Akhir Sebuah Awal

84 5 2
                                    


Ting tung....

Suara bel di kos berbunyi. Namun, tak ada sebuah respon.

Ting tung....

"Permisi, apakah ada orang?"

Sama. Tetap tak ada jawaban. Tak ada orang yang keluar untuk menemuinya.

Ting tung....

Setelah menunggu cukup lama, ada seorang perempuan yang menghampirinya. Perempuan yang tak dikenalnya. Namun, sepertinya ia adalah pemilik kos ini. Ternyata namanya Ibu Lena.

"Mencari siapa nak?"

"Aku mencari J, apakah benar dia tinggal disini?"

"Benar,nak"

"Apakah dia sedang pergi?"

Bu Lena mencoba membuka pintu kamar kos.Tetapi terkunci, menandakan seseorang sedang tak berada di rumah.

"J memang sering keluar kos, entah memang sibuk mengurusi sesuatu atau memang dasarnya ia senang berkelana. Mungkin dia sekarang sedang menjaga toko outdoornya"

"Jadi dia punya toko outdoor sendiri?"

"Setahu ibu dia berjualan alat-alat perlengkapan mendaki gunung. Karena katanya, sekarang sedang ramai-ramainya orang menggeluti olahraga itu"

"Baiklah,Bu. Saya titip surat untuk J. Bilang saja,dari penggemarnya"

------------------------

Aktivitas di toko outdoor memang sangat menyibukkan J. Ia harus melayani pembeli seorang diri. Tapi itu sudah biasa baginya. Tak ada masalah berarti.

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Sudah saatnya toko untuk tutup. J segera mengemasi barang-barang, mematikan lampu, lalu bergegas pulang.

Baru saja sampai di rumah, Ibu Lena datang menghampiri.

"Ada apa Bu? Uang kos belum sampai?Atau aku membayar dengan uang palsu?"

Bu Lena tertawa melihat wajah ketus J.

"Ini makan dulu. Ibu buatkan nasi goreng untukmu. Oh ya, J. Tadi ada orang menitipkan surat untukmu"

"Dari siapa?"

"Bilangnya sih, penggemarmu"

Bu Lena menaruh surat itu di meja lalu meninggalkan ruangan. Sementara J langsung membuka surat itu

                                                                                     "J"

Hai, kutebak namamu L J. Tapi kau lebih suka dipanggil dengan J saja. Aku tau apa alasannya.

L J adalah nama yang diberi oleh orang tuamu. L dari ayahmu, dan J dari ibumu.

Tapi setelah ibumu tiada, ayahmu menikah dengan perempuan lain berdarah Belanda.

Kau begitu membencinya. Hingga kau melupakan L dalam namamu.

Kelam, sungguh kelam perasaanmu saat itu.

Maaf J, aku tidak bermaksud mengingatkan tentang luka masa lalumu.

Bahkan aku yakin kau pun pasti tahu apa saja yang terjadi padaku waktu dulu.

Kau ingat luka di pipi kiriku? Luka akibat pertengkaran hebat dan kau menyelamatkanku.

Tapi, bukankah sekarang kita sudah melupakan yang lalu dan memulai awal yang baru?

J, aku telah pulang. Aku kembali ke tempat dimana kita sering membicarakan mimpi-mimpi.

Dulu aku begitu jauh, tapi sekarang tolong kau jangan menjauh.

Kembalilah pulang, untukku.

- [A]Nindy[A] "Crysweet" Feiriska

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PUNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang