e(nd)-ight

1.7K 440 19
                                    

"Nyonya masih mau mengelak? Nyonya sudah merencakan pembunuhan Chaeyeon untuk malam ini, bukan?" Tanya Kihyun sekali lagi.

Nyonya Jung menyunggingkan sebuah simpul senyum di ujung bibirnya. "Ternyata ketahuan juga ya?" Ujarnya sembari mengeluarkan seringai licik. "Padahal menurutku sudah sempurna," katanya sesaat kemudian menghela nafas panjang.

"Kau salah detektif, saya tidak merencanakan pembunuhan Chaeyeon malam ini." Katanya, sengaja memberi penjedaan di kalimatnya. "Tapi sudah dari awal kami ditugaskan untuk mendekorasi ruangan ini." Lanjutnya dengan wajah tanpa sesal sedikitpun membuat Sewoon bergidik ngeri karenanya.

"Huh." Desah Nyonya Jung kemudian tertawa kecil, "Susah sekali membunuh anak itu!" Desahnya kemudian.

"Dia seharusnya mati dalam kecelakaan itu, bukan malah hidup dan menyusahkanku!" Gerutunya dengan kesal.

Semua yang berada di sana diam tak berani mencela sedikitpun luapan emosi dari Nyonya Jung.

"IYA!!! AKU MEMANG YANG MEMBUNUHNYA!! Dan ketika aku berhasil membunuhnya dengan rapi.." Nyonya Jung menatap ke arah empat detektif yang baru saja membocorkan kejahatannya dengan tajam, "Kalian malah mengacaukannya!!" Geramnya kemudian sembari melangkah maju hendak mencekik Kihyun, seperti halnya yang dia lakukan tadi kepada Nyonya Kwon.

"Angkat tangan!!" Seru sebuah suara yang ternyata berasal dari Hyunbin.

Sontak Nyonya Jung yang terkejut dan sedang berdiri membelakangi Hyunbin langsung mengangkat tangannya.

Hyunbin mendekat dan langsung mengamankan Nyonya Jung yang sudah jelas menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan malam ini.

Taedong, salah satu petugas yang bertugas dalam penyelidikan, langsung mendekat ke arah Kihyun, "Wah detektif berhasil lagi! Hebat!!" Seru Taedong.

"Ini bukan apa-apa. Sudah menjadi tugasku dan kalian untuk menangani kejahatan seperti ini" Ujar Kihyun.


 
 

***
 
 


 

"Hey!" Seru Sewoon sembari menepuk pundak Mina yang sedang duduk di atas batu besar menghadap ke arah timur pelan.

Mina yang sedang melamun pun sedikit terkejut. "D-detektif?" katanya sembari buru-buru menghapus air mata di pelupuknya ketika Sewoon dengan segera duduk di sampingnya.

"Menangis saja. Tak usah disembunyikan. Kalau aku jadi dirimu juga aku pasti akan menangis bila kehilangan sahabatku." Ucap Sewoon kemudian langsung menoleh ke arah Mina yang tengah memperhatikannya.

"Terlebih kau kehilangan dirinya ketika masalahmu belum terselesaikan bukan?" Lanjut Sewoon lagi membuat Mina terkejut dan langsung menundukan wajahnya dalam-dalam.

"Demi Tuhan! Malam ini saya ingin mengajaknya berbaikan! Saya telah salah paham padanya, saya ingin meminta maaf, namun belum sempat saya bertemu dengannya, dia malah..." Mina menutup mulutnya tak sanggup melanjutkan perkataannya.

Sewoon mengusap punggung Mina guna menenangkannya. "Tenang, Chaeyeon pasti mengerti, Chaeyeon bukan orang pendendam." Ujar Sewoon.

Namun seperti tak didengar isakan Mina justru semakin menjadi.

"Kau tahu, Mina? Sebenarnya Chaeyeon tahu kalau bibinya tidak menyukainya dan ingin membunuhnya." Ucap Sewoon membuat Mina mengangkat kepalanya.

Mina menampakkan wajah bingung dan bertanya pada Sewoon. Sewoon menarik napas panjang-panjang dan tersenyum.

"Tadi ketika para polisi menggeledah kediaman Chaeyeon dan bibinya untuk mencari barang bukti lain yang mungkin ditemukan, polisi malah menemukan buku diary milik Chaeyeon." Sewoon menarik napas lagi. "Di dalamnya Chaeyeon menceritakan segalanya. Mulai dari saat dia kehilangan ayah dan ibunya, ketika dia harus tinggal bersama bibinya, bagaimana bibinya memperlakukan dia dengan buruk, bagaimana senangnya dia ketika pertama kali bertemu denganmu, dan bagaimana sedihnya dia ketika kau salah paham padanya." Ucap Sewoon membuat Mina merasa semakin bersalah karena telah salah paham padanya.

"Tapi di situ juga tertulis kalau dia tidak pernah membenci bibinya, dia bahkan menganggap segala rencana bibinya untuk mencelakainya adalah sebuah faktor ketidaksengajaan belaka. Dia memang tahu kalau bibinya sangat membencinya, tapi dia tidak ingin mengetahui itu, yang dia ingin tahu hanya dia tinggal bersama bibi yang sangat menyayanginya dan mempunyai seorang sahabat yang sangat berarti bagi hidupnya." Lanjut Sewoon.

Mina menutup mukanya dalam - dalam dengan kedua telapak tangannya, air matanya semakin deras mengalir.

"Sudah, kau tidak ingin membuat Chaeyeon susah bukan?" Tanya Sewoon.

Mina mengangguk.

"Kalau begitu ikhlaskan kepergiannya, dia pasti sangat mengerti dan sudah memafkanmu, mengerti?" Tanya Sewoon lagi sembari mengusap punggung Mina lagi.

"Sewoon!" seru sebuah suara tiba-tiba membuat Sewoon kontan menoleh. Ternyata Kihyun yang memanggilnya.

Kihyun memberikan isyarat kepada Sewoon dengan menggerakkan kepalanya ke kanan tanda mengajaknya untuk segera pulang, karena jam sudah menunjukan hampir tengah malam.

Sewoon mengangguk mengerti. "Saya pulang dulu, Mina, jaga dirimu baik-baik." Ucap Sewoon tulus.

Mina sedikit tersenyum. Di saat seperti ini masih ada orang seperti Chaeyeon yang bisa mengerti dirinya

Sebenarnya membocorkan barang bukti seperti itu tidak diperkenankan. Namun entah mengapa Sewoon merasa iba melihat Mina yang terus menangis dengan raut wajah penuh rasa bersalah sedari tadi.

"Kau suka padanya?" Tanya Kihyun pada Sewoon sembari menyeringai kecil.

Sewoon langsung gelagapan mendengar pertanyaan Kihyun barusan.

"B-bukan begitu, detektif. Aku hanya-"

"Chill!" Potong Kihyun sembari menyenggol bahu Sewoon. "Aku hanya bercanda."

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
the murder of the white girl is officially end
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

okaaaay, sudah end nih gaes, gimana kesan kalian selama baca buku singkat ini? hehe, btw aku mau kasih tahu dua hal.

Pertama, buku ini emang terinspirasi dari komik Conan, but jalan cerita dan kasusnya is purely from my mind, karangan aku sendiri, makanya ya keliatan jelas banget dari awal gimana misteri di kasus ini.

Kedua, cerita ini udah aku buat dari tahun 2011, dan pernah aku publish di platform lain, jadi kalau kalian nemuin cerita yang sama dengan nama authornya sama kayak aku di platform lain ya emang itu aku juga yang publish.

Last but not least, see ya on my other monsta x's book!

chapter epilogue menyusul yaw

the murder of the white girl; yoo kihyun ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang