAMPIR SAJA KEHILANGANMU " Ujar Romi membentak

" Whaaaa tuhkan Romi marah lagi " Ujar Luna

" Ah kau ini kenapa jadi Cengeng, aku tak bisa marah jika kau begini, cup cup cup sayang " Ujar Romi

" Jangan marah, janji? " Ujar Luna

" Baiklah " Ujar Romi

" Tau tidak? " Ujar Luna

" Apa? " Ujar romi

" Aku mencintaimu " Ujar Luna sambil mengecup pipi Romi, dan berlari

" Tuhan aku mau pingggg..... San " Ujar Romi benar bemar pingsan

" Wah kau ini merepotkanku pecundang " Ujar Luna

" Aaa aku bisa matiiiiiii " Ujar Romi

" Ayolah kita makan aku lapar jangan kayak anak kecilll " Ujar Luna

" Ayooo sayang " Sambil salting Romi bicara

" Terimakasih yah, terimakasih karna kamu bisa mengubah semuamya " Ujar Luna

" Aku tak akan biarkanmu tersakiti, jika itu terjadi maka itu sama saja membuka medan tempur " Ujar Romi

" Aku bersyukur atas apa yang tuhan berikan, bukan hanya seseorang yang aku sayang, tapi kebahagiaan yang kembali terlahir " Ujar Luna

" Kamu tau mengapaa aku mencintaimu? " Ujar Romi

" Kenapa? " Ujar Luna

" Karna aku ingin melindungimu " Ujar Romi








NAHHH GUYS GIMANA NIHH BAPER GAK? ADUHHH ROMIIIIIII BIKIN LELEH DEHHH AHHH, MAAF YAH TELAT SOALNY AKU SIBUKK BUAT PUASA, OH IYA SELAMAT MENYAMBUT PUASA YAHHH LOV YUU ❤❤❤









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Know LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang