Kembaran Bas Suradet Kebelet Pipis

171 35 6
                                    

Previously - Demigod


Phana dan Wayo kebingungan. Mereka mencoba masuk ulang. Tapi hasilnya nihil. Mereka tetap di hutan itu. Wayo terhenti.

"P'Pha, perkemahan disegel," katanya. Phana tercengang. "Akan ada serangan monster."

...

Sekitar 5 detik setelah Phana membawa Wayo keluar perkemahan, seluruh anggota kabin diminta berkumpul di api unggun. Para senior Kabin berdiri di atas susunan bangku meja kabin.

Forth, Beam dan Ming melangkah keluar dari ruang kesehatan. Terlihat para demigod lain juga keluar dari kabin masing masing.

"Ada apa ini P'?" tanya Ming kepada Beam. "Sepertinya berkaitan dengan serangan monster," jawab Beam.

"Monster?" Forth dan Ming membelalak. Dijawab anggukan oleh Beam yang mencoba menyamankan diri di rumput rumput.

Setelah semua anggota kabin berkumpul, keadaan menjadi ramai. Bisik bisik terdengar. 'Monster apa kali ini?' 'Semoga bukan centaurus' 'Apa itu para gorgon?' yang membuat Ming dan Forth bergidik ngeri meski tak mengetahui wujud centaurus maupun gorgon.

"PERHATIANN SEMUANYAA!" teriak Singto, senior kabin Hephaestus. Suaranya yang menggelegar menghentikan bisik bisik anggota kabin. Semuanya terdiam. Menantikan apa yang akan dikatakan para senior.

"KAMI MENDAPAT INFORMASI, DEMIGOD TIGA BESAR YANG BERJAGA DI LUAR MENDETEKSI JEJAK JEJAK MONSTER," lelaki berbaju oranye mirip tahanan itu berteriak.

"MENURUT PERHITUNGAN SERANGAN MONSTER AKAN DATANG BESOK PAGI!" si lelaki oranye, senior kabin Hermes, Strong, memberi tahu. Bisik bisik terdengar lagi. Para anggota kabin menebak nebak monster apa yang akan datang menyerang.

"MALAM INI TIDAK ADA YANG BOLEH TIDUR! KITA AKAN MELINDUNGI PERKEMAHAN!" perintah Mew, senior kabin Ares. Seluruh anggota perkemahan bersorak.

"Monster apa yang akan menyerang P'?" tanya seseorang dari kabin Demeter.

Belum sempat para senior menjawab, Beam bangkit dari duduknya di rerumputan. "MYRMEKE YANG AKAN MENYERANG KITA," katanya yakin. Senior pembawa panah dan busur di sebelah Singto terlihat tersenyum.

Monster semut raksasa yang menyemburkan cairan asam? Bagi Ming dan Forth, itu cukup seram membayangkan mereka mati karena meleleh akibat diludahi semut.

"P'ARTHIT, IZINKAN AKU IKUT BERTARUNG!" Beam berkata pada senior pembawa panah dan busur yang mengingatkan Ming pada Arrow hanya saja bernuansa kuning keemasan. Arthit, senior kabin Apollo.

"TENTU SAJA NONG BEAM! KAU ADALAH PEMANAH TERBAIK KAMI. KELUAR DARI RUANG KESEHATAN! PERGILAH KE MEDAN PERANGGG!" teriak Arthit. Sorakan anggota kabin Apollo semakin keras.

"MALAM INI, PERKEMAHAN AKAN DISEGEL. DILARANG PERGI KELUAR! KERAHKAN KEKUATAN KALIAN UNTUK MELAWAN MYRMEKE! KITA TIDAK BOLEH KALAHHHHH!" Mew mengobarkan semangat Sparta.

Mereka lalu membubarkan diri dan mulai mempersiapkan diri melawan Myrmeke. Anggota kabin Hecate menyegel perkemahan dengan mantra. Anggota kabin Apollo menyiapkan panah panah ajaib dan beberapa menyiapkan obat obatan. Kabin Ares mencoba pedang pedang baru produksi kabin Hephaestus.

Kabin Demeter menanam biji biji ajaib untuk memerangkap para Myrmeke. Kabin Aphrodite membuat serbuk serbuk merah muda yang membutakan para monster. Kabin Hermes menyediakan sepatu sepatu terbang untuk memudahkan menyerang Myrmeke.

Forth menepuk bahu Beam, "Beam, kau serius akan ikut bertarung?" tanyanya. Forth sedikit cemas.

"Aku pemanah terbaik kabin Apollo. Bagaimana mungkin tidak ikut bertarung," Beam tersenyum. "Kita pasti menang, aku tahu itu."

DEMIGODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang