[Season 2] CHAPTER 6

5K 483 78
                                    

[Jhope POV]

Sekarang dia sudah pergi dari hidup ku selama beberapa hari.

Tidak!
Seharusnya aku tidak boleh merindukannya dan memikirkannya. Seorang playboy seperti Kim Taehyung seharusnya tidak ada hubungannya dengan ku. Taehyung adalah seseorang yang harus aku lupakan.

Seharusnya aku tidak peduli dimana dia berada atau apa yang sedang dia lakukan saat ini. Tapi, kenapa dia tidak mengirimi ku pesan ? Tunggu sebentar, kenapa aku memikirkannya lagi dan lagi ? Hentikan, Jhope!!! Ini benar-benar salahnya.

Taehyung sangat menyebalkan, karena ia sudah mencuri kesempatan untuk mencium ku dan menghilang lagi seperti ini tanpa kabar. Dia memang sudah membelikan ku beberapa makanan pencuci mulut beberapa hari yang lalu, tapi tetap saja itu tidak berarti dan bisa-bisanya Taehyung bersikap tenang dan seakan - akan tidak terjadi apa - apa setelah itu. Ini tidak benar! Rasanya aku ingin memukul wajah Taehyung sekarang juga.

'Sial!' Umpat ku dalam hati.

Aku merasa sangat frustrasi sekarang, apapun yang ku lakukan atau dimanapun aku berada, aku masih bisa merasakan bibir Taehyung, entah itu ketika sedang makan siang, makan malam, menyikat gigi atau mengoleskan lip balm di bibir ku ini.

Shit!
Ciuman itu benar - benar masih terasa dan terbayang oleh ku sampai detik ini.

"Haaaaaa....." Aku membuang napas berat lalu kembali menatap tumpukan kertas yang ada ditangan ku saat ini. Sejenak aku menatap dua sahabat ku, ah... bukan dua tapi satu yang saat ini sedang berkonsentrasi dalam belajarnya, kenapa ? karena teman ku yang lain sedang sibuk bersama istrinya di atas ranjang.

[Jhope POV end]
.
.
.
Biasanya malam sebelum ujian, mereka berdua yaitu Seok Jin dan Jhope selalu datang ke kamar Jungkook untuk belajar. Jujur saja, pemuda bermarga Jeon itu bagaikan Dewa di kelas Fakultas Kedokteran. Kenapa ? karena Jungkook selalu mendapatkan nilai sempurna disetiap Kuis dan Ujian, Jungkook itu sudah Jenius sejak lahir atau memang ia sudah ditakdirkan untuk Jenius, ah...apapun itu, yang jelas otak Jungkook membuat mahasiswa Kedokteran iri.

Kadang Jhope heran sebelum ujian atau kuis, Jungkook pasti sibuk bermain game sementara ia dan Seok Jin akan belajar dengan penuh semangat dan mati - matian. Jika mereka memiliki pertanyaan yang tidak ketahui jawabannya, mereka akan langsung datang dan bertanya pada Jungkook. Namun, setelah ia memiliki pacar manis dan imut bernama Park Jimin, Jungkook tidak pernah lagi bermain game. Jungkook sudah mendedikasikan dirinya untuk memainkan 'permainan' lain bersama pacarnya. Wait, permainan macam apa yang dimaksud mereka ? Tentu saja permainan memainkan Jimin, seperti menggodanya.

Jhope dan Seok Jin yang besok ada Kuis seperti biasa datang ke tempat Jungkook untuk belajar dan minta di ajari karena jawaban Jungkook sangat jelas dan mudah dimengerti oleh mereka ketimbang Dosen mereka sendiri. Namun Jungkook yang ingin bersama Jimin terus saja memaksa agar belajar dikamar kekasihnya itu. Alhasil, Jin dan Jhope sekarang sedang belajar di dalam kamar Jimin, sementara guru tutornya malah sibuk bermain dengan kekasihnya di atas ranjang. Shit! mereka berdua seperti obat nyamuk.

"Kau kenapa ? Apa kau sedang iri pada Jungkook ?." Bisik Seok Jin yang matanya masih sibuk membaca buku modulnya. Jin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Jhope sekarang, karena ia juga merasakannya. Ayolah, jika bukan demi Kuis besok, Jin mana mau menjadi obat nyamuk seperti ini. Lebih baik ia pergi jalan - jalan bersama dengan teman wanitanya yang sejuta umat itu.

"Tidak." Jawab Jhope bohong, tentu saja ia iri sekakigus merasa kesal. Lihat saja sekarang Jimin sedang membaca komik kesukaannya yaitu One piece dengan posisi terbaring telungkup di atas tempat tidurnya dengan tenang karena pemuda manis itu tidak ingin mengganggu Jin dan Jhope yang sedang belajar. Tidak ada yang salah memang dengan hal itu, yang membuat Jhope kesal adalah melihat kemesraan di depan matanya, dimana Jungkook memulai menggoda Jimin.

2MOON Season 2 & 3 [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang