Semenjak aku naik ke kelas 8, aku berfikir, jika aku melakukan hal yang sama di kelas 7 lalu, aku akan mendapat nasib yang sama pula. Jadi, aku mencoba untuk tidak besar kepala atas jabatan ku ini, yang tetap menjadi KM. Kelas 7, Alhamdulillah aku menjadi Juara Kelas. Hingga sekarang. Wali kelas ku yang sekarang sangat jauh berbeda dengan yang aku dapat di kelas 7. Ketika kelas 7 lalu, Wali Kelas ku sangat perhatian, membimbing kami hingga bisa. Akan tetapi, Wali Kelas di kelas 8 ini, bisa jadi dia tidak merasa dirinya mempunyai anak didik. Bisa dibilang dia hanya mementingkan diri sendiri.
Tapi, sebenarnya aku cukup bangga kepada dirinya yang bisa jadi kepala sekolah di MA. Dia tidak agresif, tidak suka marah, tapi jika memberikan pelajaran, pasti tidak akan ada anak yang mengerti. Memang, dulu aku pernah enggan diajar olehnya. Akan tetapi, teman-teman saya berkata bahwa, "Biarkan saja, kami diajari oleh Wali Kelas kami, biarpun begitu, dia tetap sayang dan menjaga hati kami, tidak seperti Wali Kelas yang lain, yang galak, agresif, suka marah-marah,".
Dari situlah, aku sempat berfikir, jika aku hanya mementingkan diri sendiri untuk bisa belajar sesuatu dari guru yang lain, bagaimana nasib teman-teman? Percuma saja jika aku dapat melakukan semuanya sendiri, tetapi tanpa mereka pula, apa jadinya aku? Aku terus berfikir, bagaimana caranya agar teman-teman dapat memahami isi dari apa yang dimaksud Wali Kelas. Dan dari beberapa pertemuan pelajaran dengan guru mata pelajaran yang lain, aku mulai mengerti, ada pepatah mengatakan, "Tak kenal, maka tak sayang,".
Teman-teman mengeluh kepadaku,"Def, aku gak mau diajar sama Wali Kelas, ngga ngerti," kemudian aku menjawab,"Eh, sutt. Jangan bicara gitu. Tak kenal maka tak sayang. Jika kalian ingin mengerti apa yang dimaksud Wali Kelas, coba kalian pikirkan, bagaimana kamu bisa mengerti kalau untuk usaha juga tidak ingin,". Sebenarnya, aku mau mengungkapkan bahwa kita harus lebih dekat dengan guru, jadi kita bisa lebih faham dengan pelajaran yang ia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Up and Up
De TodoJudul buku ini, saya ambil dari judul sebuah lagu yang selalu saya putar. Sebuah kisah nyata tentang kisah hidup penulis, hehe. Selalu dihadapkan pada situasi yang sulit. Tetapi, dia tidak begitu menyerah dan terus berjuang didampingi teman-temannya.
