Pagi ini hyun lebih memilih untuk berangkat lebih awal, karena dia ingin menyelesaikan tugas dari bu irene terlebih dahulu,
Awalnya ia berfikir ingin mengerjakan tugas tersebut pada saat dia telah selesai menyelesaikan proposalnya, namun karena mama hyun menyuruhnya untuk tidur lebih awal, jadi dia memutuskan untuk menuruti kemauan mamanya dan mengerjakannya pagi ini
Hyun berjalan menuju kelasnya, sesekali dia memperhatikan sekelilingnya, terlihat begitu sepi dan sunyi membuat bulu kuduknya terbangun. Hyun berusaha memberanikan dirinya agar tidak berfikiran yang macam-macam.
"Hyunjin?" sapa satpam sekolah
"Eh, Iya pak" jawab hyunjin
"Tumben kamu datang lebih awal?, ini kan masih jam set 6" jelas satpam sekolah yang menggunakan pakaian hitam putih lengkap layaknya satpam ditambah dengan senter dan tongkatnya
"Iya pak, saya ada tugas yang belum saya selesaikan, kalau begitu saya deluan ya pak" jelas hyunjin dan melanjutkan jalannya menuju kelasnya yang tidak terlalu jauh dari tempat dia berjalan sekarang.
Sesampainya dikelas dia langsung mengeluarkan buku dan alat tulisnya, tanpa basa-basi hyun langsung mengerjakan tugasnya tersebut dengan penuh semangat.
Dia yakin bahwa jika dia giat belajar, keinginannya untuk berkuliah dikorea lebih mudah didapat.
Disaat hyunjin lagi mengerjakan tugasnya tersebut dia kadang merasa ada yang sedang menggangunya. Sesekali dia mendengar kursi yang bergesaran dan terdengar juga seperti langkah kaki tempat dipojokan ruangan kelasnya tersebut.
Namum hyunjin tetap berusaha memberanikan dirinya, sesekali ia membaca ayat kursi didalam hatinya agar ia mampu menenangkan hatinya.
"Hyunjin" panggil seseorang yang membuat dia terkejut
"Huh, gua kira sapa" jawab hyunjin kepada orang tersebut yang ternyata adalah seungmin
"Iya-iya sorry, btw tumben lo datang pagi"
"Iya nih, gua mau ngerjain tugasnya bu irene dulu, soalnya semalam gak sempat gara gara ngerjain proposa"
"Proposalnya sudah selesai?" Tanya seumgmin
"Sudah kok" jelas hyun dan lanjut mengerjakan tugasnya tersebut.
👟
Jam menunjukan pukul 06.50. perlahan tapi pasti. Kelas mulai dipenuhi siswa-siswa yang mulai berdatangan satu persatu. Tugas hyunjin pun telah selesai, namun karena dia merasa bosan, dia memilih untuk membaca buku kosakata korea yang sempat dia beli beberapa hari yang lalu
"Pagi hyunjin" sapa cela yang baru saja memasuki kelas namun sudah membuat hyunjin menjadi sedikit badmood
"Lagi baca apa hyun" tanya cela sembari merampas buku hyunjin dari tangannya
"Wihh kosakata korea, kamu kpopvers?" Tanya cela penasaran. Ya, pasti dia sangat senang ternyata cowok yang slama ini dia sukain juga menyukai hal yang sama dengan dirinya.
"Urusin aja urusanmu, gausah urusin urusanku" jelas hyunjin dan kembali mengambil bukunya tersebut lalu pergi meninggalkan cela
Cela hanya memandang kepergian hyunjin, dia bingung harus dengan cara apa lagi agar hyunjin bisa menerima dirinya. Berbagai macam cara dia lakukan agar mendapatkan hati hyunjin, namun semua yang dia lakukan itu terasa sangat sia-sia
"Hyunjin" panggil sesorang dari kejauhan, hyunjin berusaha memfokuskan matanya untuk melihat sesosok tersebut dan ternyata dia adalah aera.
Aera adalah teman semasa smp hyunjin sekaligus mantan hyunjin, sekarang ini hyunjin menganggap aera sebagai adeknya sendiri, itu semua karna hyunjin ingin sekali memiliki seoarang adik. Rasa sayang yang hyunjin berikan ke aera tidak bisa diragukan lagi, dia memberikan kasih sayang yang tulus layaknya adik kandung. meskipun mereka sudah berstatus mantan sekarang, namun hubungan mereka jauh lebih membaik dengan status yang baru ini. Aera juga merupakan sahabat cela. Sesekali hyunjin melihat cela dan aera ngobrol bersama.
"Kanapa ra?" Tanya hyunjin
"Ngantin yuk, aku laper nih, aku belum sarapan"
"Yasudah ayo, aku temenin" karna hyunjin merasa bosan dikelas, dia berfikir mungkin lebih baik dia kekantin bersama aera
Sesampai dikantin hyunjin tidak memesan apa-apa, dia hanya menemanin aera makan, bukan karna hyunjin tidak memiliki uang atau apalah, hanya saja dia sedang tidak napsu makan
"Hyun kamu gak laper?" Tanya aera
"Gak, aku lagi gak napsu" jelas hyunjin, aera hanya membalas dengan anggukan saja dan melanjutkan makannya.
👟
"Aaaaaaa!!!" Terdengar teriakan dari luar kamar hyunjin, teriakan tersebut seperti suara mamanya, hyunjin terkejut dan berlari menuju sumber suara tersebut
"Ada apa ma?" Tanya hyunjin panik
"Ada tikus!!" jawab mamanya dengan nafas yang tidak beraturan
Hyunjin mencari tikus tersebut namun dia tidak menemukannya.
"Mungkin tikusnya sudah pergi ma" jelas hyunjin
"Betulan hyun?" Tanya mamanya untuk memastikan, hyunjin pun mencoba untuk mencari tikus tersebut untuk kedua kalinya, namun tetap saja hasilnya nihil.
"Iya ma sudah gak ada" jelas hyun membuat hati mamanya kembali tenang. Hyunjin pun kembali kekamarnya.
👟
"Ra menurut lo hyunjin suka gak sih sama aku" tanya cela putus asa
"Kenapa lo tanya begitu?" Balas aera
"Bukannya apa ya, gua ngerasa kalo hyunjin itu gak suka sama gua"
"Itu kan rasa lo, kita kan gak tau apa yang hyunjim rasakan"
"Semuanya sudah jelas ra, dia itu gak pernah ngerespon semua yang gua lakukan ke dia."
"Umm, semua itu butuh proses cel." Jelas aera
"Apa gua berenti aja ya?" Pikir cela karna dia berfikir semua yang dia lakukan hanyalah sia-sia
-merelakan bukan berarti menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan-
Haruskah menyerah?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis || Hwang Hyunjin
FanfictionTernyata bukan cuma rindu yang berat, perjuangan cinta gua juga berat -cela ✡Bromance