Sembilan

403 27 0
                                    

"Jadi, lo siapa sebenarnya?" tanya Farhan begitu menyadari perubahan Kenanga saat namanya disebut oleh Sofiea.

"Aku Tasya, Han," jawab Kenanga meyakini bahwa dirinya memang Tasya yang sebenarnya.

Farhan tetaplah sosok Farhan yang tidak suka mengambil keputusan dan percaya terhadap hal yang ganjil begitu saja. Ia jongkok mengsejajarkan diri dengan Sofiea dan memberi bukti pengeluaran perusahaan kepada Sofiea, dan sofiea pun mulai membacanya.

"Terus Kenanga siapa?" tanya Farhan mencoba memancing keadaan.

"Itu Mommy emang suka panggil aku gitu," jawab Kenanga gugup. Wajahnya sudah sangat pucat.

"Sudahlah, Kenanga. Gue tahu semua tentang keluarga ini. Gue tahu siapa Daddy Bramaya, gue tahu Mommy Sofiea dan gue sangat mengenal bagaimana Tasya. Tasya tidak akan setega ini membuat Mommynya menderita," jelas Farhan membuat Kenanga mati kutu. Perkataan Farhan jelas meng-skakmat sosok Kenaga yang terus kukuh dalam mempertahakan identitas Tasya pada dirinya.

"Aku nggak buat Mommyku menderita Farhan," bantah Kenanga dengan cepat.

"Ohya? Terus kenapa lo nggak perduli perusahaan? Lo hanya menghabiskan uang perusahaan. Nggak pernah pegang duit banyak lo?" tanya Farhan membuat Kenanga sedikit emosi.

"Dan apa maksud lo menyiksa Mommy sampai dia harus duduk di kursi roda? Apa maksud lo manfaatin Mommy untuk mendonorkan sumsum tulang belakang Mommy untuk istri gue?" Kenanga semakin memucat dan semakin emosi.

Ya! Menurut informasi yang diberikan Edo bahwa ia tak sengaja mendengar perkataan Kenanga yang dengan bodohnya berbicara sendiri dalam suara besar. Saat itu Edo sedang berpura-pura menjadi pembersih jalan. Dan saat itu Kenanga sedang marah juga sekaligus sedang menyusun strategi untuk mendekati Farhan. Edo mendengar sendiri bahwa Kenanga hendak menjadi pendonor Najwa. Tapi bukan dirinyalah yang nanti akan masuk ke ruang operasi, melainkan Sofiea. Sofiea masih saja meneliti berkas pengeluaran itu. Tidak bisa disembunyikan wajah terkejutnya.

"Kenanga, apa yang kamu buat pada perusahaan Mommy? Mommy percaya sama kamu, tapi kamu ...," Sofiea tidak sanggup melanjutkannya. Ia begitu kecewa dengan anak yang sangat ia harapkan bisa membantunya hidup di dunia ini.

"Kenanga ...." Farhan menepuk-nepuk tangannya mengintari Kenanga. Kenanga semakin tersulut emosi melihat gelagat Farhan yang mengejek permainannya.

"Kenanga Sri Ayundari. Nama yang indah. Tapi tidak seindah sifatnya," sindir Farhan membuat wajah Kenanga merah padam akibat menahan emosinya. "Licik. Picik. Tapi lo salah main-main sama gue," sambung Farhan lagi.

"Ya gue Kenanga. Puas?" bentak Kenanga kehabisan akal untuk mengelak membuat Farhan memandang sinis ke arahnya. "Gue memang nggak pernah pegang duit banyak. Itu semua karena dia!" Tunjuk Kenanga ke arah Sofiea. Sofiea mengalihkan pandangan ke arah Kenanga. Ia tak menyangka Kenanga akan seperti ini. Jujur, ia sangat sayang pada Kenanga walaupun ia ditindas. Hanya saja ia sudah lelah. Ia tak paham kenapa Kenanga bisa membencinya.

"Apa yang kurang Kenanga? Semua sudah saya berikan untuk kamu. Kasih sayang yang tiada tara," kata Sofiea yang mulai terisak.

"Lo ... lo telah membuang gue," tuduh Kenanga dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Please Kenanga, percayalah. Mommy nggak pernah buang kamu. Mommy nggak tahu kalau Mommy melahirkan anak kembar. Karena dokter yang menangani Mommy waktu itu mengatakan Mommy cuman melahirkan satu anak perempuan. Yaitu Tasya. Jadi Mommy tidak salah, Kenanga," jelas Sofiea berharap Kenanga mempercayainya. Ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat ia melahirkan anaknya 24 tahun yang lalu.

"Penipu!" ujar Kenanga menuduh Sofiea sebagai penipu.

"Lo Farhan, jangan pernah ikut campur urusan gue!" perintah Kenanga sambil menunjuk-nujuk ke arah Farhan dengan sangat emosi.

Aku Bisa Bahagia (Series Bisakah Aku Bahagia?) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang