1

37 7 2
                                    

Hari baru telah dimulai, karena seorang gadis akan memulai hidup sebagai seorang murid baru di salah satu sekolah ternama di Korea. Gadis itu bernama Choi Hee Rin, sekarang ia sibuk menyiapkan peralatan sekolah yang akan dibawanya besok.

"OPPAAAA......DIMANA ALAT TULIS KUUU...." teriak Hee Rin dari kamarnya.

"INI BUKAN HUTAN KALEE...GAK USAH PAKE TERIAK-TERIAK JUGAA RIN." teriak S.Coups yang tidak kalah kerasnya dari teriakan adiknya.

Hee Rin yang mendengar teriakan Saya.Coups langsung turun menghampiri kakaknya yang berada di kamar.

BRAKK

Pintu kamar S.Coups yang di dorong Hee Rin dengan sangat keras dan membuat S.Coups terlonjak kaget karena ulah adiknya itu.

"Seungcheol oppa kembalikan alat tulis ku." ucap Hee Rin.

"Kalau oppa tidak mau mengembalikan alat tulis mu bagaimana hemm." ucap S.Coups yang tidak mau kalah dengan adiknya.

"OPPAAAA....CEPATT KEMBALIKAN ALAT TULIS KUU.....KALAU TIDAK.." ucap Hee Rin yang dipotong kakaknya.

"Kalau tidak kenapa? Kamu akan lapor pada eomma sama appa kan?" ucap S.Coups dengan santai.

"Kalau iya memangnya kenapa, toh aku juga punya bukti bahwa oppa yang mengambil alat tulis ku. Aku juga akan bilang pada appa dan eomma biar uang jajan oppa dikurangi atau bahkan gak usah sekalian dikasih uang." ucap Hee Rin.

"Kamu berani sama oppa?" ucap S.Coups yang emosi nya sudah memuncak.

"Berani selama aku benar kenapa gak berani sama oppa kalo oppa yang salah." ucap Hee Rin.

Kemudian nyonya Choi datang untuk melerai ke dua anaknya itu.

"Kalian itu ya buat berisik saja, ini sudah malam. Dan kamu S.Coups kembalikan alat tulis adik mu itu, eomma tau kalo kamu mengambil nya tadi. Kalo kamu gak ngembaliin, uang jajan kamu akan dipotong sama appa dan eomma." tegas nyonya Choi.

"Iya iya eomma sayang, ini aku kembalikan alat tulis adik ku Choi Hee Rin sayang." ucap S.Coups sambil memberikan alat tulis pada Hee Rin.

"Makasihh oppa ku Choi Seungcheol sayangg." ucap Hee Rin.

Masih sangat cukup jelas memori saat  S.Coups menjahili Hee Rin, adiknya. Kini ia hanya bisa berharap pada Tuhan. Biarkan Tuhan sajalah yang mengatur hidup keluarganya.

Sudah sangat lama S.Coups merindukan adiknya yang sering ia jahili. Tidak hanya S.Coups saja yang rindu pada adiknya, tetapi ke dua orang tuanya juga sangat merindukan nya terutama suasana saat dirumah.

Nih bonus fotonya si Oppa yang gak mau kalah sama adiknya


JANGAN LUPA LIKE DAN COMMENT YAAWW💞💞

Snow RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang