JOE PUBLIC
JS: "Tau dari mana si Jun kata Joe Public ini???"
Di sepanjang prosesi makan siang Senin ini, ini adalah untuk yang kelima kalinya Jun mencuri-curi pandang pada Wonwoo yang duduk di hadapannya. Dan ini adalah untuk yang perdana ia ketahuan seperti seorang maling. Namun Wonwoo tidak keberatan. Ia membalas perbuatan Jun dengan senyum friendly. Sebuah sematan yang sedikit –Jun pikir- menawarkan kehangatan. Juga mempertemukan dua pasang manik mata berbeda karakter. Dan untuk pertama kali, ia merasa pandangannya mirip seperti sebuah suara. Memiliki resonansi. Menghasilkan umpan balik.
HS: "Ciaaa Jun di-notice Wonwoo." 😆
MG: 😒
Ia tidak bodoh. Ia yakin bahwa pria manis di hadapannya memang layak untuk dijadikan bahan observasi. Dan memang jika Wonwoo tidak merasa keberatan, Jun akan melakukan itu sepanjang hari.
WW: "Lah emang gue barang, apa? Dijadiin bahan observasi." 🤣
Rencana itu digagalkan sang objek yang bangkit dari tempat duduknya, "Aku duluan Jun." kembali tersenyum tulus, memberi ucapan seramah yang ia bisa sebelum akhirnya menyeret langkah keluar kantin. Rasa nyaman yang dibagi Wonwoo memunculkan rasa kenyang. Lalu sekarang ia pergi. Jun tiba-tiba merasa lapar. Memikirkan Wonwoo adalah sesuatu yang menguras tenaga, terutama pikiran. Ia tahu ini salah. Namun ia merasa tamak. Ia menginginkan sesuatu yang lebih yang bisa ia dapatkan dari Wonwoo.
JH: "Style nulisnya beda banget ya ama si KMG."
WZ: "Lebih tepatnya beda kualitas. Jauuuhhh."
JH & WZ: 🤣🤣
MG: "Sialan kalian." 😣
Ia bergegas menggelengkan kepala. Mencoba menghapus sosok profil Wonwoo yang memiliki probabilitas untuk mengabadi di ingatannya. Sayangnya itu tidak mudah. Karena di sisi lain ia benar-benar merasakan hangat di rongga dadanya. Ia mengusap lehernya. Turun ke dada kirinya. Menghayati detakan jantungnya. Dan jauh di balik sel-sel yang menyelubungi alat vital itu, perasaan bergelora semakin hebat.
DK: "ANJIR JUN HYUNG JATUH CINTA AMA WONWOO HYUNG AMPE SEGITUNYA HAHAHA."
MG: "Jijik gue ama gaya penulisannya. Lebay banget anjir." :[
SC: "Biasa aja keles gosah salty gitu. Ini kan baru mulai." 😂
WW: "Lagian itu namanya estetika, Gyu. Bukan lebay."
MG: "Gak usah bela-belain dia deh." :[
WW: "Mulai deh." 😑
Ada tenggat waktu beberapa jam yang dirasa begitu lama sebelum mereka akan kembali bertemu di jam pulang kuliah. Segala hal tentang Wonwoo benar-benar tidak membiarkan pikiran Jun untuk hidup dengan tenang. Jun membenci ini, namun ia selalu mengingat saat melihat Wonwoo memberikan tatapan berbeda untuk Mingyu. Tatapan yang tidak akan Wonwoo berikan pada siapapun. Kelihatannya begitu istimewa bagi indera penglihatan Jun yang mengelabu. Tatapan istimewa itu menyakiti Jun seakan disayat sembilu. Ya, cintanya hanya bertepuk sebelah tangan sehingga tidak menghasilkan sebuah harmoni yang indah.
T8: "Lah kok lah kok lah kok???"
SK: "Lah. Kirain Wonwoo hyung-nya juga bakal suka balik?"
MG: 😨
"Kau masih menyukainya ya?" Seungcheol bertanya dengan senyum sok segala tahu yang menyebalkan luar biasa. Sayangnya ia memang benar-benar tahu. Jika sudah begini, Jun merasa lebih baik berhenti berkonfrontasi dengan Wonwoo daripada harus diawasi orang lain seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mingyu Baca ff Meanie 📚 [⏭]
FanfictionS.Coups merekomendasikan ff Meanie pada Mingyu. Setelah membaca, Mingyu jadi ketagihan. Wonwoo bagaimana? Canon #1 dialogue #3 divergence #4 koreanpop #4 koreanidol ©2017, ichinisan1-3