Sekuel Vengeance I

2.4K 332 10
                                    


"Hei Han Youngwoong, sama seperti dulu... aku tidak pernah menyukaimu. Aku membencimu -bisa dikatakan begitu. Tetapi salahkah aku yang jatuh cinta pada saudaramu? Kini saudaramu mencampakan aku seperti aku mencampakanmu dulu. Aku tidak menyukai perasaan ini tetapi jikalau ini karma untukku karena sudah jahat padamu maka akan aku terima...."

<3 <3 <3

<3 <3 <3

<3 <3 <3

<3 <3 <3

<3 <3 <3

Tittle : Sekuel Vengeance I

Writer : NaraYuuki

Genre : Romance? Familly? Friendship? A Little bit Angst?

Rate : T+

Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong, Park Yoochun, Han Youngwoong

Disclaimer: : They are not mine but this story is mine, NaraYuuki

Warning : Yuuki masih butuh banyak belajar. Kesalahan ejaan dan pemilihan kata harap dimaklumi, Miss Ty bertebaran. Tanpa Edit jadi mungkin sedikit amburadul ==" Penceritaan ngebut. Saran dan masukkan diterima. Tidak menerima Bash dan Flamer dalam bentuk apapun!

<3 <3 <3

<3 <3 <3

<3 <3 <3

PASTIKAN BACA WARNINGNYA!

<3 <3 <3

<3 <3 <3

<3 <3 <3

"Sejak awal caraku melihatmu dan Youngwoong adalah dua hal yang berbeda. Kalian tidak sama walaupun wajah kalian mirip. Dimataku kau lebih dari Youngwoong." Ucap Yunho. "Ingin tidur denganmu? Ya. Tentu saja aku ingin. Tetapi aku tidak ingin hanya menjadi pengalaman one night stand saja. Aku ingin serius denganmu."

Jaejoong tersenyum mengejek. "Kau bahkan tidak berani menciumku."

"Aku sangat ingin melakukannya. Tetapi aku tidak ingin kau membenciku bila aku melakukannya.

"Kau bahkan sudah meniduri adikku!"

"Ya. Dan kau berbeda dengan adikmu."

"Cium aku!" perintah Jaejoong.

Yunho melamun, begitulah. Pagi-pagi seperti ini ia justru melamun. Mimpi sialan yang semalam mendatanginya mengingatkannya pada sosok yang selama 10 tahun ini coba ia lupakan. Bahkan ketika membuat kopi tadi ia keliru memasukkan garam ke dalam cangkir kopinya, kopi itu berasa asin, pahit dan getir namun Yunho tetap meminumnya. Mungkin rasa yang menyengat lidahnya itu setimpal dengan kesalahan yang sudah ia perbuat dikala remaja dulu. Melirik jam dinding yang tergantung pada dinding pucat dapur mininya, Yunho masih bergeming dikursinya meskipun jam itu menunjukkan bahwa ia sudah sangat terlambat untuk mengikuti rapat pemegang saham di perusahaan tempat kerjanya. Terserahlah! Toh kalaupun dirinya tidak berangkat rapat itu akan tetap diselenggarakan, ia tinggal bertanya pada rekan kerjanya yang ditunjuk sebagai notulis rapat. Yunho malas melakukan jenis pekerjaan apapun hari ini. Semangatnya luntur semenjak mimpi itu menyambanginya. Biarlah hari ini ia menuruti hasratnya untuk bermalas-malasan di rumah.

Jemarinya membuka lembar demi lembar buku siswanya dulu. Berhenti cukup lama untuk mengamati deratan foto-foto alumni satu angkatannya yang berjejer sedemikian rupa, berhenti untuk memandang foto sosok yang memiliki mata hitam legam sebening mutiara itu. Bibirnya menggumamkan sesuatu tanpa suara sebelum menghisap puntung rokoknya. Yunho bukan perokok berat, ia menghisapnya hanya ketika sedang frustasi atau dihadapkan pada masalah perusahaan yang pelik.

Vengeance ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang